(( Menu Halaman )) - (( Qur'an )) (( Hadits ))

Sejarah Pencetakan Al-Qur'an

Kapan Alquran mulai dicetak? Banyak belum tahu, Alquran pertama kali dicetak bukan di negara Islam lho, melainkan di negara Barat. Percetakan Alquran dibagi tiga periode. Periode percetakan klasik (1.500-1900 M), periode mesin cetak modern (1920-1980 M) dan periode digital mushaf (1.800-Sekarang). Percetakan Alquran yang terjadi di barat tidak terlepas dari peran penerjemahan. Sebelum berkembangnya bahasa-bahasa Eropa modern, bahasa yang berkembang di sana adalah bahasa Latin. Oleh karena itu, terjemahan Alquran yang pertama adalah dengan bahasa latin pada tahun 1135 M. Tokoh yang menerjemahkan ke dalam bahasa ini adalah Robert of Ketton (Robertus Retanensis) yang selesai pada bulan Juli 1143 M. dengan penerbitnya Bibliander.


Alquran pertama kali dicetak dan diterbitkan di Venice (Venisia) sekitar tahun 1530 M. Kemudian, di Basel pada tahun 1543 M. Tetapi percetakan itu dihancurkan atas perintah para penguasa gereja. Orang yang pertama kali mencetak Alquran adalah Paganino dan Alessandro Paganini – sekitar tahun 1537 atau 1538 M. Sayang, cetakan Alquran yang kedua tidak diketahui keberadaannya. Salah seorang sarjana Itali, yakni Angelina Nouvo menemukan fotokopi Alquran yang pernah dicetak di Venisia. Fotokopi tersebut ditemukan di Isola – Venisia – tepatnya di perpustakaan Fransiscan Friars of San Michele.

Percetakan yang dilakukan Paganino dan Paganini ini bertujuan untuk dieekspor ke kerajaan Turki Utsmani. Tetapi orang-orang Turki Utsmani tidak mau menerima Alquran tersebut karena:

1.      Orang Turki Utsmani meyakini bahwa Alquran adalah kitab suci yang tidak boleh dipegang oleh orang-orang kafir – non muslim – seperti Paganino dan Paganini. Menurut Jean Bodin (1530-1596 M) dalam bukunya “Colloquium Heptaplomeres”, bahwa orang-orang Turki Utsmani memotong tangan kanan Alessandro Paganini dan merusak seluruh cetakannya.
2.      Alquran yang dicetak di Venisia memiliki banyak kekurangan dan kesalahan yang bisa mengurangi – bahkan merusak – makna Alquran.

Rupanya bukan saja Italia yang mencetak Alquran. Negara Jerman juga pernah mencetak Alquran. Percetakan ini dilakukan di Hamburg pada tahun 1694 M. oleh Abraham Hinckelmann. Empat tahun kemudian Ludovico Maracci mencetak edisi teks Arab dengan terjemah bahasa Latin.LudovisiGustav Flugel – dengan edisi Arab – yang mencetak secara khusus di Leifzig pada tahun 1834 M.Lalu diikuti dengan cetakan berikutnya pada tahun 1841, 1855, 1867, 1870, 1881 dan 1893 M. Edisi ini banyak diikuti oleh sarjana Barat setelah perang dunia I.

Setelah di Jerman, Alquran juga pernah dicetak di St. Petersburg. Ini dilakukan karena mendapat perlindungan dari Ratu Catherine II, dimulai pada tahun 1787, 1789, 1790, 1793, 1796 dan 1798 M. Sedangkan percetakan Alquran di Volga – kota Kazan – terjadi perbedaan pendapat tentang tahunnya. Menurut Sarkîs, hal itu pertama kali terjadi pada tahun 1801 M. Sedangkan menurut Schnurrer, itu terjadi pada tahun 1803 M. Sejak tahun 1842 M. percetakan St. Petersburg mencetak mushaf dengan model yang bervariasi. Sehingga pada tahun 1905 M. percetakan ini mengeluarkan mushaf dengan bentuk format yang besar dengan tujuan untuk diperlihatkan kepada pemerintah pada waktu itu.

Sementara itu, London Inggris juga pernah mencetak Alquran. Terjadi pada tahun1833 M. kemudian pada tahun 1871 dan 1875 M. Bahkan mushaf yang ada di Perpustakaan Universitas Harvad merupakan mushaf cetakan London edisi tahun 1845 dan 1848 M.

Bahkan, India juga pernah mencetak Alquran. Cetakan di Bombay ini dimulai pada tahun 1852, 1865, 1869, 1875, 1881, 1883, 1891 dan 1897 M. Percetakan ini pertama kali disebarkan pada tahun 1856 dan 1857. Sedangkan cetakan Bombay dengan memakai pengantar bahasa persia dan disertai dilakukan oleh Muhammad Ali Qashânî. Percetakan Calcutta yang disertai dengan tafsîr al-Zamakhsyarî diproduksi oleh William Nassau Lees, Abdul Hayyi dan Khaddâm Husain.

Berikutnya, barulah Alquran dicetak di negara Islam. Tercatat, Kairo Mesir pernah tercatat mencetak Alquran  tahun 1864 M., kemudian pada tahun 1866, 1881 dan 1886 M. Lalu, Turki juga ikut mencetak Alquran  pada tahun 1872, 1886, 1889 dan 1904 M.           

Selain di negara-negara di atas, di beberapa negara juga mulai ramai percetakan Alquran Seperti di Iran (1828 M), Tibris (1833 M) dan percetakan lainnya termasuk di Indonesia yang diawasi oleh Kementerian Agama. Selain dicetak, mushaf atau naskah Alquran yang autentik dari masa khalifah Utsmân juga bisa dijumpai.

Bagaimana pembaca budiman. Saya yakin paham ya asal-usul Alquran. Kitab Alquran yang kita lihat saat ini telah mengalami perjalanan sejarah cukup panjang. Ke depan, transformasi percetakan Alquran akan terus terjadi. Sekarang ada Alquran braile, Alquran digital, entah apa lagi namanya. Walaupun fisik Alquran banyak berubah, tapi isi Alquran itu sendiri tidak ada berubah. Tetap orisinil. Kalau ada sedikit saja isu Alquran berubah, pasti menimbulkan kemarahan umat Islam. Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman apa itu Alquran. Selamat Nuzulul Quran.

sumber : 
https://www.rosadijamani.com/2018/06/sejarah-alquran-ternyata-pertama-kali.html#:~:text=Alquran%20pertama%20kali%20dicetak%20dan,tahun%201537%20atau%201538%20M.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

toko islam

toko islam

Popular Posts

Umroh Murah Ibadah Berkah

  UMRAH PASTI MAMPU!!!!! 🕋🕋 Di Tanur Ada program keren namanya Easy Umrah apa aja sih easy nya klo anda mau umrah DI TANUR cekidottt 👇 1....

Kajian Umum