(( Menu Halaman )) - (( Qur'an )) (( Hadits ))
  • Al-Qur'an dan Hadits Sebagai Petunjuk Hidup

    Nabi Muhammad saw telah mewariskan 2 hal kepada kita sebagai petunjuk kehidupan apapun yang berkaitan dengan kehidupan, yaitu Al-Qur'an dan Hadits

  • Masalah - Solusi - Sukses

    Ketika kita dihadapi dengan berbagai masalah kehidupan, kita harus mencari solusi untuk sukses.

  • Pondok Pesantren Digital

    Pondok Pesantren Digital adalah Media Belajar Agama Islam secara digital berbasis online yang dapat di akses melalui Smartphone, Laptop ataupun Komputer dengan system khusus

  • Solusi Terbaik Mengatasi Masalah

    Bagaimana kita dapat mengatasi berbagai permasalahan hidup apapun masalahnya di sini kami beritahu solusi terbaik yang pasti berhasil.

Malam Lailatul Qadar



Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur’an Al-Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Umat Islam yang mengikuti sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menancapkan anak-anak panah untuk memperingati malam ini, akan tetapi mereka berloma-lomba untuk bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah.

Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur’aniyah dan hadits-hadits nabawiyah yang shahih menjelaskan tentang malam tersebut.

1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman. 

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ 

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Qadar/97 : 1-5] 

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. 

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Ad-Dukhan/44 : 3-6]

2. Waktunya

Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa malam tersebut terjadi pada tanggal malam 21,23,25,27,29 dan akhir malam bulan Ramadhan. ( Pendapat-pendapat yang ada dalam masalah ini berbeda-neda, Imam Al-Iraqi telah mengarang satu risalah khusus diberi judul Syarh Shadr Bidzikri Lailatul Qadar, membawakan perkataan para ulama dalam masalah ini )

Imam Syafi’i berkata : “Menurut pemahamanku. wallahu ‘alam, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada beliau : “Apakah kami mencarinya di malam ini?”, beliau menjawab : “Carilah di malam tersebut” ( Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/386 )


Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda.

 تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ 

“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” ( Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169 )

 Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata) : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. 
الْتَمِسُوْ مَا فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُ كُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya” ( Hadits Riwayat Bukhari 4/221 dan Muslim 1165 )
Ini menafsirkan sabdanya. 
أَرَى رُؤْيَا كُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّ هَا فيْ السَّبْعِ الأَوَاخِِرِ 
 “Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, barangsiapa yang mencarinya carilah pada tujuh hari terakhir” 
Telah diketahui dalam sunnah, pemberitahuan ini ada karena perdebatan para sahabat. Dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke luar pada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda : “Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Lailatul Qadar, tapi ada dua orang berdebat hingga tidak bisa lagi diketahui kapannya; mungkin ini lebih baik bagi kalian, carilah di malam 29. 27. 25 (dan dalam riwayat lain : tujuh, sembilan dan lima)” ( Hadits Riwayat Bukhari 4/232 ) 

Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan, di malam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum sedang hadits kedua adalah khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan dari pada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah, tidak ada masalah, dengan ini cocoklah hadits-hadits tersebut tidak saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisah. 

Kesimpulannya. Jika seorang muslim mencari malam lailatul Qadar carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir : 21, 23,25,27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25,27 dan 29. Wallahu ‘alam.

3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar.?

Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” ( adits Riwayat Bukhari 4/217 dan Muslim 759 )

Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata : “Aku bertanya, “Ya Rasulullah ! Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku” ( Hadits Riwayat Tirmidzi 3760, Ibnu Majah 3850 dari Aisyah, sanadnya Shahih. Lihat syarahnya Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadhan hal. 55-57 karya Ibnu Rajab Al-Hambali. )

Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaati-Nya- engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada isterimu dan keluargamu untuk itu, perbanyaklah perbuatan ketaatan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma.

 كَانَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَ أَحْيَ لَيْلَهُ، وَ اَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencanngkan kainnya menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” ( Hadits Riwayat Bukhari 4/233 dan Muslim 1174 )
Juga dari Aisyah, (dia berkata) :

 كَانَ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِيغَيْرِهَا 

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya” ( Hadits Riwayat Muslim 1174 )

4. Tanda-Tandanya

Ketahuilah hamba yang taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu degan ruh dari-Nya dan membantu dengan pertolongan-Nya- sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.

