Di antara pokok kandungan yang terdapat dalam surat Hud adalah sebagai berikut:
- Menjelaskan tentang penciptaan alam semesta dalam enam fase;
- Menjelaskan beberapa golongan umat manusia di akhirat;
- Menjelaskan tentang Islam melarang perbuatan berlebih-lebihan;
- Larangan berbuat takabur;
- Larangan berdoa atau mengharap sesuatu yang tidak mungkin menurut sunatullah;
- Hikmah-hikmah tentang kisah para Nabi;
- Menjelaskan tentang air adalah sumber kehidupan;
- Menjelaskan bahwa shalat dapat memperkuat keimanan;
- Serta menjelaskan tentang sunnatullah yang berkaitan dengan kehancuran suatu kaum.
Fadhilah dan khasiat Surat Hud
Berikut adalah Fadhilah dan Khasiat surat Hud:
Pertama, Surat Hud termasuk Al-Ma’in yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. sebagai pengganti Zabur;
Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Telah diturunkan kepadaku As-Sab’ut Thuwal sebagai ganti Taurat, diturunkan kepada Al-Ma’in sebabagai pengganti Zabur, diturunkan kepada Al-Matsani sebagai ganti Injil dan aku diberi tambahan dengan Al-Mufashal.” (HR. Ahmad)
Kedua, orang yang istiqomah membacanya kelak akan dibangkitkan dalam golongan para Nabi, dihisap dengan mudah dan kesalahannya ditutupi di hari kiamat. Abu Ja’far berkata, “Barangsiapa yang membaca surat Hud, maka Allah akan membangkitkannya berada dalam kelompok para Nabi, ia akan dihisab dengan hisab yang mudah dan perbuatan buruknya tidak diketahui di hari kiamat.” (Tafsir Ayasyi, Juz 2: 149)
Ketiga, memperoleh pahala sepuluh kebaikan sejumlah orang yang percaya dan mendustakan Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Syu’aib, Nabi Luth, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa.
Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang membacanya, maka ia diberi pahala sepuluh kebaikan sejumlah orang yang percaya dan mendustakan Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Syu’aib, Nabi Luth, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa, dan di hari kiamat ia termasuk orang yang bahagia.” (Misbahul-Kafami: 584)
Keempat, surat ini yang membuat Rasulullah beruban. Uqbah bin Amir telah meriwayatkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, rambut Tuan telah beruban?”
Maka baginda menjawab, “Surah Hud dan saudara-saudaranya itulah yang membuatku menjadi beruban.” (HR. Thabrani)
Kelima, dapat dijadikan sebagai doa keselamatan dari gangguan binatang, jin jahat dan manusia. Caranya adalah dengan membaca Surat Hud ayat 56, maka seseorang dapat terhindar dari gangguan yang disebabkan oleh binatang busa, jin jahat yang suka mempermainkan manusia, atau kejahatan manusia. Berikut adalah Surat Hud ayat 56:
إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud: 56)
Keenam, dapat digunakan untuk berdoa memohon petunjuk dari Allah Swt. Ketika seseorang sedang dihadapkan oleh dua atau lebih pilihan, maka membaca ayat ke-112 dari surat Hud ini dapat menjadi wasilah atau doa untuk memantapkan dalam mengambil keputusan tersebut. Caranya yaitu dengan membacanya sebanyak 11 kali setelah mendirikan shalat fardhu. Adapun bacaan ayatnya adalah sebagai berikut:
فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)
Demikianlah pokok kandungan dari surat Hud lengkap dengan Fadhilah dan khasiatnya. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar