Dalam dunia Islam, angka 40 menyimpang banyak misteri. Ada berbagai peristiwa dalam sejarah maupun riwayat yang berhubungan erat dengan angka ini.
Empat puluh (40) dalam Bahasa Arab disebut arba’un atau arba’in, yang berakar dari kata roba’a-yarba’u-rob’an. Di dalam Kamus Munawwir, terdapat beberapa makna, yaitu berhenti, menanti, menghindarkan, menyayangi, merasa puas, menjadikan berjumlah 40, merasa tentram, hidup mewah, mengangkat, menjunjung, dan seterusnya.
Dalam tradisi Arab, angka arba’ (empat) dianggap sangat istimewa. Terutama jika kata arba’ itu dijamak menjadi arba’un, maka semakin menjadi-jadilah keistimewaanya. Angka arba’ ini merupakan angka puncak, angka tertinggi dan teristimewa.
Keistimewaan ini bisa dibuktikan dengan banyaknya teks-teks suci yang menyinggung masalah ini, khususnya di dalam teks-teks Sufi.
Angka 40 dalam Al-Quran
Di dalam kitab suci Al-Quran, angka 40 disebutkan sebanyak 4 kali, yaitu:
- Dalam QS. Al-Baqarah ayat 51, menjelaskan tentang munajat Nabi Musa AS kepada Allah dilakukan selama 40 malam di Bukit Thur Sinai.
- Dalam QS. Al-A’raf ayat 142, angka 40 kembali disebut masih dalam kaitan munajat Nabi Musa AS di Bukit Thur Sinai.
- Dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15, menjelaskan tentang kematangan dan kedewasaan manusia bila telah mencapai usia 40 tahun, baik dalam hal bersyukur ataupun berbuat kebaikan.
- Dalam QS. Al Maidah ayat 26, menjelaskan tentang hukuman yang diberikan kepada Bani Israil yang durhaka dan membangkang. Disebutkan bahwa mereka terhalang masuk ke kampung halaman mereka di Palestina, dan terombang-ambing tak tentu arah selama 40 tahun.
Keistimewaan angka 40 tidak hanya disebutkan dalam Al-Quran saja, namun juga telah diriwayatkan oleh hadits dan ulama-ulama besar Islam. Berikut keistimewaan angka 40 yang disarikan dari berbagai sumber:
- Manusia diciptakan dalam 3 fase yaitu: fase nutfah selama 40 hari, fase alaqah selama 40 hari dan fase mudghah selama 40 hari. Setelah itu Allah memerintahkan malaikat untuk meniupkan ruh padanya.
- Nabi Muhammad SAW, diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun. Sebelum menerima wahyu pertamanya, beliau terlebih dahulu memfokuskan diri dan bertafakkur di Gua Hira.
- Dalam Hadits disebutkan bahwa siapa yang melakukan shalat berjamaah selama 40 hari berturut-turut dan tidak pernah ketinggalam takbiratul ihram, niscaya Allah akan menjaminkan baginya 2 kebebasan, yaitu kebebasan dari neraka dan kebebasan dari nifaq.
- Dalam Hadits disebutkan bahwa siapa yang bertahajjud selama 40 malam berturut-turut, maka akan memiliki keutamaan luar biasa, doanya mustajab dan segala kebutuhannya dimudahkan.
- Angka 40 mengilhami para ulama, sehingga terdapat kumpulan Hadits 40, baik dari kalangan Sunni juga Syiah.
- Dalam Hadits disebutkan bahwa bila seorang muslim mencapai usia 40, Allah akan meringankan hisabnya, bila mencapai 60 akan diberikan kemampuan bertaubat, dan bila mencapai 70, penduduk langit akan mencintainya.
- Imam al-Qurthubi dalam tafsirannya berkata, “Allah Ta’ala menyebutkan bahwa orang yang sudah mencapai umur 40 tahun, maka sesungguhnya telah tiba baginya untuk mengetahui nikmat Allah yang ada padanya dan kepada kedua orang tuanya, kemudian mensyukurinya.”
- Ibnu Katsir berkata, “Dan di dalamnya (QS.Al-Ahqaf:15) terdapat petunjuk bagi orang yang sudah berusia 40 tahun agar memperbaharui taubat dan inabah kepada Allah serta bertekad kuat atasnya.”
- Imam Ghazali berkata”Usia 40 tahun adalah sebuah pertanda, sebuah isyarat, seperti sebuah ikhtisar masa depan. Jika di usia itu kebaikan lebih mendominasi, maka itu sebuah pertanda baik untuk kehidupannya nanti”.