Surah Ali Imran adalah surah urutan ketiga setelah Surah Al Baqarah yang memiliki 201 ayat dan 20 ruku, di dalamnya terkandung hazanah pengetahuan yang penting bagi kaum Muslimin untuk mengetahui dan memahaminya. Berikut ini isi kandungan Surah Ali Imran yang bersumber dari Al Quran Dengan Terjemah Dan Tafsir Singkat Editor Malik Ghulam Farid.
Ikhtisar Surah Ali Imran
Surah Ali Imran ini dikenal juga dengan beberapa nama, yaitu, Az Zahra (Yang cemerlang), Al Aman (Damai), Al Kanz (Khazanah), Al Mu’inah (penolong), Al Mujadalah (Pembelaan), Al Istighfar (Permohonan Ampun) dan Ath Thayyibah (Yang Suci Murni).
Antara Surah Ali Imran dengan Surah Al Baqarah memiliki hubungan yang erat sehingga keduanya disebut Az-Zahrawan (Dua Surah yang cemerlang).
Surah Al Baqarah membahas kepercayaan-kepercayaan yang salah dan kebiasaan-kebiasaan buruk orang-orang Yahudi yang dengan mereka dimulai syariat Nabi Musaas.
Sementara itu, Surah Ali Imran pada pokoknya membahas ajaran-ajaran dan dogma-dogma agama Kristen dan pokok masalah itu merupakan titik puncaknya.
Surah ini diberi nama Ali Imran (keluarga Imran). Imran atau Amran itu ayah Nabi Musaas dan Nabi Harunas, leluhur keluarga yang menurunkan Siti Maryam, Ibunda Nabi Isaas yang berkenaan dengan tugas beliau secara ringkas diuraikan dalam Surah ini.
Karena erat hubungannya dengan Al Baqarah dapat diperkirakan Surah ini diwahyukan segera setelah Al Baqarah. Penyebutan secara terinci Perang Uhud yang terjadi pada tahun ketiga Hijrah menunjukkan bahwa Surah ini diwahyukan pada tahun ketiga Hijrah.
Ali Imran mempunyai perhubungan ganda dengan Al-Baqarah. Pertama, adanya pertautan yang kuat dan mendalam antara pokok pembahasan seluruh Surah ini dengan seluruh pokok pembahasan Surah Al-Baqarah.
Pertautan lain yang sama kuatnya ialah antara bagian akhir Al-Baqarah dengan ayat-ayat permulaan Surah ini.
Pada hakikatnya, penataan dalam Al Quran ada dua macam. Suatu Surah yang diakhiri dengan masalah itu dilanjutkan dalam Surah berikutnya, atau seluruh pokok masalah Surah yang terdahulu dirujuk kembali dalam Surah berikutnya. Kedua macam perhubungan ini terdapat pula di antara Al Baqarah dan Ali Imran.
Perhubungan seluruh pokok masalah Surah Ali Imran dengan pokok Surah Al Baqarah terutama terletak pada penjelasan tentang sebab-sebab yang menjuruskan kepada peralihan kenabian dari syariat Nabi Musaas kepada syariat Islam.
Inilah masalah pokok Al Baqarah, dan dalam memberikan penjelasan tentang perpindahan itu, kemerosotan kaum Yahudi dibahas agak luas dalam Surah itu. Tetapi, dalam Al Baqarah agama Kristen yang merupakan puncak syariat Nabi Musaas, sangat sedikit sekali diterangkan.
Hal demikian dapat menimbulkan keraguan yang nampaknya beralasan bahwa meskipun agama Yahudi, yang merupakan permulaan syariat Nabi Musaas, telah menjadi rusak namun pemuncaknya, agama Kristen, masih murni; dan oleh karena itu agaknya tidak ada keharusan mendatangkan dan menegakkan agama baru – Islam. Untuk melenyapkan keraguan itu, kehampaan dogma-dogma Kristen dijelaskan dalam Surah ini.
Karena yang menjadi tujuan Surah Ali Imran ialah hendak membuktikan kepalsuan itikad-itikad Kristen, maka Surah ini dimulai dengan isyarat bahwa disebabkan agama Kristen sudah menjadi rusak dan merosot keadaannya, ia tidak dapat menjadi penghalang terhadap kedatangan satu syariat yang baru dan lebih baik.
Sebaliknya, agama Kristen sendiri merupakan bukti yang kuat akan keperluan datangnya syariat baru. Sesuai dengan itu, Sifat-sifat Allah – Yang Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan Pemelihara segala sesuatu – telah dicantumkan di awal Surah ini untuk menolak itikad-itikad pokok agama Kristen.
Surah Al Baqarah berakhir dengan doa untuk kebangunan kembali dan pembaharuan kaum Muslimin serta kemenangan Islam terhadap musuh-musuhnya. Sementara itu Sifat-sifat Allah – Yang Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan Pemelihara segala sesuatu – telah diletakkan pada permulaan Surah Ali Imran untuk meyakinkan kaum Muslimin bahwa Tuhan pasti akan menolong mereka, karena disebabkan Tuhan itu Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan Pemelihara segala sesuatu, maka kekuatan-Nya tidak pernah menjadi lemah atau berkurang.
Isi Kandungan Surah Ali Imran
Surah Ali Imran ini, seperti Surah Al Baqarah, mulai dengan huruf-huruf muqatha’at Alif Lam Mim (Aku Allah Yang lebih Mengetahui), yang dimaksudkan untuk menarik perhatian kepada Sifat Maha Mengetahui. Kemudian, berikut ini isi kandungan dari tiap ruku yang terdapat di dalam Surah Ali Imran:
Isi Kandungan Ruku Ke-1
Disebutnya sifat-sifat Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan Pemelihara segala sesuatu ialah untuk menegaskan bahwa dalam Surah ini sifat Maha Mengetahui itu didukung oleh Sifat-sifat Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan Pemelihara segala sesuatu; sebab, kenyataan bahwa Tuhan itu Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan Pemelihara segala sesuatu merupakan bukti bahwa Tuhan itu Maha Mengetahui Kematian dan kehancuran merupakan akibat dari kehabisan ilmu.
Isi Kandungan Ruku Ke-2
Surah ini seterusnya mengatakan bahwa disebabkan umat Yahudi dan Kristen telah sesat dari jalan lurus, azab Ilahi akan menimpa mereka, dan kenyataan bahwa mereka itu pengikut Taurat dan Injil tidak akan menyelamatkan mereka dari azab Ilahi.
Sebab kitab-kitab itu telah dimansukhkan dan oleh karena itu tidak mampu memenuhi kepentingan dan keperluan manusia.
Isi Kandungan Ruku Ke-3
Sesudah itu Surah ini mengatakan kepada kaum Muslimin untuk melenyapkan segala keraguan atau was-was dari alam pikiran mereka, mengingat keunggulan dan jumlah bilangan kaum Yahudi dan Kristen, dan lebih banyaknya sarana-sarana kebendaan yang dimiliki mereka.
Kaum Muslimin tidak dapat mengatasi mereka; sebab, Tuhan sebelumnya telah menganugerahkan kepada mereka kemenangan dan kekuasaan atas musuh-musuh mereka yang lebih kuat, ialah, Bani Quraisy dan kabilah-kabilah kufar Arab lainnya. Keadaan serupa itu sekarang akan terulang lagi.
Tambahan pula, kemenangan-kemenangan nasional bukan semata-mata sebagai hasil keunggulan dalam saran-sarana kebendaan, tetapi terutama sekali dan sebagian besar dari keunggulan dalam akhlak.
Kemenangan terakhir akan datang kepada kaum Muslimin sebab kekayaan akhlak dan kerohanian yang luhur dan juga karena mereka menganut agama yang benar.
Isi Kandungan Ruku Ke-4
Kemudian Surah ini selanjutnya meluruskan alam pikiran musuh-musuh Islam dari hayalan palsu yang dengan asyiknya dipegang oleh mereka bahwa adat kebiasaan mereka lebih unggul daripada adat kebiasaan kaum Muslim.
Isi Kandungan Ruku Ke-5
Selanjutnya, mereka diperingatkan bahwa dengan berpegang pada kepercayaan sesat dan lari kepada kebiasaan-kebiasaan buruk itu, mereka nampaknya mengabaikan hukum sebab dan akibat yang tidak akan dapat diperolok-olokan tanpa hukuman.
Isi Kandungan Ruku Ke-6
Kemudian, Surah ini menguraikan masalah bahwa kemajuan dan kesejahteraan bagi kaum Muslimin tidak tercapai dengan jalan mengikuti cara-cara kaum-kaum lain, tetapi dengan jalan mengikuti Islam dan Rasulullahsaw setepat-tepatnya.
Isi Kandungan Ruku Ke-7
Sesudah itu, penjelasan terinci yang terang dan mengenai masalah yang sebenarnya, di garap oleh surah dengan menyinggung secara singkat permulaan agama Kristen dan sangkalan terhadap ajaran itu merupakan salah satu dari masalah yang pertama.
Isi Kandungan Ruku Ke-8
Kemudian, perhatian kaum Ahlikitab ditarik kepada kenyataan bahwa, bila kaum Muslimin pun percaya bahwa agama Ahli Kitab itu pun benar bersumber dan berpangkal pada wahyu Ilahi mengapa mereka membuang-buang tenaga dan harta kekayaan dengan memerangi kaum Muslimin; daripada demikian, hendaknya kedua-duanya bersama-sama bertabligh kepada orang-orang musyrik mengenai Keesaan Tuhan – yang disetujui oleh mereka bersama – dan hendaknya membatasi perbedaan-perbedaaan itikad mereka masing-masing dalam batas-batas yang wajar.
Isi Kandungan Ruku Ke-9
Kemudian, kaum Kristen secara khusus diperingatkan bahwa mereka tidak dapat mengharapkan terus-menerus menjadi “orang-orang Terpilih” Tuhan, dan menikmati rahmat dan kasih-sayang Ilahi bila mereka mengingkari agama baru itu; mereka itu ditanya, sesudah turut memberi dukungan kepada itikad bahwa kebenaran itu senantiasa diwahyukan oleh Tuhan dari waktu ke waktu, bagaimanakah mereka dapat menentang asas itu?
Isi Kandungan Ruku Ke-10
Selanjutnya, dinyatakan bahwa perkara-perkara yang mengenai itu kaum Ahli Kitab berbantah dan berselisih dengan kaum Muslimin tidak begitu berat, sebab mula-mula beberapa di antara perkara-perkara itu dipandang halal oleh nenek-moyang mereka sendiri.
Masalah itu kemudian diuraikan lebih jauh dengan mengemukakan bahwa kaum Muslimin dan orang-orang Yahudi mempunyai titik pertemuan dalam diri Nabi Ibrahimas, karena Nabi Ibrahimas lah yang meletakkan dasar-dasar Ka’bah, mengapa Bani Israil harus bercekcok dengan kaum Muslimin atas dasar perbedaan-perbedaan hayali dan remeh-temeh?
Isi Kandungan Ruku Ke-11
Kemudian, suara peringatan didengungkan kepada kaum Muslimin bahwa para Ahli Kitab telah begitu jauh dalam menentang mereka sehingga, jika pada Ahli Kitab dapat melaksanakan kehendak mereka, mereka pasti akan menyesatkan kaum Muslimin.
Tetapi, kaum Muslimin tidak akan tersesat, karena mereka itu penerima rahmat Ilahi. Mereka akan menjumpai perlawanan dan penindasan keras dari pihak Ahli Kitab dan mereka harus menerimanya dengan ketabahan dan berusaha memperkokoh perhubungan mereka dengan Tuhan serta mengeratkan perhubungan satu sama lain atas dasar yang lebih kuat lagi, karena mereka segera akan perlu membentuk satu garis pertahanan bersama, ketika kelak dihadapkan kepada serangan hebat dari kaum Kristen.
Sebelum waktu itu datang, mereka harus menambah jumlah mereka dengan menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain sebanyak mungkin.
Isi Kandungan Ruku Ke-12
Mereka kemudian diperingatkan untuk tidak berpegang pada harapan hampa bahwa pada saat terjadinya pertempuran dengan kaum Kristen, kaum Yahudi akan menolong umat Islam.
Kebalikannya, orang-orang Yahudi tidak akan melepaskan satu usaha pun untuk mengganggu dan menindas mereka. Sekali pun adanya peringatan terhadap kaum Yahudi itu, Surah ini tidak mengabaikan, mengakui kebaikan di mana saja kebaikan itu dijumpai dan mengatakan bahwa tidak semua Ahli Kitab buruk.
Di antara mereka terdapat pula orang-orang baik, tetapi hanya mereka yang mempunyai rencana-rencana jahat terhadap Islam akan mendapat kesusahan. Dengan mereka itulah kaum muslimin harus menjauhi segala hubungan persahabatan untuk mencegah agar jangan terpengaruh oleh akhlak mereka yang buruk.
Isi Kandungan Ruku Ke-13
Kemudian, secara singkat disinggungnya Perang Badar. Kepada kaum Muslimin diberitahukan bahwa sebagaimana dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan, Tuhan melindungi dan menolong mereka dalam pertarungan dengan lawan yang jauh lebih besar dan memberikan kepada mereka kemenangan yang nyata atas kaum musyrik Mekkah, hal semacam itu juga akan terjadi bertalian dengan kaum Ahlikitab; rahmat dan karunia Tuhan akan menyertai mereka, dalam menghadapi perlawanan kaum Ahli Kitab itu.
Isi kandungan Ruku Ke-14
Kaum Ahli Kitab mengandalkan kekuasaan dan kekuatan kebendaan mereka pada jual beli yang berdasarkan bunga. Tetapi, mengambil dan memberikan bunga itu, bertentangan dengan akhlak yang baik.
Dengan cara mengambil bunga, mereka menindas hamba-hamba Allahswt dan dengan berpegang pada itikad penebusan dosa dan kepada kepercayaan bahwa taubat itu tidak dapat diterima, mereka menyatakan seolah-oleh Tuhan itu kejam dan ganas seperti diri mereka sendiri.
Selanjutnya orang-orang Mukmin diperintahkan untuk menjalankan kewajiban mereka, mengadakan pengorbanan-pengorbanan yang pantas, dan mempergunakan dengan tepat sarana-sarana kebendaan yang dimiliki mereka, dengan menyerahkan selebihnya kepada Allahswt untuk keberhasilan tugas hidup mereka,
Isi Kandungan Ruku Ke-15 dan 16
Kemudian Surah Ali Imran ini mempermaklumkan satu asas yang sangat kuat, ialah, bahwa Rasulullahsaw itu hanya seorang Rasul Tuhan; bila beliau wafat atau mati terbunuh dalam peperangan (meskipun sesuai dengan janji Allahswt hal itu tidak mungkin terjadi), kaum Muslimin tidak boleh berputus asa dan tidak boleh menaruh keraguan tentang kebenaran Islam, karena untuk sukses dan kesejahteraannya. Islam tidak bersitumpu pada perorangan betapa pun agung dan mulianya.
Isi Kandungan Ruku Ke-17
Suatu tata tertib yang harus diperhatikan pada waktu perang ialah, para pemimpin kaum Muslimin harus berlaku lemah-lembut lebih daripada waktu biasa terhadap orang Muslim lainnya dan harus memperlihatkan dengan sebaik-baiknya hal-hal yang mudah menimbulkan kekacauan dan perselisihan di antara mereka.
Selanjutnya, diperintahkan pula supaya pada masa-masa seperti itu, segala perkara diputuskan setelah bermusyawarah.
Kemudian, kaum Muslimin diperingatkan akan kebaikan besar yang telah dilakukan oleh Tuhan kepada mereka ialah, Dia telah membangkitkan bagi mereka seorang Rasul yang agung. Mereka harus mengikuti beliau dan menjauhi jalan yang ditempuh oleh pengacau-pengacau keamanan.
Isi Kandungan Ruku Ke-18
Surah Ali Imran ini meletakkan asas, bahwa mereka yang mati syahid akan berhak mendapat kehormatan khusus. Dengan kematian mereka, mereka mendapatkan kehidupan kekal-abadi dan seolah-olah memberikan kepada kaum mereka kehidupan baru.
Isi Kandungan Ruku Ke-19
Disinggungnya tentang kaum Ahli Kitab dengan mengatakan bahwa ditilik dari segi akhlak mereka telah begitu rusak sehingga di satu pihak mereka menda’wakan diri sebagai “Umat Pilihan” Tuhan, di pihak lain mereka ragu-ragu membelanjakan uang mereka di jalan Allahswt. Kaum Muslimin diperintahkan mengambil pelajaran dari keadaan itu.
Selanjutnya, di kemuka kan bahwa kebobrokan akhlak kaum ini, bertentangan dengan pengakuan mereka sendiri, bahwa mereka mendapat perintah untuk hanya menganut Rasul yang akan meminta pengorbanan terbesar dari mereka.
Surah itu mengatakan bahwa rasul-rasul serupa itu sungguh telah datang di tengah-tengah mereka, tetapi mereka mengingkari wujud-wujud itu.
Kemudian, masalah pengorbanan diuraikan dan oran-orang mukmin diberi peringatan bahwa benar-benar dungu, jika mereka takut mengadakan pengorbanan bagi kepentigan umat. Lalu, mereka diperingatkan bahwa iman mereka akan mendapat ujian yang berat.
Mereka hendaknya jangan beranggapan bahwa mereka akan mencapai kemajuan tanpa melalui api dan darah.
Isi Kandungan Ruku Ke-20
Dalam beberapa ayat berikutnya beberapa sifat dan ciri khas orang-orang mukmin sejati disebutkan dan kepada mereka itu diajarkan doa-doa tertentu yang adalah sangat penting bagi kemajuan dan kesejahteraan umat.
Ruku ke-20 atau ruku terakhir ini mengatur tata tertib perilaku yang dengan mengamalkannya, kaum Muslimin dapat mencapai kemajuan dan keunggulan dalam kehidupan di dunia dan mendapat keridhaan Ilahi di akhirat.
Demikianlah isi kandungan tiap ruku dari Surah Ali Imran, namun ini hanya berupa rangkumannya saja, oleh karena itu saya mohon maaf dan mohon ampun atas segala kekurangannya. Untuk lebih lengkapnya dianjurkan langsung menelaah Surah Ali Imran ayat-perayatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar