Surah At Taubah adalah surah urutan kesembilan setelah Surah Al Anfal, terdiri dari 129 ayat dan 16 ruku. Apa saja isi kandungan Surah At Taubah? Berikut ini uraiannya.
Ikhtisar Surah
Surah At Taubah atau Al Bara’ah, pada hakikatnya bukanlah suatu surah yang mandiri, melainkan hanya bagian dari surah Al Anfal.
Surah At Taubah tidak dimulai dengan ‘Bismillāh’, yang atas petunjuk Ilahi diletakkan di depan tiap surah dan menjadi bagian yang tidak terpisah dari masing-masing surah.
Kemudian, terdapat persamaan yang sangat menonjol dalam pokok bahasan di antara dua surah ini sehingga keduanya sebenarnya membentuk satu surah. Baik Al Anfal maupun At Taubah kedua-duanya diturunkan di Madinah. Al Anfal diturunkan menjelang Perang Badar pada tahun pertama atau kedua sesudah Hijrah, sedangkan At Taubah, menurut Bukhari, termasuk bagian-bagian yang diturunkan pada masa akhir sekali, yaitu pada tahun kesembilan sesudah Hijrah.
Isi Kandungan Surah At Taubah
Adapun isi kandungan surah At Taubah tiap rukunya adalah sebagai berikut:
Isi kandungan surah At Taubah Ruku Ke-1, Ayat 1-6
Isi kandungan surah At Taubah ruku pertama diantaranya yaitu bahwa jatuhnya Makkah dan kekalahan kaum Hawazin di Perang Hunain, kekuasaan dan kedaulatan Islam telah berdiri tegak di seluruh Hijaz.
Sebelumnya, beberapa kabilah telah mengadakan perjanjian dengan orang-orang Islam dan telah meletakkan senjata. Perjanjian-perjanjian itu harus dipenuhi.
Tetapi ada kabilah-kabilah yang lain tidak pernah menyerah secara formal, tidak pernah meletakkan senjata dan juga tidak pernah mengadakan perjanjian dengan orang-orang Islam untuk menjamin terpeliharanya perdamaian dan berlakunya hukum dan ketertiban.
Mereka telah memulai peperangan melawan orang-orang Islam; dan sekalipun pada hakikatnya mereka telah dikalahkan, mereka sampai pada saat itu tidak pernah mengakui kalah dan tidak pula pernah setuju unutk hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang Islam.
Kabilah-kabilah itu telah diberi tempo empat bulan, sementara itu operasi-operasi terhadap mereka akan ditangguhkan. Mereka boleh berjalan kian-kemari dalam negeri dengan bebas dan meyakinkan diri sendiri bahwa perlawanan selanjutnya tidak berguna. Sesudah itu mereka dapat menyerah dan mengadakan perjanjian-perjanjian. Kepada Kabilah-kabilah semacam inilah, ayat ini mengacu.
Perang terhadap kaum musyrik dilancarkan, bukan dengan tujuan memaksa mereka memeluk Islam; sebab, menurut surah At Taubah ayat 6, bahkan di masa berlakunya keadaan perang pun, orang-orang musyrik diizinkan datang ke perkemahan atau markas orang-orang Islam, jika mereka ingin menyelidiki kebenaran.
Kemudian, setelah kebenaran itu diajarkan kepada mereka dan mereka telah mengenal ajaran Islam, mereka harus diantarkan ke tempat aman mereka, seandainya mereka tidak merasa cenderung untuk memeluk Islam.
Di hadapan ajaran-ajaran yang begitu jelas, sangatlah tidak adilnya melancarkan tuduhan bahwa Islam tidak toleran atau mempergunakan kekerasan atau membiarkan seolah-olah tidak melihat, kekerasan dipakai sebagai alat tablighnya.
Isi kandungan surah At Taubah Ruku Ke-2, Ayat 7-16
Isi kandungan surah At Taubah ruku kedua diantaranya yaitu perang diizinkan hanya terhadap orang-orang bukan Islam yang telah berulang-ulang melanggar perjanjian yang amat serius dan telah menyerang orang-orang Islam dengan khianat.
Adapun terhadap yang lain, orang-orang Islam disuruh supaya memenuhi perjanjian dengan mereka secara cermat dan jujur. Al Quran menekankan kepada orang-orang Islam dengan tegas, supaya setia terhadap perjanjian-perjanjian mereka.
Perintah untuk mengadakan perang, hanya berlaku terhadap orang-orang kafir yang bukan saja menjadi pihak pertama yang membuka permusuhan terhadap Islam, tetapi juga yang mengkhianati dan sedikit pun tidak menghargai ikatan-ikatan persaudaraan atau kesepakatan-kesepakatan dan perjanjian-perjanjian.