Dari ‘Ubay Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

 صَبِيْحَةُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شعاع لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعُ 

“Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi” ( Hadits Riwayat Muslim 762 )

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.
 أَيُكُم يَذْكُرُ حِيْنَ طَلَعَ الْقَمَرُ، وَهُوَ مِشْلُ شِقِّ جَفْنَةٍ 
“Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah” ( Muslim 1170. Perkataan : “Syiqi jafnah” syiq artinya setengah, jafnah artinya bejana. Al-Qadhi ‘Iyadh berkata : “Dalam hadits ini ada isyarat bahwa malam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan”. ) 

Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan” ( Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya Hasan )

[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]






Share:

Tips Sukses dalam Qur'an

 

Seringkali kita mendengar kata sukses dalam kehidupan sehari hari. yang terfikirkan dalam benak kita ialah sukses itu berhasil dalam segala hal, terutama dalam masalah karir atau keuangan. Idealnya sukses itu bisa mencapai apa saja yang kita inginkan. Dalam islam, sukses juga memiliki arti tersendiri. Bedanya ialah sukses dalam islam bukan hanya berhubungan dengan hal duniawi saja seperti yang sebagian besar orang fikirkan selama ini.

Sukses dalam islam mencakup hal yang luas, mulai dari pekerjaan atau keuangan juga hingga mampu menjadi orang yang bermanfaat dan membantu orang lain, sukses dalam hal mengendalikan hawa nafsu diri sendiri dan mampu menjalankan segala perintah Nya, serta sukses ketika telah melewati berbagai ujian dan mampu menjadi manusia yang lebih tinggi derajatnya.

Sejatinya, sukses menurut islam adalah kebahagiaan yang kekal, yaitu kebahagiaan di dunia juga di akherat. Kita sebagai manusia tentu selalu punya harapan untuk menjadi orang sukses, entah itu dalam urusan dunia atau akherat. Islam mempunyai cara agar kita menjadi orang sukses. Dalam artikel kali ini saya bagikan 17 cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an. Cara ini bukan hanya untuk menjadi orang sukses di mata manusia, tetapi juga di mata Allah, Rabb kita. Langsung saja yuk kita simak bersama,

1. Mulai dengan Ilmu

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an ialah dengan memiliki ilmu. Dengan ilmu, seseorang akan menjadi orang sukses yang mampu memanfaatkannya untuk kebaikan dan hal yang bermanfaat. Jika ingin sukses, maka yang harus dilakukan pertama kali ialah dengan menuntut ilmu. “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS Al Alaq : 5). keutamaan berilmu dalam islam akan menuntu pada kesuksesan.

2. Berubah dari Diri Sendiri

Agar dapat mencapai kesuksesan harus diawali dengan mengubah diri sendiri terlebih dahulu, mengubah kebiasaan buruk menjadi semangat. “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah keadaan yang ada pada dirinya”. (QS Ar Rad : 11).

3. Berdoa

Usaha tidak akan lengkap tanpa disertai doa. Doa merupakan sebuah wujud bahwa kita melibatkan Allah dalam setiap harapan “Maka bermohonlah kepada Ku”. (QS Al Baqarah : 186). Dengan menjalankan doa pembuka rezeki dari segala penjuru akan menjadi salah satu jalan untuk meraih kesukesan.

4. Sedekah

Perumpamaan orang yang menafahkan hartanya di jalan Allah (sedekah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas karunia Nya lagi maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah : 261). Sedekah tidak akan mengubah seseorang menjadi miskin. Sedekah akan membuat jalan rejeki menjadi lebih lapang sehingga segala usaha mendapat kemudahan dari Allah.

5. Bersyukur

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an salah satunya dengan jalan rajin bersyukur, bersyukur akan memberikan perasaan bahwa kita adalah hamba Allah yang beruntung sehingga menjadi lebih bersemangat dalam menjalani langkah langkah menuju kesuksesan serta terhindar dari putus asa. “Jika kamu bersyukur akan Ku tambah nikmat untukmu”. (QS Ibrahim : 7). keutamaan bersyukur dalam islam akan mendapat jalan untuk menjadi orang yang di ridhoi Allah dalam usahanya menggapai suskes.

6. Bertaqwa

Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka sangka”. (QS Ath Thalaaq : 2). Taqwa juga berperan penting dalam kesuksesa, orang yang bertaqwa akan mendapat kasih sayang dari Allah sehingga segala kesulitan yang dialaminya akan mendapat pertolongan dari jalan yang tidak disangkanya.

7. Niatkan karena Allah

Barangsiapa mengerjakan amal saleh dalam keadaan beriman, maka Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan pahala jauh lebih baik dari apa yang mereke kerjakan”. (QS An Nahl : 97). Niatkan kesuksesan yang dikejar untuk mendapat ridho Allah di dunia dan di akherat, jangan mengejar suskes semata karena ingin dipuji atau karena duniawi.

8. Amanah

Lakukan segala usaha dengan jujur, jangan tergoda dengan jalan yang slaah, seperti membeli jabatan agar cepat sukses. Miliki segala sesuatu dengan jalan yang benar dan jadilan orang yang amanah. “Sesungguhnya harta dan anak anak mu hanyalah cobaan bagimu”. (QS At Taghabun : 15).

9. Jangan Menuruti Hawa Nafsu

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS Al Fajr : 20). Sukses memang impian setiap orang, tetapi jangan hanya mengejar sukses dalam hal duniawi, jangan mencintai harta atau hal duniawi berlebihan, sebab segala yang dimiliki hamba Allah hanyalah titipan yang sewaktu waktu dapat diambil oleh Nya.

10. Hindari yang Haram

Mereka itu adalah orang yang suka mendengar berita bohong dan memakan yang haram” (QS Al Maidah : 42). Hindari langkah yang curang misalnya membeli ijazah palsu agar dapat menggunakannya untuk naik pangkat. Keberkahan berpengaruh dari halal dan haram cara yang dilakukan.

11. Ikhlas

Barang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya”. (HR At Tirmidzi). Kejar sukses dengan niat yang ikhlas karena Allah dan dengan niat menggunakan kesuksesan tersebut di jalan Allah. Tentu saja bukan niat yang hanya berhubungan dengan duniawi seperti harta, jabatan, dan lain lain tetapi juga mengahrap sukses di akherat sebab merupakan salah satu keutamaan ikhlas dalam islam.

Sukses dalam islam wajib diikuti dengan rasa ikhlas dalam menjalani tiap prosesnya dengan sungguh dan ebrharap ridho Allah. Hasil dari setiap usaha bergantung dari keikhlasan dalam hati. Jika suatu hal dilakukan dengan ikhlas, tentu hasilnya akan lebih baik dan lebih berkah.

12. Istiqomah

Istiqomah artinya tekun atau terus menerus dan tidak berkurang. Lakukan usaha dengan istiqomah agar mendapat kelapangan dari Allah sebab orang yang bersungguh sungguh pasti akan mendapatkan hal yang diinginkan. “Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (islam) benar benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)”. (QS Al Jinn : 16).

13. Sabar

Setiap orang yang sukses pasti pernah menjalani berbagai tahap dengan berbagai ujian, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan sabar ketika mendapat kesulitan atau rintangan dalam usaha. Wajib percaya pada Allah bahwa sabar akan menjadikan jalan kesuksesan untuknya. “Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan : sungguh kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali”(QS Al Baqarah : 155-156).

14. Tidak Putus Asa

Orang yang sukses tidak menyerah ketika menghadapi tantangan, hal tersebut justru menjadi dorongan untuk menjadi lebih giat lagi dalam berusaha. Orang yang putus asa artinya tidak percaya pada rahmat Allah. “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang orang yang kufur” (QS Yusuf : 87)

15. Memiliki Keberanian

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya”. (QS Al Baqarah : 286). Jika sedang mencapai kesuksesan dan mendapat rintangan dalam prosesnya, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan menyerahkan semuanya kepada Allah disertai usaha dan doa yang maksimal. Sebab Allah yang paling memahami kemampuan hamba Nya dimana Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuannya.

16. Percaya Allah Maha Penolong

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (QS Al Insyiroh : 5). Jika kita membaca kisah kisah orang sukses, tentu akan menemui masa dimana ada kesulitan yang dialami orang tersebut. Umumnya kesuksesan atau tahap yang lebih tinggi akan didapatkan setelah berhasil melewati kesulitan tersebut.

Begitu juga dengan hamba Allah lainnya, ketika kita sedang berusaha meraih kesuksesan atau impian dan menemui hambatan, ketahuilah bahwa hal tersebut bukan hanya dialami oleh kita, mungkin banyak orang yang mendapatkan ujian lebih berat tetapi sanggup melewatinya. Maka kita wajib berfikir demikian bahwa Allah selalu memberi jalan di tiap ujian.

17. Jangan Sombong

Ketika sudah berhasil mencapai tahap tertentu dalam langkah menuju sukses dan terasa impian sudah berada dekat di depan mata, tidak diperbolehkan merasa sombong dan melupakan Allah. Banyak orang yang lalai ketika diuji dengan kesenangan. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong”. (QS Al Isra : 37).

Biasanya orang akan merasa bahwa dirinya bisa mencapai tahap tersebut sebba dari kerja keras dan usaha dirinya sendiri, tidak ada peran dari Allahs sedikitpun. Hal inilah yang dapat menjadi penghalang kesuksesan. Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan senantiasa rendah hati. Jauhi sombong dan tetap meningkatkan kualitas diri sehingga sukses akan datang menghampiri.

Dengan menerapkan cara cara sukses menurut Al Qur’an ini, InsyaAllah kita akan menjadi orang yang sukses serta mendapat kebahagiaan dan ketenangan. Demikian artikel kali ini, semoga kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akherat. Terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat untuk anda semua. Salam hangat dari penulis.

Share:

Obat dalam Qur'an dan Hadits


Dalam Islam, Allah Swt. menganjurkan umatnya untuk selalu bertawaqal, termasuk dalam hal kesembuhan atas suatu penyakit. Sebuah hadits Riwayat Bukhari, Rasulullah saw. menyampaikan, “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut.”

 

Hadits ini menjadi gambaran akan pentingnya dalam berikhtiar untuk mencari kesembuhan. Sementara pada hadits lainnya disebutkan, Rasulullah saw., bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla." (HR. Muslim)

 

Ini menunjukkan bahwa obat yang tepat menjadi jalan kesembuhan bagi suatu penyakit. Kini, berbagai jenis obat dan suplemen sudah tersebar di pasaran. Mulai dari herbal hingga kimiawi. Sayangnya, tak sedikit obat dan suplemen yang diramu sedemikian rupa dengan bahan-bahan berbahaya. Karena itu, penting bagi konsumen untuk menelaah dengan cermat kandungan dalam obat.

 

Nah, berikut ini ada lima jenis obat yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Selain aman dikonsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan, kelimanya dapat menyembuhkan penyakit tertentu. Mari kita ulas satu per satu.

 

Madu

Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 68-69 menyebutkan, "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."

 

Madu dapat digunakan untuk mengobati beraneka ragam penyakit seperti thypus, penurunan fungsi usus dan lambung yang disertai muntaber, lever kronis, impotensi umum, keracunan karena tertahannya air kencing, atau karena zat eksternal seperti zirnikh.

 

Kurma

Kurma sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini karena kurma kaya akan zat besi untuk mencegah anemia, kalsium untuk memperkuat tulang dan gigi janin, serta fosfor untuk menutrisi sel otak dan sel reproduksi bagi wanita hamil.

 

Dalam hadits Riwayat Muslim, Rasulullah saw. Bersabda, “Barang siapa yang sarapan dengan tujuh butir kurma Ajwa setiap pagi akan terhindar dari bahaya racun dan sihir.”

 

Minyak Zaitun

“… Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api…” (QS. An-Nur, 35)

 

Imam Al-Qurtubi mengatakan zaitun memiliki banyak manfaat terutama dalam bentuk ekstrak minyak. Beberapa manfaat minyak zaitun, di antaranya mencegah penyakit kulit dan kanker payudara, kanker rahim, kanker perut dan usus besar apabila dikonsumsi satu sendok setiap hari. Kemudian juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi tekanan darah tinggi.

 

Habatussauda (Jintan Hitam)

Habbatussauda atau jintan hitam memiliki banyak manfaat, seperti menguatkan sistem kekebalan tubuh, menetralisir racun hingga anti stres. Keistimewaan jintan hitam ini juga tertulis di dalam salah satu riwayat hadist, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, "Sesungguhnya di dalam Habbatussauda (jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian." (HR Bukhori dan Muslim)

 

Jahe

Jahe sejenis tanaman rumput-rumputan aromatik yang berumur panjang. Tanaman ini disebutkan dalam Al-Qur’an, surat Al Insan ayat 17. “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.”

 

Jahe memiliki banyak khasiat, khususnya dalam mengobati organ pernapasan seperti asma, batuk, dan meluruhkan dahak. Selain itu, tanaman ini juga dipercaya dapat mengobati radang gusi, dan mencegah karies, meredakan radang sendi akibat cuaca dingin, mengatasi impotensi, lemah syahwat, mengatasi radang anus akibat sembelit akut, memperkuat otot jantung, mencegah terjadinya penggumpalan darah, serta mencegah penyumbatan jantung dan otak.

Share:

toko islam

toko islam

Popular Posts

Umroh Murah Ibadah Berkah

  UMRAH PASTI MAMPU!!!!! 🕋🕋 Di Tanur Ada program keren namanya Easy Umrah apa aja sih easy nya klo anda mau umrah DI TANUR cekidottt 👇 1....

Kajian Umum