(( Menu Halaman )) - (( Qur'an )) (( Hadits ))

Pahala Shalat 27 derajat bukan hanya di masjid

 



Shalat meupakan kewajiban bagi setiap muslim dan terdapat keutamaan-keutamaan bagi yang melakukannya dengan berbagai kondisi termasuk keutamaan shalat berjamaah yang berpahala ingga 27 derajat berikut dalil-dalilnya :

1. Berpahala 27 Derajat Karena itu, Tidak heran jika shalat yang dikerjakan dengan berjamaah mempunyai pahala yang jauh lebih besar dibanding shalat sendirian. Rasulullah saw bersabda:

 وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَة الفَذِّ بِسَبْعٍ وعِشْرِينَ دَرَجَةً}. 

Artinya: Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian dengan selisih 27 derajat. (HR. al-Bukhari) 

2. Pahala 25 Shalatan

 وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: {أوصاني حبيبي رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم فقال لي: "يا أبَا هُرَيْرَةَ صَلِّ الصَّلاَةَ مَعَ الجَمَاعَةِ وَلَوْ كُنْتَ جَالِسا، فإنَّ الله تَعَالَى يُعْطِيكَ بِكُلِّ صَلاةٍ مَعَ الجَمَاعَة ثَوَابَ خَمْسٍ وَعِشْرين صَلاةً في غَيْرَ الجَمَاعَةِ"}.

 Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW berwasiat kepadaku, lalu Nabi SAW bersabda : "Wahai Abu Hurairah, shalatlah berjama'ah walaupun sambil duduk karena Allah ta'ala memberikan kpdmu dalam setiap shalat jama'ah pahala 25 sholatan di selain sholat tanpa jama'ah".

3. Dapat Perlindungan dari Api Neraka

 وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى صَلاَةَ الصُّبْحِ في الجَمَاعَةِ ثُمَّ جَلَسَ يَذْكُرُ الله تَعَالَى حَتَّى تَطْلعَ الشَّمْسُ كَانَ لَهُ سِتْرٌ مِنَ النَّارِ وَبَرِىءَ مِنَ النَّارِ}.

 Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat shubuh kemudian duduk seranya mengingat Allah ta'ala hingga matahari terbit maka hal tersebut merupakan perlindungan dan pembebasan dari api neraka".

4. Pahala Berlipat

 وقال صلى الله عليه وسلم {صَلاَةُ الرَّجُلِ في جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ وَحْده خَمْسا وَعِشْرينَ دَرَجَةً، فَإذَا صَلاَّها بِأَرْضٍ فُلاةٍ فَأَتَمَّ وُضُوءَهَا وَرُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا بَلَغَتْ صَلاتُهُ خَمْسِينَ دَرَجَةً}.

Nabi SAW bersabda : "Shalat seorang lelaki seranya berjamaah melebihi shalatnya sendirian sebanyak 25 derajat. Apabila ia mengerjakannya di tanah tandus dan menyempurnakan niat wudhu, rukuk dan sujudnya maka sholatnya mencapai 50 derajat.".

5. Bebas dari Sifat Munafik dan Api Neraka

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أدْرَكَ الجَماعَة أرْبَعِينَ يَوْما كَتَبَ الله لَهُ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ}.

Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa shalat berjamaah 40 hari maka Allah ta'ala menetapkannya bebas dari api neraka dan bebas dari sifat munafik". 

6. Masuk Surga Tanpa Hisab

 وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى البرْدَيْنِ في الجَمَاعَةِ دَخَلَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ}.

Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat subuh dan 'asar maka dia akan masuk surga tanpa hisab".

7. Lebih Baik dari Seisi Dunia

وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَةُ الجَمَاعَةِ رَحْمَةٌ وَهِيَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيها وَالجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ والفرْقَةُ عَذَابٌ}.

Nabi SAW bersabda : "Shalat jama`ah itu rahmat dan lebih baik daripada dunia seisinya. Berjama`ah itu rahmat dan perpecahan itu siksa". Wallahu A'lam.

    Dari dalil-dalil keutamaan shalat berjamaah di atas jelas bahwa keutamaan pahalat shalat berjamaah bisa saja dilakukan bukan di masjid, tapi tetap masjid lebih utama daripada di rumah, berikut dalilnya :


{مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ}

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).

Maka apa yang dikatakan memakmurkan masjid adalah mencakup semua amal ibadah dan ketaatan kepada Allah Ta’ala yang diperintahkan atau dianjurkan dalam Islam untuk dilaksanakan di masjid. Oleh karena itu, tentu saja shalat berjamaah lima waktu di masjid bagi laki-laki adalah termasuk bentuk memakmurkan masjid, bahkan inilah bentuk memakmurkan masjid yang paling utama. (Abdullah Taslim, 2016).
Alasan sholat berjamaah lima waktu di masjid bagi laki-laki ;

1. Surat al baqarah ayat 43, Allah S.W.T. berfirman ;
Yang artinya : Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.

2. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Yang artinya : “Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada sholat baginya, kecuali bila ada uzur.” (Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551).

3.Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam shahih al-Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang artinya : “Demi Zat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk sholat dan dikumandangkan azan. Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami sholat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (HR Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al Adzan, Bab Wujubu Sholatil Jama’ah, no. 608 dan Muslim dalam hahihnya, kitab Al Masajid wa Mawadhi’ Sholat, Bab Fadhlu Sholatil Jama’ah wa Bayani At Tasydid Fit Takhalluf ‘Anha, no. 1041).

4. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,
Yang artinya : “Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk sholat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan sholat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah sholat).” (HR Muslim dalam Shahihnya, kitab Al Masajid wa Mawadhi’ Sholat, Bab Yajibu Ityanul Masjid ‘Ala Man Sami’a An Nida’ no. 1044).

5. Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Yang artinya : Sholat seorang laki-laki dengan berjama’ah akan dilipat-gandakan 25 (dua puluh lima) kali lipat daripada sholat yang dilakukan di rumah dan di pasarnya. Yang demikian itu, apabila seseorang berwudhu’, lalu ia menyempurnakan wudhu’nya, kemudian keluar menuju ke masjid, tidak ada yang mendorongnya untuk keluar menuju masjid kecuali untuk melakukan sholat. Tidaklah ia melangkahkan kakinya, kecuali dengan satu langkah itu derajatnya diangkat, dan dengan langkah itu dihapuskan kesalahannya. Apabila ia sholat dengan berjama’ah, maka Malaikat akan senantiasa bershalawat (berdoa) atasnya, selama ia tetap di tempat sholatnya (dan belum batal). Malaikat akan bershalawat untuknya, ‘Ya Allâh! Berikanlah shalawat kepadanya. Ya Allâh, berikanlah rahmat kepadanya.’ Salah seorang di antara kalian tetap dalam keadaan sholat (mendapatkan pahala sholat) selama ia menunggu datangnya waktu sholat.’(HR. Al-Bukhâri, no. 647; Muslim, no. 649 (272); At-Tirmidzi, no. 603; Ibnu Majah, no. 281 dan Abu Dawud, no. 471).

6. Dalam hadits lain, dari Sahabat Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
Yang artinya : Sholat berjama’ah itu lebih utama 27 (dua puluh tujuh) derajat daripada sholat sendirian. (HR. Al-Bukhâri, no. 645 dan Muslim, no. 650 (249).

7. Dari Anas Radhiyallahu anhu , ia mengatakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Yang artinya : Barangsiapa sholat jama’ah dengan ikhlas karena Allâh selama empat puluh hari dengan mendapati takbir pertama (takbiiratul ihram), maka ia dibebaskan dari dua perkara: dibebaskan dari neraka dan dibebaskan dari kemunafikan. ( HR. At-Tirmidzi, no. 241. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah, no. 2652).

8. Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu pernah berkata:
Yang artinya : Barangsiapa ingin bertemu dengan Allâh di hari kiamat kelak dalam keadaan Muslim, hendaklah ia menjaga sholat lima waktu dimanapun ia diseru kepadanya. Sungguh, Allâh telah mensyari’atkan kepada Nabi kalian , sunnah-sunnah yang merupakan petunjuk. Sholat lima waktu termasuk sunnah-sunnah yang merupakan petunjuk. Seandainya kalian sholat di rumah kalian sebagaimana orang yang tertinggal ini sholat di rumahnya (dia tidak sholat berjama’ah di masjid) niscaya kalian akan meninggalkan sunnah Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan sunnah-sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan sesat. Dan saya melihat (pada zaman) kami (para Shahabat), tidak ada yang meninggalkan sholat berjama’ah kecuali seorang munafik, yang telah diketahui kemunafikannya.( HR. Muslim, no. 654 (257) kitab al-Masâjid wa Mawâdhi’ ash-Shalâh bab Sholatul Jamâ’ah min Sunanil Huda, Abu Dawud, no. 550; dan an-Nasa-i (II/108-109)).

Inilah alasan mengapa sholat lima waktu yang berjamaah dimasjid wajibnya laki-laki. Maka dirikanlah sholat dan jangan sampai lupa, apa lagi di sengaja.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

toko islam

toko islam

Popular Posts

Umroh Murah Ibadah Berkah

  UMRAH PASTI MAMPU!!!!! 🕋🕋 Di Tanur Ada program keren namanya Easy Umrah apa aja sih easy nya klo anda mau umrah DI TANUR cekidottt 👇 1....

Kajian Umum