Alasan mengapa orang-orang Islam diperintahkan melancarkan peperangan terhadap orang-orang musyrik adalah sebagai berikut :
Mereka berlaku khianat; mereka pura-pura mengaku bersahabat dengan orang-orang Islam, tetapi begitu mereka memperoleh kesempatan untuk merugikan umat Islam, mereka melanggar ikrar mereka, dan mereka berbuat demikian, sekalipun umat Islam memberikan kepercayaan kepada mereka.
Ikatan-ikatan kekeluargaan pun mereka abaikan dan membunuh sanak-saudara sendiri yang hanya semata-mata karena telah masuk Islam. Tujuan mereka melancarkan peperangan ialah menghalang-halangi orang-orang memeluk Islam. Merekalah yang pertama-tama menyerang orang-orang Islam.
Islam bukan pihak pelanggar, bahkan telah menjadi korban agresi. Adalah sesuatu yang tabu bagi umat Islam menjadi pelanggar.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-3, Ayat 17-24
Isi kandungan surah At Taubah ruku ketiga diantaranya yaitu bertalian dengan peziarah-peziarah musyrik yang berziarah dan merupakan mengantar untuk malkumat yang tersebut dalam 9:28.
Untuk seterusnya tiada seorang musyrik akan diizinkan menghampiri Ka’bah seperti diumumkan oleh Alira kepada para peziarah yang berkumpul di Mekkah pada saat Haj Akbar pada tahun 9 Hijrah.
Alasan atas larangan tersebut. Oleh karena Kabah merupakan Rumah yang telah diwakafkan untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka orang-orang musyrik tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Kabah. Mereka dinyatakan sebagai musuh-musuh yang nyata terhadap Tauhid Ilahi, dan seakan-akan mereka dicela oleh pengakuan-pengakuan mereka sendiri.
Pengkhidmatan lahiriah terhadap Ka’bah, sekalipun merupakan satu perbuatan terpuji, sedikit pun tidak ada artinya bila dibandingkan dengan pengkhidmatan rohaniah yang hanya dapat dijalankan oleh seorang Muslim sejati.
Islam lebih mengutamakan semangat yang menjiwai peraturan-peraturannya daripada bentuknya yang lahir. Rasulullahsaw diriwayatkan pernah bersabda bahwa jiwa seorang mukmin jauh lebih suci dari Ka’bah (HR. Ibnu Majah).
Ikatan-ikan kekeluargaan dan kecintaan kepada kaum kerabat serta pertimbangan-per timbangan duniawi lainnya seperti kekayaan, perdagangan dan harta, hendaknya jangan dibiarkan menjadi penghlang, bila ada suatu perhubungan yang lebih berharga dan suatu tujuan yang lebih mulia dan pertimbangan-pertimbangan yang lebih penting menuntut pengorbanan mereka.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-4, Ayat 25-29
Isi kandungan surah At Taubah ruku keempat yaitu membahas mengenai kemenangan umat Islam pada perang Hunain. Untuk lengkapnya mengenai perang Huniain bisa dibaca di Perang Hunain, Bukti Kebenaran Dan Keagungan Rasulullah.
Isi kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-5, Ayat 30-37
Isi kandungan surah At Taubah ruku kelima diantaranya menyinggung tentang orang Yahudi yang meyakini Uzair atau Ezra sebagai anak tuhan dan kaum Nasrani yang meyakini Nabi Isa sebagai anak tuhan. Kedua keyakinan itu sama sekali tidak benar.
Uzair atau Ezra hidup pada abad kelima sebelum Masehi. Beliau keturunan Seraya, imam agung, dan karena baliau sendiri pun anggota Dewan Imam dan dikenal sebagai Imam Ezra. Beliau termasuk seorang tokoh terpenting di masanya dan mempunyai pengaruh yang luas sekali dalam mengembangkan agama Yahudi. Beliau mendapat kehormatan khas di antara nabi-nabi Israil. Orang-orang Yahudi di Madinah dan suatu mazhab Yahudi di Hadramaut, mempercayai Uzair sebagai anak Allah.
Kemudian, orang-orang Nasrani yang berdiam di tanah Arab, telah menghasut orang-orang kuat seagama mereka di Siria, dan, dengan pertolongan mereka itu, mencoba untuk memadamkan Nur Islam yang telah dinyatakan Tuhan di tanah Arab. Orang-orang Yahudi pun pernah berupaya semacam itu, dengan menghasut orang-orang Parsi untuk bangkit melawan Rasulullahsaw.
Dia-lah Yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang hak supaya Dia mengunggulkannya di atas semua agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.
Para mufassir sepakat bahwa, seperti dikemukakan dalam sebuah hadits Rasulullahsaw, kemenangan Islam pada akhirnya akan terjadi di masa Almasih yang dijanjikan kedatangannya. (Jarir), manakala semua agama yang beraneka ragam akan bangkit dan akan berusaha sekeras-kerasnya untuk menyiarkan ajaran mereka sendiri. Cita-cita dan asas –asas Islam yang luhur, sudah mulai semakin bertambah diakui, dan hari itu tidak jauh lagi, bila Islam akan memperoleh kemenangan atas semua agama lainnya dan pengikut-pengikut agama-agama itu, akan masuk ke dalam haribaan Islam dalam jumlah besar.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-6, Ayat 38-42
Isi kandungan surah At Taubah ruku keenam menceritakan peristiwa ekspedisi atau perang Tabuk. Mengenai peristiwa Tabuk ini, bisa di baca di Ekspedisi Tabuk, Kegagalan Kaum Munafik Dan Keberhasilan Islam.
Isi Kandungan Surha At Taubah Ruku Ke-7, Ayat 43-59
Isi kandungan surah At Taubah ruku ketujuh diantaranya Allahswt berfirman afallaahu’anka bahwa Allah memaafkan kesalahan Rasulullahsaw. Ungkapan bahasa Arab afallaahu’anka itu bukan berarti ada tindakan ampunan terhadap sesuatu dosa yang diperbuat oleh Rasulullahsaw, bahkan kata-kata ini menunjukkan betapa cinta dan kasih Allahswt terhadap beliausaw.
Kemudian, menyebutkan tentang perilakuk orang-orang munafik. Mereka enggan untuk pergi berjuang dijalan Allah.
Jenis hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang munafik patut diperhatikan secara khusus. Tiada denda yang dikenakan kepada mereka, tidak pula mereka dipenjarakan, dan tidak pula mereka dikenai hukuman yang biasa diberikan kepada pelanggar-pelanggar semacam itu. Kepada mereka hanya diberitahukan bahwa zakat, yang merupakan sarana untuk mensucikan jiwa mereka itu, tidak akan diterima dari mereka. Hal itu menunjukkan bahwa perlakuan Rasulullahsaw terhadap orang-orang munafik tidak di dorang oleh pertimbangan-pertimbangan dari segi keuangan atau pertimbanga duniawi.
Orang-orang munafik diperingatkan bahwa kekayaan mereka dan anak-anak mereka, yang karenanya mereka tidak ikut berperang, akan menjadikan azab rohani yang amat sangat bagi mereka. Anak-anak mereka akan memeluk agama yang dibenci oleh mereka dan anak-anak mereka akan membelanjakan kekayaan mereka untuk memajukan dan memperkuat agama itu.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-8, Ayat 60-66
Isi kandungan surha At Taubah ruku kedelapan diantaranya meyebutkan tentang sedekah. Sedekah di sini maksudnya sedekah yang wajib, yaitu zakat.
Orang-orang yang berhak menerima zakat adalah sebagai berikut:
- Fuqara dari akar kata faqara yang berarti, sesuatu mematahkan tulang belakangnya, ialah mereka yang menderita kemiskinan atau penyakit.
- Masakin ialah mereka yang mempunyai kesanggupan bekerja, tetapi tidak mem punyai sarananya,
- Mereka yang diberi tugas mengumpulkan zakat atau menangani pembukuan atau menjalankan tugas yang bertalian dengan itu.
- Orang-orang yang baru masuk Islam (mualaf) yang memerlukan santunan
- Hamba-sahaya, tawanan-tawanan perang, dan orang-orang lain semacam itu, yang harus membayar uang diat (tebusan) untuk memperoleh kebebasan
- Mereka yang tidak mampu membayar hutang mereka, atau telah menderita kerugian luar biasa dalam perniagaan mereka dan sebagainya
- Suatu amal bakti mulia
- Mereka yang menjadi terlantar waktu mengadakan perjalanan oleh karena kekurangan uang, atau mereka yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu pengatahuan atau untuk memperkokoh hubungan-hubungan kemasyarakatan.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-9 Hingga Ke-12, Ayat 67-99
Isi kandungan surah At Taubah ruku kesembilan hingga ruku kedua belas ini membahas tentang perilakuk orang-orang munafik yang tidak mau ikut berjihad dijalan Allah dan tidak mau mengorbankan hartanya untuk kepentingan agama.
Orang-orang munafik dan kepada orang-orang ingkar balasan atas kejahatan mereka api jahanam. Sedangkan kepada orang-orang beriman, Allahswt menjanjikan balsan berupa sorgaNya.
