(( Menu Halaman )) - (( Qur'an )) (( Hadits ))
  • Al-Qur'an dan Hadits Sebagai Petunjuk Hidup

    Nabi Muhammad saw telah mewariskan 2 hal kepada kita sebagai petunjuk kehidupan apapun yang berkaitan dengan kehidupan, yaitu Al-Qur'an dan Hadits

  • Masalah - Solusi - Sukses

    Ketika kita dihadapi dengan berbagai masalah kehidupan, kita harus mencari solusi untuk sukses.

  • Pondok Pesantren Digital

    Pondok Pesantren Digital adalah Media Belajar Agama Islam secara digital berbasis online yang dapat di akses melalui Smartphone, Laptop ataupun Komputer dengan system khusus

  • Solusi Terbaik Mengatasi Masalah

    Bagaimana kita dapat mengatasi berbagai permasalahan hidup apapun masalahnya di sini kami beritahu solusi terbaik yang pasti berhasil.

40 Dalam Al-Qur'an dan Hadits

 


Dalam dunia Islam, angka 40 menyimpang banyak misteri. Ada berbagai peristiwa dalam sejarah maupun riwayat yang berhubungan erat dengan angka ini.

Empat puluh (40) dalam Bahasa Arab disebut arba’un atau arba’in, yang berakar dari kata roba’a-yarba’u-rob’an. Di dalam Kamus Munawwir, terdapat beberapa makna, yaitu berhenti, menanti, menghindarkan, menyayangi, merasa puas, menjadikan berjumlah 40, merasa tentram, hidup mewah, mengangkat, menjunjung, dan seterusnya.

Dalam tradisi Arab, angka arba’ (empat) dianggap sangat istimewa. Terutama jika kata arba’ itu dijamak menjadi arba’un, maka semakin menjadi-jadilah keistimewaanya. Angka arba’ ini merupakan angka puncak, angka tertinggi dan teristimewa.

Keistimewaan ini bisa dibuktikan dengan banyaknya teks-teks suci yang menyinggung masalah ini, khususnya di dalam teks-teks Sufi.

Angka 40 dalam Al-Quran

Di dalam kitab suci Al-Quran, angka 40 disebutkan sebanyak 4 kali, yaitu:

  • Dalam QS. Al-Baqarah ayat 51, menjelaskan tentang munajat Nabi Musa AS kepada Allah dilakukan selama 40 malam di Bukit Thur Sinai.
  • Dalam QS. Al-A’raf ayat 142, angka 40 kembali disebut masih dalam kaitan munajat Nabi Musa AS di Bukit Thur Sinai.
  • Dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15, menjelaskan tentang kematangan dan kedewasaan manusia bila telah mencapai usia 40 tahun, baik dalam hal bersyukur ataupun berbuat kebaikan.
  • Dalam QS. Al Maidah ayat 26, menjelaskan tentang hukuman yang diberikan kepada Bani Israil yang durhaka dan membangkang. Disebutkan bahwa mereka terhalang masuk ke kampung halaman mereka di Palestina, dan terombang-ambing tak tentu arah selama 40 tahun.

Keistimewaan angka 40 tidak hanya disebutkan dalam Al-Quran saja, namun juga telah diriwayatkan oleh hadits dan ulama-ulama besar Islam. Berikut keistimewaan angka 40 yang disarikan dari berbagai sumber:

  • Manusia diciptakan dalam 3 fase yaitu: fase nutfah selama 40 hari, fase alaqah selama 40 hari dan fase mudghah selama 40 hari. Setelah itu Allah memerintahkan malaikat untuk meniupkan ruh padanya.
  • Nabi Muhammad SAW, diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun. Sebelum menerima wahyu pertamanya, beliau terlebih dahulu memfokuskan diri dan bertafakkur di Gua Hira.
  • Dalam Hadits disebutkan bahwa siapa yang melakukan shalat berjamaah selama 40 hari berturut-turut dan tidak pernah ketinggalam takbiratul ihram, niscaya Allah akan menjaminkan baginya 2 kebebasan, yaitu kebebasan dari neraka dan kebebasan dari nifaq.
  • Dalam Hadits disebutkan bahwa siapa yang bertahajjud selama 40 malam berturut-turut, maka akan memiliki keutamaan luar biasa, doanya mustajab dan segala kebutuhannya dimudahkan.
  • Angka 40 mengilhami para ulama, sehingga terdapat kumpulan Hadits 40, baik dari kalangan Sunni juga Syiah.
  • Dalam Hadits disebutkan bahwa bila seorang muslim mencapai usia 40, Allah akan meringankan hisabnya, bila mencapai 60 akan diberikan kemampuan bertaubat, dan bila mencapai 70, penduduk langit akan mencintainya.
  • Imam al-Qurthubi dalam tafsirannya berkata, “Allah Ta’ala menyebutkan bahwa orang yang sudah mencapai umur 40 tahun, maka sesungguhnya telah tiba baginya untuk mengetahui nikmat Allah yang ada padanya dan kepada kedua orang tuanya, kemudian mensyukurinya.”
  • Ibnu Katsir berkata, “Dan di dalamnya (QS.Al-Ahqaf:15) terdapat petunjuk bagi orang yang sudah berusia 40 tahun agar memperbaharui taubat dan inabah kepada Allah serta bertekad kuat atasnya.”
  • Imam Ghazali berkata”Usia 40 tahun adalah sebuah pertanda, sebuah isyarat, seperti sebuah ikhtisar masa depan. Jika di usia itu kebaikan lebih mendominasi, maka itu sebuah pertanda baik untuk kehidupannya nanti”.
Share:

Asal Usul Tahlilan



Untuk Anda yang tinggal di indonesia khususnya di Pulau jawa pastinya tidak asing dengan yang namanya tahlilan. ?Tahlilan adalah salah satu bentuk kolaborasi budaya dan agama.

Adapun budaya tahlilan yang ada di jawa bukanlah hal wajib untuk dilaksanakan oleh umat muslim mengingat Rasullallah SAW tidak pernah bersabda bahwa setelah wafatnya seorang muslim harus diadakkan acara tahlilan hingga 7 hari lamanya.

Adapun adanya acara tahlilan adalah berawal dari kebudayan orang zaman dahulu sebelum datangnya islam, jika ada orang yang wafat akan diadakan acara lek-lek-an (begadang) hingga 7 hari lamanya untuk menghibur keluarga yang di tinggal.

Dengan harapan agar keluarga yang terkena musibah kematian tidak terlalu larut dalam kesedihan dan kesepian. Setelah 7 hari juga ada tahlilan 40 hari, tahlilan 100 hari, tahlilan 1000 hari.

Kemudian setelah datangnya Islam yang dibawa oleh para wali-wali Allah yang dikenal di tanah Jawa adalah wali 9, maka budaya lek-lek-an dan haul 40 hari, 100 hari dan 1000 hari tadi dikolaborasikan dengan bacaan-bacaan kalimah-kalimah toyyibah.

Beberapa ulama atau ustadz yang tidak mengetahui sejarah tentang bagaimana Islam masuk di indonesia khususnya di tanah Jawa, maka sebagian dari mereka menganggap budaya tahlilan adalah bid’ah.

Padahal jika mereka mau menelusuri sejarah bahwa apa yang diajarkan oleh para wali-wali Allah SWT zaman dahulu adalah bentuk ajaran Islam rahmatallil alamin.

Share:

Organisasi Islam di Indonesia


Seperti yang dikutip dari hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center dari tanggal 21 Agustus hingga 31 Agustus 2019 lalu, yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia menempatkan Nahdlatul Ulama (NU) mencapai 97.5%, disusul Muhammadiyah 94.8%, Front Pembela Islam (FPI) sebanyak73.45%, Lembaga Dakwah Islamiah Indonesia (50.2%), dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah dibekukan oleh pemerintah sebanyak 41.2%, serta Persatuan Islam yang berada diangka 24.8%.

Berikut Organisasi Islam di Indonesia :

1. Al- Irsyad Al-Islamiyah

2. Al-Ittihadiyah

3. Al-Washliyah

4. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia ( DDII )

5. Dewan Masjid Indonesia ( DMI )

6. Forum Umat Islam ( FUI )

7. Forum Dakwah Islam Indonesia ( FDII )

8. Front Pembela Islam ( FPI )

9. Himpunan Ahlussunnah untuk Masyarakat Islam ( HASMI )

10. Hidayatullah

11. Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI )

12. Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ( ICMI )

13. Ikatan Da’i Indonesia ( IKADI )

14. Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam ( LDKI )

15. Lembaga Dakwah Isam Indonesia ( LDII )

16. Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia ( MIUMI )

17. Majelis Az-Zikra

18. Majelis Dakwah Islamiyah

19. Majelis Ulama Indonesia ( MUI )

20. Majelis Tafsir Al-Qur’an ( MTA )

21. Mathla’ul Anwar

22. Muhammadiyah

23. Nahdlatul Ulama ( NU )

24. Nahdlatul Wathan ( NW )

25. Pemuda Muslim Indonesia ( Pemuda Muslim )

26. Persatuan Islam ( Persis )

27. Persatuan Islam Tionghoa Indonesia ( PITI )

28. Persatuan Umat Islam ( PUI )

29. Persatuan Tarbiyah Islamiyah ( PERTI )

30. Syarikat Islam ( SI )

31. Wahdah Islamiyah

32. BP4

33. Syarikat Islam Indonesia ( SII )

Share:

Sebaik-baik manusia berdasarkan Hadits



1. Beriman dan beramal saleh 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS al-Bayyinah [98]: 7) 

2. Belajar dan mengajarkan Alquran

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari) 

3. Paling baik kepada istri dan anaknya 

Begitu pula sabdanya SAW: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan saya adalah yang terbaik dari kalian terhadap keluargaku.” (HR at-Tirmizi) 

4. Berakhlak baik dan menuntut ilmu 

Beliau SAW bersabda: Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya. (HR Bukhari) 

Dalam riwayat lain menyebutkan, “Sebaik-baik kalian Islamnya adalah yang paling baik akhlak jika mereka menuntut ilmu.” (HR Ahmad)  

5. Bersikap baik   

Dan juga beliau SAW bersabda: Sebaik-baik kalian ketika masa Jahiliyah adalah sebaik-baik kalian di dalam Islam jika memahami agama.” (HR Bukhari) 

6. Memberi makan 

Beliau SAW juga bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.” (HR Ahmad) 

7. Masyarakat mengharap kebaikannya dan aman dari keburukannya 

“Sebaik-baik kalian adalah yang diharapkan kebaikannya dan dirasakan aman dari keburukannya. Dan seburuk-buruk kalian adalah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak dirasakan aman dari keburukannya.” (HR at-Tirmidzi) 

8. Paling baik dalam membayar utang 

Nabi SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam pembayaran (utang).” (HR Bukhari) 

9. Paling bermanfaat bagi manusia  

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.” (HR ath-Thabari) 

10. Panjang umur dan baik amalnya 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Busr bahwasanya seorang Arab badui berkata, Ya Rasulullah! Siapakah sebaik-baik manusia?" Beliau menjawab, "Yang panjang umurnya dan baik amalannya." (HR at-Tirmidzi)  

11. Paling lembut shalat berjamaah dan menutup celah shaf 

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling lembut pundaknya ketika shalat (berjamaah) dan tidak ada satu langkah dari seorang hamba ketika melangkahkan satu langkah yang pahalanya lebih besar melebihi langkahnya seorang laki-laki yang berjalan menuju celah di shaff kemudian dia menutupinya.” (HR at-Thabari)

12. Berhati Taqwa, jujur, dan zuhud 

Dan juga sabda beliau SAW: Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al-Ash dia berkata, "Kami berkata, 'Ya Rasulullah! Siapakah sebaik-baik manusia?' 

Beliau SAW menjawab, '(Dia adalah) yang memiliki hati al-mahmuum dan (yang memiliki) lisan yang jujur.' Kami berkata, 'Kami telah mengetahui (lisan) yang jujur, apa yang dimaksud dengan hati al-mahmuum?' 

Beliau SAW menjawab, 'Dia adalah hati yang bertakwa dan suci yang tidak ada dosa di dalamnya dan tidak ada rasa dengki/iri! Kami berkata, 'Siapakah orang setelahnya?'

Beliau SAW menjawab, '(Dia adalah) yang membenci dunia dan mencintai akhirat! Mereka berkata, 'Kami tidak mengetahui ada orang seperti ini kecuali Rafi’ maula Rasulullah SAW. Siapakah orang setelahnya?'  

Beliau SAW menjawab, 'Seorang Mukmin yang berakhlak baik.' Mereka berkata, 'Adapun ini, maka ada pada kami!" (HR al- Baihaqi) 

Share:

Tafsir Suarat Al-Baqarah Ayat 115

 Quran Surat Al-Baqarah Ayat 115

وَلِلَّهِ ٱلْمَشْرِقُ وَٱلْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا۟ فَثَمَّ وَجْهُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ 

Arab-Latin: Wa lillāhil-masyriqu wal-magribu fa ainamā tuwallụ fa ṡamma waj-hullāh, innallāha wāsi'un 'alīm Terjemah 

Arti: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. 

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 115. 

Kerajaan timur dan barat serta semua yang ada di antara keduanya adalah milik Allah. Dia dapat memerintahkan apa saja kepada hamba-hamba-Nya. Maka ke mana pun kalian menghadap sesungguhnya kalian sedang menghadap kepada Allah. Dia lah yang Maha Meliputi seluruh makhluk-Nya. Maka apabila Dia menyuruh kalian menghadap ke arah Baitul Maqdis atau Ka'bah, atau kalian keliru dalam menghadap kiblat, atau kalian kesulitan untuk menghadap kiblatو sesungguhnya tidak masalah bagi kalian. Karena semua arah mata angin itu adalah milik Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas, Dia mencakup seluruh makhluk-Nya dengan rahmat-Nya dan dengan kemudahan yang diberikan-Nya, dan Dia Maha Mengetahui niat dan perbuatan makhluk-Nya.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 

Allah-lah penguasa kerajaan timur dan barat, serta penguasa apapun yang ada di antara keduanya. Kemana arah kalian menghadap ketika sholat, di situlah Allah meridhoinya sebagai kiblat bagi kalian. Sesungguhnya Allah Maha Luas dalam mencurahkan rahmat kepada hamba-Nya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Menurut Imam At Thabbrani, ayat ini turun sebelum ada perintah untuk memindahkan kiblat sholat ke arah Ka’bah. Ayat ini di tujukan untuk membantah keyakinan para penyembah berhala pada zaman dulu yang menganggap bahwa ibadah itu tidak sah apabila tidak menghadap kepada suatu kiblat yang nyata


Share:

Dalil Arah Kiblat


Dalil Al-Qur'an :


قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ


144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.



وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ


149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.



وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ


150. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.


Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 

150. Dari manapun engkau -wahai Nabi- jika engkau hendak menunaikan salat maka menghadaplah ke arah Masjidil Haram. Dan di manapun kalian -wahai orang-orang mukmin- hadapkanlah wajah kalian ke arah Masjidil Haram jika hendak menunaikan salat, agar manusia tidak mempunyai alasan untuk membantah kalian, kecuali orang-orang yang zalim, karena mereka akan tetap menolak ajakan kalian dengan dalil-dalil yang sangat lemah. Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada Rabbmu saja, yaitu dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena Allah telah menetapkan keharusan menghadap Ka'bah (ketika salat) untuk menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian dengan membuat kalian berbeda dari umat-umat lainnya. Dan juga untuk menunjukkan kalian kepada kiblat yang paling mulia bagi manusia.



Dalil dari Hadits :

"Nabi Muhammad saw. bersabda :"Bila kamu hendak mengerjakan salat, hendaklah menyempurnakan wudlu kemudian menghadap kiblat lalu takbir " (H.R. Bukhari dan Muslim). 

Berdasarkan ayat-ayat al-Qur'an maupun hadis di atas, para ulama sepakat bahwa menghadap ke Baitullah hukumnya wajib bagi orang yang melakukan salat.

Lalu timbul persoalan, apakah harus persis ke Baitullah atau boleh hanya ke perkiraan arahnya saja. Dalam konteks ini perlu dipahami bahwa agama Islam bukanlah agama yang sulit dan memberatkan. Namun demikian, perlu berusaha memadukan antara teks dan konteks agar pemahaman tentang arah kiblat mendekati kebenaran. Dalam Pedoman Hidup Islami dinyatakan: 

"Setiap umat Islam wajib untuk menguasai dan memiliki keunggulan dalam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana kehidupan yang penting untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat".

Pernyataan di atas sangat penting mengingat umat Islam adalah umat yang melakukan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid dituntut senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khusususnya isu-isu kontemporer sekitar data geografis ka'bah dan data lintang dan bujur tempat. 



Share:

Keutamaan Bulan Ramadhan

 1. Bulan diturunkannya Al-Quran

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Unsplash.com/Ali Burhan

Bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa karena di bulan Ramadan-lah, kitab suci Alquran diturunkan atau yang disebut dengan Syahrul Quran. Diturunkannya Alquran pada bulan Ramadan menjadi bukti bahwa Ramadan memang menjadi bulan yang istimewa.

Hal ini tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi sebagai berikut.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Baqarah ayat 185).

2. Diampuninya segala dosa dan kesalahan

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Unsplash.com/Sangga Rima Roman Selia

Keutamaan selanjutnya dari bulan Ramadan adalah diampuni segala dosa dan kesalahan yang pernah kita buat. Oleh karena itu, bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk mengambil kesempatan bertaubat. Sebab, pada bulan ini, Allah SWT akan mengampuni segala dosa dan kesalahan jika kita mau berdoa dan memohon kepada-Nya.

Keutamaan diampuninya segala dosa dan kesalahan ini tercantum dalam hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW yang berbunyi sebagai berikut.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Serta dalam Shahiih Muslim dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرَ

Artinya: “Shalat fardhu lima waktu, shalat Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadan ke Ramadan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut seandainya dosa-dosa besar dijauhkannya.”

3. Malam Lailatul Qodar, malam yang lebih baik dari seribu bulan

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Unsplash.com/Katerina Kerdi

Di bulan Ramadan terdapat malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Yakni pada malam Lailatul Qodar. Pada malam Lailatul Qodar terdapat banyak keberkahan dan penuh kemuliaan. Malam Lailatul Qodar terletak pada hari ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Oleh karena itu, kita diwajibkan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan agar kita mendapat kemuliaan dan keberkahan malam Lailatul Qodar.

Keistimewaan malam Lailatul Qodar tertuang pada Surat Al-Qadr ayat 1-3 yang berbunyi sebagai berikut.

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ. لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ.

"Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr. Wa mā adrāka mā lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr."

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (Al-Qadr ayat 1-3).

4. Dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Unsplash.com/Usama Sher Khan

Pada bulan Ramadan, Allah SWT menutup pintu-pintu neraka. Sebaliknya, Allah SWT membuka lebar pintu-pintu surga dan mempersilakan siapa pun yang ingin memasukinya.

Keutamaan ini sesuai dengan hadits Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut.

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ.

“Apabila Ramadan datang maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu.”

5. Meningkatkan sabar dan ketaqwaan kepada Allah SWT

Saat bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu hari penuh. Yakni dari dimulainya terbit fajar, hingga terbenamnya matahari. Selama itu pula, kita wajib menahan haus, lapar, dan nafsu.

Tentu tidak mudah menahan lapar, dahaga, dan haus. Oleh karena itu, kita harus sabar menahannya sampai waktu berbuka puasa tiba. Kesabaran itulah yang meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Hal ini tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi sebagai berikut.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn.”

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah ayat 183).

6. Mendapat pahala yang berlipat ganda

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Pexels.com/Abdullah Ghatasheh

Keutamaan bulan Ramadan selanjutnya adalah pahala yang berlipat ganda. Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda atas semua ibadah dan kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadan.

Keutamaan ini sesuai dengan hadits berikut ini.

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ…

“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku. Akulah yang akan mengganjarnya…’”

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي.

“Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi ganjarannya. Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku semata.”

7. Bagian dari rukun Islam

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Pexels.com/Haley Black

Berpuasa di bulan Ramadan merupakan salah satu bagian dari rukun Islam keempat. Hal ini sesuai dengan hadits dan ayat Alquran berikut ini.

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Surat Al-Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Baqarah ayat 185).

8. Di bulan Ramadan semua doa dikabulkan

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Pexels.com/Gabby K

Bulan Ramadan merupakan salah satu waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Maksudnya, berdoa di bulan Ramadan, Allah SWT menjanjikan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Doa yang dipanjatkan dapat berupa kelancaran kepentingan dunia dan akhirat, serta tak lupa untuk mendoakan kaum Muslimin lainnya.

Hal ini tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi sebagai berikut.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah ayat 186).

9. Membebaskan siksa neraka pada setiap malam bulan Ramadan

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Bukan hanya memberikan kebahagiaan bagi manusia yang masih hidup di dunia. Mereka yang sudah meninggal dunia pun akan dibebaskan dari siksa neraka pada setiap bulan Ramadan.

Hal ini tertuang dalam hadist berikut ini.

أن عذاب القبر يرفع عن الموتى في شهر رمضان 

"Sesungguhnya azab kubur diangkat dari orang yang meninggal selama bulan Ramadan." (HR. Al-Qurthubi).

10. Berpuasa di bulan Ramadan, pahalanya seperti berpuasa sepuluh bulan

Bulan Penuh Berkah, 10 Keutamaan Bulan Ramadan yang Selalu Ditunggu
Pexels.com/Gabby K

Selain melipatgandakan pahala yang dikerjakan, berpuasa di bulan Ramadan, pahalanya seperti berpuasa sepuluh bulan. Maka dari itu, sungguh amat merugi bagi mereka yang dengan sengaja melewatkan berpuasa di bulan Ramadan.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ 

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Share:

toko islam

toko islam

Popular Posts

Umroh Murah Ibadah Berkah

  UMRAH PASTI MAMPU!!!!! 🕋🕋 Di Tanur Ada program keren namanya Easy Umrah apa aja sih easy nya klo anda mau umrah DI TANUR cekidottt 👇 1....

Kajian Umum