Tidak disebutkan bagaimana seharusnya Rasulullahsaw berjuang menghadapi orang-orang munafik. Tetapi, tiada hal yang mengisyaratkan bahwa kata jihad terhadap orang-orang munafik berati berperang dengan pedang. Pada hakikatnya Rasulullahsaw tidak pernah mengadakan perang terhadap orang-orang munafik.
Disebutkan bahwa sekalipun Rasulullahsaw meminta ampunan bagi mereka tujuh puluh kali banyaknya, Allahswt tidak akan mengampuni mereka. Rasulullahsaw juga dilarang menyembahyangkan jenazah orang munafik dan berdoa di atas kuburannya.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-13, Ayat 100-110
Isi kandungan surah At Taubah ruku ketiga belas diantaranya yaitu diantaranya yaitu menyebutkan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dimana Allahswt ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepadaNya.
Secara sambil lalu, ayat ini merupakan bantahan keras terhadap tuduhan-tuduhan kaum Syi’ah yang ditujukan kepada ketiga Khalifah Rasulullahsaw terdahulu sebelum Hadhrat Alira dan terhadap para sahabat Rasulullahsaw lainnya yang terkemuka.
Sesudah Rasulullahsaw wafat, orang-orang munafik dari lima kabilah gurun yang berdiam di dekat Madinah – Janainah, Muzainah, Asyja’, Aslam dan Ghifar yang berhimpun dan mengadakan serangan terhadap Medinah. Isyarat ini pada khususnya mengacu kepada.
Orang-orang Islam yang memang mempunyai alasan, namun alasan itu tidak cukup kuat guna membenarkan ketidakikutsertaan mereka. Jumlah mereka menurut berbagai riwayat berkisar antara 7 dan 10.
Sebagai hukuman yang dijatuhkan atas diri mereka sendiri karena pelanggarang mereka, orang-orang tersebut mengikatkan diri mereka kepada tiang-tiang masjid di Madinah, dan ketika Rasulullahsaw memasuki masjid itu untuk menjalankan shalat, mereka memohon kepada beliau agar memaafkan mereka. Dijawab oleh beliau bahwa beliau tidak dapat berbuat demikian sebelum diperintahkan Tuhan. Ketika surah At Taubah ayat 102 diwahyukan mereka diperintahkan untuk dibebaskan.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-14, Ayat 111-118
Isi kandungan surah At Taubah ruku keempat belas diantaranya yaitu menyebutkan tentang tiga orang sahabat yang tidak ikut dalam ekspedisi Tabuk.
Ka’ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Murarah bin Rabi’ah. Mereka itu orang-orang Islam yang Muklis, tetapi tidak ikut-serta dalam gerakan militer ke Tabuk dan oleh karena itu sekembalinya ke Madinah Rasulullahsaw memerintahkan unutk memutuskan segala hubungan sosial dengan mereka, sehingga mereka bahkan dipisahkan dari istri-istri mereka.
Mereka tetap berada dalam hukuman ini untuk masa tidak kurang dari lima puluh hari, dan sesudah itu, oleh karena sungguh-sungguh bertobat, mereka diberi ampun. Mereka mengakui kesalahan mereka dengan terus terang, dan tidak mengemukakan alasan apa pun. Sebagai orang-orang mukmin yang mukhlis serta jujur, mereka merasakan hukuman ini amat berat dalam hati mereka. Mereka bersedih dan merana sehingga ketika bumi ini dengan segala keluasannya itu menjadi amat sempit bagi mereka. (HR. Bukhari, Kitab Maghazi ).
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-15, Ayat 119-122
Isi kandungan surah At Taubah ruku kelima belas yaitu orang-orang beriman diperintahkan untuk senantiasa mengikuti Rasulullahsaw dalam tiap petempuran. Bagi mereka ada jaminan pertolongan, kesejahteraan dan kemenangan dari Allahswt.
Kemudian, hendaknya ada segolongan khusus orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk mendalami pengetahuan agama, untuk selanjutnya mengajarkannya kepada orang lain.
Isi Kandungan Surah At Taubah Ruku Ke-16, Ayat 123-129
Isi kandungan surah At Taubah ruku keenam belas diantaranya Allahswt memerintahkan agar orang-orang beriman memerangi “orang kafir yang tinggal di dekat orang-orang beriman.”
Kata-kata ini menunjuk kepada orang-orang munafik yang tinggal di tengah-tengah orang Islam dan bercampur-baur dengan mereka. Orang-orang Islam diperintahkan untuk memerangi mereka secara golongan dan bukan tiap-tiap orang di antara mereka secara perseorangan, dan diperintahkan memerangi mereka dengan menelanjangi ulah-ulah buruk serta perbuatan-perbuatan munafik mereka dengan memberitahukan segala hal itu kepada Rasulullahsaw.
Sumber : bewaramulia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar