(( Menu Halaman )) - (( Qur'an )) (( Hadits ))

Tafsir Qur'an Surat Al-Baqarah

001. (Alif laam miim) Allah yang lebih mengetahui akan maksudnya.
002. (Kitab ini) yakni yang dibaca oleh Muhammad saw. (tidak ada keraguan) atau kebimbangan (padanya) bahwa ia benar
benar dari Allah swt. Kalimat negatif menjadi predikat dari subyek 'Kitab ini', sedangkan kata-kata isyarat 'ini' dipakai sebagai
penghormatan. (menjadi petunjuk) sebagai predikat kedua, artinya menjadi penuntun (bagi orang-orang yang bertakwa)
maksudnya orang-orang yang mengusahakan diri mereka supaya menjadi takwa dengan jalan mengikuti perintah dan menjauhi
larangan demi menjaga diri dari api neraka.
003. (Orang-orang yang beriman) yang membenarkan (kepada yang gaib) yaitu yang tidak kelihatan oleh mereka, seperti
kebangkitan, surga dan neraka (dan mendirikan salat) artinya melakukannya sebagaimana mestinya (dan sebagian dari yang
Kami berikan kepada mereka) yang Kami anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki (mereka nafkahkan) mereka belanjakan
untuk jalan menaati Allah.
004. (Dan orang-orang yang beriman pada apa yang diturunkan kepadamu) maksudnya Alquran, (dan apa yang diturunkan
sebelummu) yaitu Taurat, Injil dan selainnya (serta mereka yakin akan hari akhirat), artinya mengetahui secara pasti.
005. (Merekalah), yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas (yang beroleh petunjuk dari Tuhan
mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung) yang akan berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka.
006. (Sesungguhnya orang-orang kafir) seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya (sama saja bagi mereka, apakah kamu beri
peringatan) dibaca, a-andzartahum, yakni dengan dua buah hamzah secara tegas. Dapat pula hamzah yang kedua dilebur
menjadi alif hingga hanya tinggal satu hamzah saja yang dibaca panjang (atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga
akan beriman.) Hal itu telah diketahui oleh Allah, maka janganlah kamu berharap mereka akan beriman. 'Indzar' atau
peringatan, artinya pemberitahuan disertai ancaman.
007. (Allah mengunci mati hati mereka) maksudnya menutup rapat hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan
(begitu pun pendengaran mereka) maksudnya alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka dikunci sehingga mereka
tidak memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima (sedangkan penglihatan mereka ditutup) dengan penutup yang
menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran (dan bagi mereka siksa yang besar) yang berat lagi tetap.
Terhadap orang-orang munafik diturunkan:2
008. (Di antara manusia ada orang yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir.") yaitu hari kiamat, karena
hari itu adalah hari terakhir. (Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman). Di sini ditekankan arti kata 'orang', jika kata
ganti yang disebutkan lafalnya, yakni 'mereka'.
009. (Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman) yakni dengan berpura-pura beriman dan menyembunyikan
kekafiran guna melindungi diri mereka dari hukum-hukum duniawi (padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri) karena
bencana tipu daya itu akan kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia, rahasia mereka akan diketahui juga dengan dibuka
Allah kepada Nabi-Nya, sedangkan di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal (tetapi mereka tidak menyadari) dan
tidak menginsafi bahwa tipu daya mereka itu menimpa diri mereka sendiri. Mukhada`ah atau tipu-menipu di sini muncul dari
satu pihak, jadi bukan berarti berserikat di antara dua belah pihak. Contoh yang lainnya mu`aqabatul lish yang berarti
menghukum pencuri. Menyebutkan Allah di sana hanya merupakan salah satu dari gaya bahasa saja. Menurut suatu qiraat
tidak tercantum 'wamaa yasy`uruuna' tetapi 'wamaa yakhda`uuna', artinya 'tetapi mereka tidak berhasil menipu'.
010. (Dalam hati mereka ada penyakit) berupa keragu-raguan dan kemunafikan yang menyebabkan sakit atau lemahnya hati
mereka. (Lalu ditambah Allah penyakit mereka) dengan menurunkan Alquran yang mereka ingkari itu. (Dan bagi mereka siksa
yang pedih) yang menyakitkan (disebabkan kedustaan mereka.) Yukadzdzibuuna dibaca pakai tasydid, artinya amat
mendustakan, yakni terhadap Nabi Allah dan tanpa tasydid 'yakdzibuuna' yang berarti berdusta, yakni dengan mengakui
beriman padahal tidak.
011. (Dan jika dikatakan kepada mereka,) maksudnya kepada orang-orang munafik tadi ("Janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi!") yakni dengan kekafiran dan menyimpang dari keimanan. (Jawab mereka, "Sesungguhnya kami ini berbuat
kebaikan.") dan tidak dijumpai pada perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada kebinasaan. Maka Allah swt. berfirman
sebagai sanggahan atas ucapan mereka itu:
012. (Ingatlah!) Seruan untuk membangkitkan perhatian. (Sesungguhnya mereka itulah yang membuat kerusakan, tetapi
mereka tidak sadar) akan kenyataan itu.
013. (Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain beriman!") yakni sebagaimana
berimannya para sahabat Nabi. (Jawab mereka, "Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang
bodoh?") Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh itu. Maka firman Allah
menolak ucapan mereka itu: (Ketahuilah, merekalah orang-orang bodoh tetapi mereka tidak tahu) akan hal itu.
014. (Dan jika mereka berjumpa) asalnya 'laqiyuu' lalu damah pada ya dibuang karena beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri
karena bertemunya dalam keadaan sukun dengan wau sehingga menjadi 'laquu' (dengan orang yang beriman, mereka berkata,
"Kami telah beriman." Dan bila mereka telah berpisah) dengan orang-orang yang beriman dan kembali (kepada setan-setan
mereka) maksudnya pemimpin-pemimpin mereka. (Kata mereka, "Sesungguhnya kami ini bersama kamu) maksudnya
sependirian dengan kamu dalam keagamaan, (kami ini hanya berolok-olok.") dengan berpura-pura beriman.
015. (Allahlah yang memperolok-olokkan mereka) artinya membalas olok-olokkan itu dengan memperolok-olokkan mereka pula
(dan membiarkan mereka) terpedaya (dalam kesesatan mereka) yakni melanggar batas disebabkan kekafiran (terumbang
ambing) dalam keadaan bingung tanpa tujuan atau pegangan.
016. (Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) artinya mengambil kesesatan sebagai pengganti
petunjuk (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka) bahkan sebaliknya mereka merugi, karena membawa mereka ke dalam
neraka yang menjadi tempat kediaman mereka untuk selama-lamanya. (Dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) disebabkan
perbuatan mereka itu.
017. (Perumpamaan mereka) sifat mereka dalam kemunafikannya itu, (seperti orang yang menyalakan) atau menghidupkan
(api) dalam kegelapan (dan setelah api itu menerangi) atau menyinari (apa yang di sekelilingnya) hingga ia dapat melihat,
berdiang dan merasa aman dari apa yang ditakutinya (Allah pun menghilangkan cahaya yang menyinari mereka) yaitu dengan
memadamkannya. Kata ganti orang dijadikan jamak 'him' merujuk kepada makna 'alladzii' (dan meninggalkan mereka dalam
kegelapan tidak dapat melihat) apa yang terdapat di sekeliling mereka, sehingga tidak tahu jalan dan mereka dalam keadaan
kecemasan. Demikianlah halnya orang-orang munafik yang mengucapkan kata-kata beriman, bila mereka mati mereka akan
ditimpa ketakutan dan azab.
018. (Mereka tuli) terhadap kebenaran, maksudnya tidak mau menerima kebenaran yang didengarnya (bisu) terhadap kebaikan
hingga tidak mampu mengucapkannya (buta) terhadap jalan kebenaran dan petunjuk Allah sehingga tidak dapat melihatnya,
(maka mereka tidaklah akan kembali) dari kesesatan.
019. (Atau) perumpamaan mereka itu, (seperti hujan lebat) maksudnya seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat; asal kata
shayyibin dari shaaba-yashuubu, artinya turun (dari langit) maksudnya dari awan (padanya) yakni pada awan itu (kegelapan)
yang tebal, (dan guruh) maksudnya malaikat yang mengurusnya. Ada pula yang mengatakan suara dari malaikat itu, (dan kilat)
yakni kilatan suara yang dikeluarkannya untuk menghardik, (mereka menaruh) maksudnya orang-orang yang ditimpa hujan
lebat tadi (jari-jemari mereka) maksudnya dengan ujung jari, (pada telinga mereka, dari) maksudnya disebabkan (bunyi petir)
yang amat keras itu supaya tidak kedengaran karena (takut mati) bila mendengarnya. Demikianlah orang-orang tadi, jika
diturunkan kepada mereka Alquran disebutkan kekafiran yang diserupakan dengan gelap gulita, ancaman yang dibandingkan
dengan guruh serta keterangan-keterangan nyata yang disamakan dengan kilat, mereka menyumbat anak-anak telinga mereka
agar tidak mendengarnya, karena takut akan terpengaruh lalu cenderung kepada keimanan yang akan menyebabkan mereka
meninggalkan agama mereka, yang bagi mereka sama artinya dengan kematian. (Dan Allah meliputi orang-orang kafir) baik
dengan ilmu maupun dengan kekuasaan-Nya hingga tidak sesuatu pun yang luput dari-Nya.
020. (Hampir saja) maksudnya mendekati (kilat menyambar penglihatan mereka) merebutnya dengan cepat. (Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan padanya) maksudnya pada cahaya atau di bawah sinarnya, (dan bila gelap menimpa
mereka, mereka pun berhenti) sebagai tamsil dari bukti-bukti keterangan ayat-ayat Alquran yang mengejutkan hati mereka.
Mereka membenarkannya setelah mendengar padanya hal-hal yang mereka senangi sehingga mereka berhenti dari apa-apa
yang dibencinya. (Sekiranya Allah menghendaki, niscaya dilenyapkan-Nya pendengaran dan penglihatan mereka) baik yang
lahir maupun yang batin (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) yang dikehendaki-Nya, termasuk apa-apa
yang telah disebutkan tadi.3
021. (Hai manusia!) Maksudnya warga Mekah, (Sembahlah olehmu) dengan bertauhid atau mengesakan (Tuhanmu yang telah
menciptakanmu) padahal sebelum itu kamu dalam keadaan tiada (dan) diciptakan-Nya pula (orang-orang yang sebelum kamu,
agar kamu bertakwa), artinya terpelihara dari siksa dan azab-Nya yakni dengan jalan beribadah kepada-Nya. Pada asalnya
'la`alla' mengungkapkan harapan, tetapi pada firman Allah berarti menyatakan kepastian.
022. (Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan), yakni hamparan yang tidak begitu keras
dan tidak pula begitu lunak sehingga tidak mungkin didiami secara tetap (dan langit sebagai naungan) sebagai atap (dan
diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya) maksudnya bermacam (buah-buahan sebagai rezeki bagi
kamu) buat kamu makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang ternakmu (maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu
bagi Allah), artinya serikat-serikat-Nya dalam pengabdian (padahal kamu mengetahui) bahwa Dia adalah pencipta, sedangkan
mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa, maka tidaklah layak disebut dan dikatakan tuhan.
023. (Sekiranya kamu merasa ragu) atau bimbang (tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami) maksudnya tentang
Alquran yang Kami wahyukan kepada Muhammad, bahwa itu benar-benar dari Allah, (maka buatlah sebuah surah yang
sebanding dengannya) dengan surah yang diwahyukan itu. 'Min mitslihi', min yang berarti dari, maksudnya di sini ialah untuk
menjadi keterangan atau penjelasan, hingga artinya ialah yang sebanding dengannya, baik dalam kedalaman makna maupun
dalam keindahan susunan kata serta pemberitaan tentang hal-hal gaib dan sebagainya. Yang dimaksud dengan 'surah' ialah
suatu penggal perkataan yang mempunyai permulaan kesudahan dan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga ayat. (Dan ajaklah
saksi-saksimu) maksudnya tuhan-tuhanmu yang kamu sembah itu (selain dari Allah) untuk menjadi penolong-penolongmu, (jika
kamu orang-orang yang benar) bahwa Alquran itu hanyalah buatan dan ucapan Muhammad belaka, maka cobalah lakukan
demikian, bukankah kamu orang-orang yang berlidah fasih seperti Muhammad pula?
024. Tatkala mereka tidak mampu memenuhi permintaan itu, maka Allah swt. berfirman, (Dan jika kamu tidak dapat melakukan)
apa yang disebutkan itu disebabkan kelemahan dan ketidakmampuanmu (dan kamu pasti tidak akan dapat melakukannya)
demikian itu untuk selama-lamanya disebabkan terhalang mukjizat Alquran itu, (maka jagalah dirimu dari neraka) dengan jalan
beriman kepada Allah dan meyakini bahwa Alquran itu bukanlah ucapan manusia (yang kayu apinya terdiri dari manusia), yakni
orang-orang kafir (dan batu), misalnya yang dipakai untuk membuat patung-patung atau berhala-berhala mereka. Maksudnya
api neraka itu amat panas dan tambah menyala dengan bahan bakar manusia dan batu jadi bukan seperti api dunia yang hanya
dapat dinyalakan dengan kayu bakar atau yang lainnya (yang disediakan bagi orang-orang kafir) sebagai alat untuk menyiksa
mereka. Kalimat belakang ini dapat menjadi kalimat baru atau menunjukkan keadaan yang lazim.
025. (Dan sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang beriman) yang membenarkan Allah (dan
mengerjakan kebaikan), baik yang fardu atau yang sunah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu taman-taman
yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang mengalir di bawahnya) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan
mahligai-mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu, karena sungai artinya ialah galian
tempat mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya 'nahr' dan menisbatkan 'mengalir' pada selokan
disebut 'majaz' atau simbolisme. (Setiap mereka diberi rezeki di dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa buah
buahan, mereka mengatakan, "Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah yang pernah (diberikan kepada kami dulu"), yakni
sebelum masuk surga, karena buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa. (Mereka disuguhi) atau
dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa), yakni warnanya tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa wanita-wanita
cantik dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari kotoran lainnya, (dan mereka kekal di dalamnya) untuk selama
lamanya, hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya.
026. Untuk menolak perkataan orang-orang Yahudi, "Apa maksud Allah menyebutkan barang-barang hina ini", yakni ketika
Allah mengambil perbandingan pada lalat dalam firman-Nya, "...dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka" dan pada
laba-laba dalam firman-Nya, "Tak ubahnya seperti laba-laba," Allah menurunkan: (Sesungguhnya Allah tidak segan membuat)
atau mengambil (perbandingan) berfungsi sebagai maf`ul awal atau obyek pertama, sedangkan (apa juga) kata penyerta yang
diberi keterangan dengan kata-kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek kedua hingga berarti tamsil
perbandingan apa pun jua. Atau dapat juga sebagai tambahan untuk memperkuat kehinaan, sedangkan kata-kata di
belakangnya menjadi maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih atas dari itu) artinya yang lebih besar
dari itu, maksudnya Allah tak hendak mengabaikan hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu diterangkan-Nya.
(Ada pun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa ia), maksudnya perumpamaan itu (benar), tepat dan cocok
dengan situasinya (dari Tuhan mereka, tetapi orang-orang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai
perumpamaan?") Matsalan atau perumpamaan itu berfungsi sebagai tamyiz hingga berarti dengan perumpamaan ini. 'Ma' yang
berarti 'apakah' merupakan kata-kata pertanyaan disertai kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek. Sedangkan
'dza' berarti yang berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya menjadi khabar atau predikat, hingga maksudnya ialah 'apa
gunanya?' Sebagai jawaban terhadap mereka Allah berfirman: (Allah menyesatkan dengannya), maksudnya dengan tamsil
perbandingan ini, (banyak manusia) berpaling dari kebenaran disebabkan kekafiran mereka terhadapnya, (dan dengan
perumpamaan itu, banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk), yaitu dari golongan orang-orang beriman disebabkan mereka
membenarkan dan mempercayainya (Tetapi yang disesatkan-Nya itu hanyalah orang-orang yang fasik), yakni yang
menyimpang dan tak mau menaati-Nya.
027. (Orang-orang yang) merupakan 'na`at' atau sifat (melanggar janji Allah) melanggar kewajiban yang ditugaskan Allah
kepada mereka dalam Kitab-Kitab Suci berupa keimanan kepada Nabi Muhammad saw. (setelah teguhnya) setelah kukuhnya
perjanjian itu, (dan memutus apa yang diperintahkan Allah dengannya untuk dihubungkan), yakni beriman dan menghubungkan
silaturahmi dengan Nabi saw. serta lain-lainnya. Anak kalimat 'untuk dihubungkan' menjadi kata ganti dari 'dengannya', (dan
membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan maksiat serta menyimpang dari keimanan (merekalah) orang-orang
yang mempunyai sifat seperti yang dilukiskan itu (orang-orang yang rugi) karena mereka dimasukkan ke dalam neraka untuk
selama-lamanya.
028. (Mengapa kamu kafir) hai warga Mekah? (kepada Allah, padahal) sesungguhnya (tadinya kamu mati) yakni ketika masih
menjadi mani dalam sulbi bapakmu (lalu kamu dihidupkan-Nya) dalam rahim ibumu dan di dunia dengan jalan meniupkan roh
pada tubuhmu. Pertanyaan di sini untuk menyatakan keheranan atas kekafiran mereka padahal bukti-bukti cukup ada atau 4
dapat juga sebagai celaan dan kecaman terhadap mereka, (kemudian dimatikan-Nya) ketika sampainya ajalmu (lalu
dihidupkan-Nya kembali) pada saat berbangkit (kemudian kamu dikembalikan kepada-Nya) yakni setelah berbangkit itu lalu
dibalas-Nya amal perbuatanmu. Sebagai alasan kemungkinan saat berbangkit, Allah berfirman,
029. (Dialah yang telah menciptakan bagimu segala yang terdapat di muka bumi) yaitu menciptakan bumi beserta isinya,
(kesemuanya) agar kamu memperoleh manfaat dan mengambil perbandingan darinya, (kemudian Dia hendak menyengaja
hendak menciptakan) artinya setelah menciptakan bumi tadi Dia bermaksud hendak menciptakan pula (langit, maka dijadikan
Nya langit itu) 'hunna' sebagai kata ganti benda yang dimaksud adalah langit itu. Maksudnya ialah dijadikan-Nya, sebagaimana
didapati pada ayat yang lain, 'faqadhaahunna,' yang berarti maka ditetapkan-Nya mereka, (tujuh langit dan Dia Maha
Mengetahui atas segala sesuatu) dikemukakan secara 'mujmal' ringkas atau secara mufasshal terinci, maksudnya, "Tidakkah
Allah yang mampu menciptakan semua itu dari mula pertama, padahal Dia lebih besar dan lebih hebat daripada kamu, akan
mampu pula menghidupkan kamu kembali?"
030. (Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi") yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan
peraturan-Ku padanya, yaitu Adam. (Kata mereka, "Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat
kerusakan padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah dengan jalan
pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi? Tatkala mereka telah berbuat kerusakan,
Allah mengirim malaikat kepada mereka, maka dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke gunung-gunung (padahal kami selalu
bertasbih) maksudnya selalu mengucapkan tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan membaca 'subhaanallaah wabihamdih',
artinya 'Maha suci Allah dan aku memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu) membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-Mu.
Huruf lam pada 'laka' itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi sebagai 'hal' atau
menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah, 'padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu!'" (Allah berfirman,)
("Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui") tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan
Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di
antara mereka. Jawab mereka, "Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu dari kami, karena
kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya." Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi
dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air
lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah sebelumnya hanya barang beku dan
tidak bernyawa.
031. (Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda (kesemuanya) dengan jalan memasukkan
ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu (kemudian dikemukakan-Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi
yang ternyata bukan saja benda-benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para malaikat, lalu Allah berfirman)
untuk memojokkan mereka, ("Beritahukanlah kepada-Ku) sebutkanlah (nama-nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika
kamu memang benar.") bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang Kuciptakan atau
bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah. Sebagai 'jawab syarat' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya.
032. (Jawab mereka, "Maha suci Engkau!) artinya tidak sepatutnya kami akan menyanggah kehendak dan rencana-Mu (Tak
ada yang kami ketahui, kecuali sekadar yang telah Engkau ajarkan kepada kami) mengenai benda-benda tersebut.
(Sesungguhnya Engkaulah) sebagai 'taukid' atau penguat bagi Engkau yang pertama, (Yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.")
hingga tidak seorang pun yang lepas dari pengetahuan serta hikmah kebijaksanaan-Mu.
033. (Allah berfirman, "Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka) maksudnya kepada para malaikat itu (nama mereka") yakni
benda-benda itu. Maka disebutnya satu persatu menurut nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah. (Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman) kepada mereka guna mencela mereka,
("Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang
yang tersembunyi pada keduanya, (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan) yaitu ucapan yang kamu keluarkan, yaitu,
'Kenapa hendak Engkau jadikan...dan seterusnya' (dan apa yang kamu sembunyikan.") yaitu ucapan yang kamu sembunyikan,
seperti "Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih pandai dari kami."
034. (Dan) ingatlah! (Ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!") Maksudnya sujud sebagai
penghormatan dengan cara membungkukkan badan, (maka mereka pun sujud, kecuali Iblis) yakni nenek moyang bangsa jin
yang ada di antara para malaikat, (ia enggan) tak hendak sujud (dan menyombongkan diri) dengan mengatakan bahwa ia lebih
mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk golongan yang kafir) dalam ilmu Allah Taala.
035. (Dan Kami berfirman, "Hai Adam! Berdiamlah kamu) yakni kamu sendiri 'kamu' yang kedua berfungsi sebagai penguat bagi
yang pertama dan dihubungkan dengannya yang ditampilkan sebagai dhamir atau kata ganti yang tersembunyi (bersama
istrimu) yakni Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri (dalam surga ini dan makanlah di antara
makanan-makanannya) (yang banyak) dan tidak dilarang (di mana saja kamu sukai, tetapi janganlah kamu dekati pohon ini)
pohon anggur atau batang gandum ini atau lain-lainnya, maksudnya jangan memakan buahnya (hingga kamu menjadi orang
orang yang lalim.") atau durhaka.
036. (Lalu keduanya digelincirkan oleh setan) oleh Iblis dan menurut suatu qiraat 'fa-azaalahumaa', artinya maka Iblis pun
menyingkirkan keduanya (daripadanya), maksudnya dari dalam surga dengan memperdayakan serta mengatakan kepada
mereka, "Maukah kalian saya tunjukkan suatu macam pohon kekal yang akan mengekalkan kehidupan kalian? Itulah dia
syajaratul khuldi atau pohon keabadian?" Ia tidak lupa bersumpah atas nama Allah bahwa mereka hanyalah hendak
menyampaikan nasihat dan anjuran baik belaka. Maka Adam dan Hawa pun memakan buah itu, (dan Allah mengeluarkan
mereka dari keadaan yang mereka alami semula), yakni dari nikmat surga (dan firman Kami, "Turunlah kalian!") maksudnya ke
bumi, yakni kalian berdua bersama anak cucu kalian itu (menjadi musuh bagi yang lain) disebabkan penganiayaan sebagian
kalian terhadap lainnya, (dan bagi kalian tersedia tempat kediaman di bumi), artinya tempat menetap (dan kesenangan) berupa
hasil tumbuh-tumbuhan yang kalian senangi dan dapat kalian nikmati (sampai waktu tertentu) maksudnya hingga saat
datangnya ajal kalian nanti.
037. (Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya), yakni dengan diilhamkan-Nya kepadanya, menurut suatu 5
qiraat 'Adama' dibaca nashab, sedangkan 'kalimatun' dibaca rafa`, sehingga arti kalimat menjadi, "maka datanglah kepada
Adam kalimat dari Tuhannya", yakni yang berbunyi "rabbanaa zhalamnaa anfusanaa", artinya "Ya Tuhan kami, kami telah
berbuat aniaya kepada diri kami... dan seterusnya". Maka Adam pun menyampaikan doanya dengan ayat tersebut. (maka Allah
menerima tobatnya), artinya mengampuni dosanya (Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat) terhadap hamba-hamba-Nya
(lagi Maha Penyayang) terhadap mereka.
038. (Kami berfirman, "Turunlah kalian daripadanya") maksudnya dari surga (semuanya) diulanginya dan dihubungkan-Nya
dengan kalimat yang mula-mula tadi (kemudian jika) asalnya dari 'in maa' yang diidgamkan menjadi 'immaa' yang berarti jika; 'in'
huruf syarat dan 'maa' sebagai tambahan. (datang petunjuk-Ku kepada kalian) berupa Kitab dan rasul, (maka barang siapa
yang mengikuti petunjuk-Ku) lalu ia beriman kepada-Ku dan beramal serta taat kepada-Ku (niscaya tak ada kekhawatiran atas
mereka dan tidak pula mereka berduka cita), yakni di akhirat kelak, karena mereka akan masuk surga.
039. (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami) mendustakan kitab-kitab suci Kami (mereka itu
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya) mereka tetap tinggal di sana untuk selama-lamanya, tidak akan mati dan tidak
pula akan keluar.
040. (Hai Bani Israel!) maksudnya ialah anak cucu Yakub (Ingatlah akan nikmat karunia-Ku yang telah Kuberikan kepada
kalian) maksudnya kepada nenek moyang kalian, berupa menyelamatkan kalian dari kejaran Firaun, membelah lautan,
menaungkan awan dan lain-lain, yaitu mensyukurinya dengan jalan taat kepada-Ku, (dan penuhilah janji kalian kepada-Ku)
yang telah kalian janjikan dulu, berupa keimanan kepada Muhammad (niscaya Kupenuhi pula janji-Ku kepada kalian) berupa
pemberian pahala dan masuk surga (dan hanya kepada-Kulah kalian harus takut) hingga kalian tidak berani menyalahi janji itu,
dan kalian tidak perlu takut kepada pihak lain.
041. (Dan berimanlah kalian pada apa yang Kuturunkan), yakni Alquran (yang membenarkan apa yang ada beserta kalian),
yaitu Taurat berupa kesamaan dalam ketauhidan kenabian Muhammad (dan janganlah kalian menjadi orang yang pertama kafir
kepadanya), yakni dari golongan Ahlul Kitab karena orang-orang yang di belakang itu hanya akan mengikuti sikap dan tindakan
kalian, sehingga dosa kekafiran mereka akan terpikul di atas pundak kalian (dan janganlah kalian jual) janganlah kalian tukar
(ayat-ayat-Ku) yang terdapat dalam Kitab Suci kalian tentang sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad (dengan harga yang rendah)
dengan pengganti yang rendah nilainya berupa harta dunia. Maksudnya janganlah kalian sembunyikan karena khawatir tidak
akan memperoleh lagi keuntungan-keuntungan yang kalian dapatkan selama ini dari nenek moyang kalian (dan hanya kepada
Kulah kalian harus bertakwa) maksudnya harus takut dalam hal itu dan bukan kepada selain-Ku.
042. (Dan janganlah kalian campur aduk) (barang yang hak) yang telah Kuturunkan kepada kalian (dengan yang batil) yang
kamu ada-adakan (dan) jangan pula (kalian sembunyikan yang hak itu) berupa sifat dan ciri-ciri Muhammad (sedangkan kalian
mengetahui) bahwa ia hak adanya.
043. (Dan dirikanlah salat, bayarkan zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk) artinya salatlah bersama
Muhammad dan para sahabatnya. Lalu Allah Taala menunjukkan kepada para ulama mereka yang pernah memesankan
kepada kaum kerabat mereka yang masuk Islam, "Tetaplah kalian dalam agama Muhammad, karena ia adalah agama yang
benar!"
044. (Mengapa kamu menyuruh orang lain berbuat kebaikan), yaitu beriman pada kerasulan Muhammad (sedang kamu
melupakan dirimu sendiri) hingga kamu mengabaikannya dan tak mau beriman kepadanya (padahal kamu membaca Kitab),
yakni Taurat, di dalamnya tercantum ancaman atau siksaan terhadap orang yang tidak sesuai perkataan dengan perbuatannya!
(Tidaklah kamu pikirkan?) akan akibat jelek perbuatanmu agar kamu insaf? Yang menjadi bahan pertanyaan dan kecaman ialah
kalimat "sedang kamu melupakan ..... dan seterusnya".
045. (Mintalah pertolongan) dalam menghadapi urusan atau kesulitan-kesulitanmu (dengan jalan bersabar) menahan diri dari
hal-hal yang tidak baik (dengan salat). Khusus disebutkan di sini untuk menyatakan bagaimana pentingnya salat itu. Dalam
sebuah hadis disebutkan bahwa jika Nabi saw. hatinya risau disebabkan sesuatu masalah, maka beliau segera melakukan
salat. Ada pula yang mengatakan bahwa perkataan ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang terhalang beriman
disebabkan ketamakan dan ingin kedudukan. Maka mereka disuruh bersabar yang maksudnya ialah berpuasa, karena
berpuasa dapat melenyapkan itu. Salat, karena dapat menimbulkan kekhusyukan dan membasmi ketakaburan. (Dan
sesungguhnya ia) maksudnya salat (amat berat) akan terasa berat (kecuali bagi orang-orang yang khusyuk) yang cenderung
kepada berbuat taat.
046. (Orang-orang yang yakin) (bahwa mereka akan menemui Tuhan mereka) ketika berbangkit (dan bahwa mereka akan
kembali kepada-Nya), yaitu di akhirat dan bahwa Dia akan membalas segala perbuatan mereka.
047. (Hai Bani Israel! Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Kuanugerahkan kepadamu), yaitu mensyukurinya dengan jalan
menaati-Ku (dan ingatlah pula bahwa Aku telah mengistimewakan kamu) maksudnya nenek moyangmu (atas penduduk dunia)
maksudnya penduduk di zaman mereka itu.
048. (Dan takutlah olehmu) (suatu hari, yang pada hari itu tidak dapat membela) (seseorang atas orang lainnya walau sedikit
pun) yakni pada hari kiamat (dan tidak diterima) ada yang membaca tuqbalu dengan ta dan ada pula yuqbalu dengan ya
(daripadanya syafaat) artinya pada hari kiamat tidak ada perantara dan tak ada orang yang dapat dijadikan sebagai perantara
(dan tidak pula tebusan) (dan tidaklah mereka akan ditolong) artinya dibebaskan dari azab Allah.
049. (Dan) ingatlah (ketika Kami membebaskan kamu) maksudnya nenek moyangmu, ucapan ini dan yang berikutnya ditujukan
kepada generasi yang terdapat di masa nabi kita, mengenai nikmat karunia yang dilimpahkan kepada nenek moyang mereka
itu, agar mereka ingat kepadanya dan beriman kepada Allah Taala (dari kaum keluarga Firaun yang merasakan kepadamu)
maksudnya menimpakan (sejelek-jelek siksaan) artinya siksaan yang amat berat. Kalimat itu merupakan 'hal' bagi kata ganti
orang yang terdapat pada 'membebaskan kamu'. (Mereka menyembelih) merupakan penjelasan bagi kalimat yang sebelumnya
(anak-anak lelakimu) (dan membiarkan hidup) artinya tidak membunuh (anak-anak perempuanmu). Hal ini disebabkan ramalan
tukang tenung bahwa akan ada seorang anak lelaki kelahiran Bani Israel yang akan menjadi penyebab lenyapnya kerajaan
Firaun itu. (Dan hal yang demikian itu) yakni siksaan atau pembebasan (menjadi cobaan) ujian atau pemberian nikmat (yang
amat besar dari Tuhanmu)?
050. (Dan) ingatlah (ketika Kami pisah) Kami belah (demi karenamu) (lautan) sehingga kamu dapat masuk dan melintasinya 6
ketika melarikan diri dari musuhmu (lalu Kami selamatkan kamu) dari bahaya tenggelam, (dan Kami tenggelamkan keluarga
Firaun) beserta kaumnya (sedang kamu sendiri menyaksikan) hal itu, yaitu bertautnya lautan yang menyungkup mereka.
051. (Dan ingatlah ketika Kami menjanjikan) dalam sekian masa (kepada Musa selama empat puluh malam) maksudnya Kami
janjikan akan memberinya Taurat setelah 40 malam untuk menjadi pedoman bagi kamu (lalu kamu ambil anak lembu)
maksudnya patung anak lembu yang ditempa oleh Samiri menjadi tuhan (sepeninggalnya) artinya setelah ia pergi memenuhi
perjanjian dengan Kami itu, (dan kamu adalah orang-orang aniaya) disebabkan menaruh sesuatu bukan pada tempatnya, yaitu
mengambil anak lembu itu sebagai sembahan.
052. (Kemudian Kami maafkan kamu) Kami hapus dan ampuni kesalahanmu (setelah itu) setelah pengambilan patung menjadi
tuhan (agar kamu bersyukur) dan menyadari nikmat karunia Kami kepadamu.
053. (Dan ingatlah ketika Kami berikan kepada Musa Alkitab) yakni kitab Taurat (dan pemisah) merupakan 'athaf tafsir'
hubungan sebagai penjelasan bagi Taurat yang menjadi pemisah di antara yang hak dengan yang batil, yang halal dengan
yang haram (agar kamu peroleh petunjuk) dengannya dari kesesatan.
054. (Dan ketika Musa berkata kepada kaumnya) yang telah menyembah patung anak lembu itu ("Hai kaumku! Sesungguhnya
kamu telah menganiaya dirimu karena kamu telah mengambil anak lembu) sebagai sembahan, (maka bertobatlah kamu kepada
Tuhanmu) yang telah menciptakanmu atas kesalahanmu tidak menyembah kepada-Nya, (maka bunuhlah dirimu) maksudnya
hendaklah yang tidak bersalah di antaramu membunuh yang bersalah. (Demikian itu) yakni membunuh itu (lebih baik bagimu di
sisi Tuhanmu) hingga dituntun-Nya kamu untuk melakukannya dan dikirim-Nya awan hitam agar sebagian kamu tidak melihat
lainnya yang akan menyebabkan timbulnya rasa kasihan di antara kamu yang akan menghalangi pembunuhan ini. Maka
berhasillah pembunuhan masal itu sehingga yang tewas di antara kamu tidak kurang dari tujuh puluh ribu orang banyaknya.
(Maka Allah menerima tobatmu. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang").
055. (Dan ketika kamu berkata) yaitu setelah kamu pergi bersama Musa untuk memohon ampun kepada Allah sebab
menyembah patung anak lembu dan telah kamu dengar pula firman-Nya. ("Hai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu
sebelum kami melihat Allah secara terang!") secara nyata. (Sebab itu kamu disambar petir) atau halilintar hingga kamu tewas
(sedang kamu menyaksikannya) atas peristiwa yang menimpa dirimu itu.
056. (Setelah itu Kami bangkitkan kamu) maksudnya Kami hidupkan kembali kamu, (setelah kematian kamu agar kamu
bersyukur) atas nikmat karunia Kami itu.
057. (Dan Kami naungi kamu dengan awan), artinya Kami taruh awan tipis di atas kepalamu agar kamu terlindung dari
panasnya cahaya matahari di padang Tih, (dan Kami turunkan padamu) di padang Tih itu (manna dan salwa) yakni makanan
manis seperti madu dan daging burung sebangsa puyuh dan firman Kami, ("Makanlah di antara makanan yang baik yang Kami
karuniakan kepadamu.") dan janganlah kamu simpan! Tetapi mereka mengingkari nikmat itu dan mereka menyimpannya. Maka
Allah pun menghentikan rezeki itu atas mereka (dan tidaklah mereka menganiaya Kami) dengan perbuatan itu, (tetapi mereka
menganiaya diri mereka sendiri) karena bencananya kembali kepada mereka juga.
058. (Dan ingatlah ketika Kami berfirman,) kepada mereka setelah mereka keluar dari bukit Tih, ("Masuklah kamu ke negeri
ini"), yakni Baitulmakdis atau Yerusalem dan ada pula yang mengatakannya 'Ariha' (Maka makanlah di antara makanannya
yang baik lagi enak mana yang kamu sukai) tanpa ada larangan (dan masukilah pintu gerbangnya) (dalam keadaan bersujud)
artinya menundukkan diri (dan ucapkanlah) sebagai permohonan, ("Bebaskanlah kami dari dosa!") (niscaya Kami ampuni)
menurut suatu qiraat 'yughfar', sedangkan menurut suatu qiraat lainnya 'tughfar', keduanya kata kerja pasif yang berarti
'diampuni' (bagimu kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami tambah pula pemberian Kami kepada orang-orang yang berbuat
baik) maksudnya diampuni karena berlaku taat, diberi tambahan, yakni pahalanya.
059. (Lalu orang-orang yang aniaya mengubah) di antara mereka (perintah yang tidak dititahkan kepada mereka) mereka
mengatakan, habbatun fi sya`ratin , bahkan mereka memasukinya bukan dengan bersujud tetapi merangkak di atas pantat
mereka. (Maka Kami timpakan atas orang-orang yang aniaya itu) di sini disebutkan "atas orang-orang yang aniaya itu", yang
sebenarnya cukup dengan kata ganti 'mereka' saja, dengan maksud sebagai kecaman (siksa) berupa penyakit taun (dari langit
disebabkan kefasikan mereka) disebabkan mereka melanggar ketaatan. Maka dalam waktu satu jam ada 70 ribu orang atau
mendekati jumlah itu di antara mereka yang mati.
060. (Dan) ingatlah (ketika Musa memohon air) (untuk kaumnya) yakni ketika mereka telah kehausan di padang Tih (lalu firman
Kami, "Pukulkanlah tongkatmu ke atas batu itu!") yaitu batu yang pernah membawa lari pakaiannya, bentuknya tipis persegi
empat sebesar kepala manusia, batu lunak atau seperti keduanya lalu dipukulkannya (maka terpancarlah) terbelahlah batu itu
lalu keluar air (daripadanya dua belas mata air) yaitu sebanyak jumlah suku Bani Israel (sesungguhnya telah mengetahui tiap
tiap suku) yakni tiap-tiap suku di antara mereka (tempat minum mereka) masing-masing hingga mereka tidak saling berebut.
Lalu firman Kami kepada mereka, ("Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah dan janganlah kamu berbuat keonaran di
muka bumi dengan melakukan pengrusakan!") 'Mufsidiin' menjadi 'hal' yang memperkuat perbuatan pelaku '`atsiya' yang berarti
berbuat keonaran.
061. (Dan ketika kamu berkata, "Hai Musa! Kami tidak bisa tahan dengan satu makanan saja!") maksudnya satu macam saja,
yaitu manna dan salwa. (Oleh sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami) sesuatu
(dari apa yang ditumbuhkan bumi berupa) sebagai penjelasan (sayur-mayur, ketimun, bawang putih) (kacang adas dan bawang
merah, maka jawabnya) yaitu jawab Musa kepada mereka, ("Maukah kamu mengambil sesuatu yang lebih rendah atau lebih
jelek sebagai pengganti) (dari yang lebih baik) atau lebih utama?" Pertanyaan ini berarti penolakan, tetapi mereka tidak mau
menarik permintaan itu hingga Musa pun berdoa kepada Allah, maka Allah Taala berfirman, ("Turunlah kamu) pergilah (ke salah
satu kota) di antara kota-kota (pastilah kamu akan memperoleh) di sana (apa yang kamu minta") dari tumbuh-tumbuhan itu.
(Lalu dipukulkan) ditimpakan (atas mereka kenistaan) kehinaan dan kenistaan (dan kemiskinan) yakni bekas-bekas dan
pengaruh kemiskinan berupa sikap statis dan rendah diri yang akan selalu menyertai mereka walaupun mereka kaya, tak
ubahnya bagai mata uang yang selalu menurut dan tidak akan lepas dari cetakannya, (dan kembalilah mereka) (membawa
kemurkaan dari Allah, demikian itu), yakni pukulan dan kemurkaan Allah itu (disebabkan mereka) (mengingkari ayat-ayat Allah
dan membunuh para nabi) seperti Nabi Zakaria dan Yahya (tanpa hak) hanya karena keaniayaan semata. (Demikian itu terjadi
karena mereka selalu berbuat kedurhakaan dan karena mereka melanggar batas) artinya batas-batas peraturan hingga jatuh ke 7
dalam maksiat. Kalimat pertama diulangnya untuk memperkuatnya.
062. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman) kepada para nabi di masa lalu (dan orang-orang Yahudi) (orang-orang Kristen
dan orang-orang Shabiin) yakni segolongan dari orang-orang Yahudi atau Nasrani (siapa saja yang beriman) di antara mereka
(kepada Allah dan hari akhir) di masa nabi kita (serta mengerjakan amal saleh) yaitu syariatnya (mereka akan memperoleh
pahala) sebagai ganjaran dari amal perbuatan mereka itu (di sisi Tuhan mereka, tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak pula mereka berduka cita). Dhamir atau kata ganti orang pada 'aamana', 'amila' dan sesudahnya hendaklah diartikan
secara umum atau siapa saja.
063. (Dan) ingatlah (ketika Kami mengambil ikrar darimu) yakni ikrar bahwa kamu akan melakukan ajaran-ajaran yang terdapat
dalam Taurat. (dan) sesungguhnya (Kami angkat gunung Thursina ke atasmu) artinya Kami cabut dari dasarnya untuk
ditimpakan kepadamu, yakni tatkala kamu tidak mau berikrar seraya Kami berfirman, ("Peganglah dengan teguh apa yang Kami
berikan kepadamu ini!) maksudnya secara giat dan sungguh-sungguh (dan ingatlah baik-baik apa yang ada di dalamnya) yakni
dengan mengamalkannya (agar kamu termasuk orang-orang yang bertakwa.") Artinya terpelihara dirimu dari api neraka dan
perbuatan durhaka.
064. (Kemudian kamu berpaling) menyalahi ikrar (setelah itu) maksudnya setelah berikrar tadi (maka kalau tidak ada karunia
Allah dan rahmat-Nya kepadamu) yaitu dengan menerima tobatnya atau menangguhkan siksa terhadapmu (niscayalah kamu
akan termasuk orang-orang yang merugi) atau celaka.
065. (Dan sesungguhnya) lam-nya 'lam qasam' menyatakan bersumpah artinya 'demi' (kamu telah mengetahui) (orang-orang
yang melanggar) peraturan (di antaramu pada hari Sabtu) yakni dengan menangkap ikan padahal Kami telah melarangmu dari
demikian; dan mereka ini ialah penduduk Eilat atau Ayilah (lalu Kami titahkan kepada mereka, "Jadilah kalian kera yang hina!")
artinya yang terkucil. Apa yang dikehendaki Allah itu pun terlaksana dan setelah masa tiga hari mereka menemui kematian.
066. (Maka Kami jadikan dia) maksudnya hukuman tersebut (sebagai peringatan) cermin perbandingan hingga mereka tidak
melakukannya lagi (bagi umat-umat di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian) (serta menjadi pengajaran bagi orang
orang yang bertakwa) kepada Allah Taala. Dikhususkan bagi orang-orang ini, karena hanya merekalah yang dapat mengambil
manfaat darinya sedangkan orang lain tidak.
067. (Dan) ingatlah (ketika Musa berkata kepada kaumnya,) yakni ketika ada di antara mereka itu seseorang yang terbunuh
sedangkan mereka tidak tahu siapa pembunuhnya, lalu mereka minta kepada Musa untuk memohonkan kepada Allah agar Dia
dapat memberitahukan siapa pembunuhnya itu. Maka dia memohon, lalu katanya, ("Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyembelih seekor sapi betina." Jawab mereka, "Apakah kamu hendak menjadikan kami sebagai bahan ejekan?") artinya
suruhan kamu itu akan menyebabkan kami menjadi sasaran olok-olok dan tertawaan orang. (Jawab Musa, "Aku berlindung)
maksudnya aku tidak sudi (kepada Allah) akan (menjadi golongan orang-orang yang jahil.") yang suka berolok-olok. Tatkala
mereka ketahui bahwa Musa bersungguh-sungguh.
068. (Mereka bertanya, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia menjelaskan kepada kami, sapi betina yang manakah itu?")
maksudnya tentang usianya, apakah yang tua atau yang muda? (Jawab Musa, "Allah berfirman bahwa sapi itu ialah sapi betina
yang tidak tua) berusia lanjut (dan tidak pula muda) atau terlalu kecil, tetapi (pertengahan) (di antara demikian), yakni di antara
tua dan muda tadi (maka lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu.") yaitu supaya menyembelih sapi yang telah dijelaskan
itu.
069. (Kata mereka, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dijelaskan-Nya kepada kami apa warnanya!" Jawab Musa,
"Allah berfirman bahwa sapi betina itu ialah sapi betina yang kuning, yakni yang kuning tua warnanya, maksudnya yang kuning
pekat (yang menyenangkan orang-orang yang memandang.") artinya menarik hati mereka disebabkan keelokannya.
070. (Kata mereka, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dijelaskan-Nya bagi kami hakikat sapi betina itu) apakah
yang dimanjakan ataukah yang dipekerjakan? (karena sesungguhnya sapi itu) yakni kalau jenisnya baru yang disebutkan
sifatnya itu (masih samar bagi kami) karena banyaknya hingga kami tidak mengetahui mana yang dimaksud (dan
sesungguhnya kami insya Allah akan memperoleh petunjuk.") untuk mendapatkannya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa
sekiranya mereka tidak mengucapkan insya Allah, tidaklah akan dijelaskan kepada mereka untuk selama-lamanya.
071. (Kata Musa, "Allah berfirman bahwa sapi betina itu ialah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk bekerja) (membajak
tanah) untuk ditanami. Kalimat belakang ini menjadi sifat bagi 'dipakai untuk bekerja' dan termasuk barang yang dinafikan. (dan
tidak pula untuk mengairi tanaman) atau tanah yang dipersiapkan untuk ditanami tumbuh-tumbuhan (tidak bercacat) bebas dari
aib dan bekas-bekas bekerja berat (tidak ada belangnya.") tidak ada warna lain dari warna aslinya. (Kata mereka, "Sekarang
barulah kamu mengatakan kebenaran.") Maksudnya memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang sapi yang dimaksud.
Mereka cari sapi tersebut dan kebetulan ditemukan pada seorang anak muda yang berbakti kepada ibunya, lalu mereka beli
dengan emas sepenuh bungkusan yang terbuat dari kulit sapi itu. (Lalu mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakannya) karena harganya yang tinggi. Dalam sebuah hadis disebutkan, seandainya mereka segera menyembelih
seekor sapi betina yang ada tanpa banyak tanya, yang demikian itu akan mencukupi. Tetapi mereka menyusahkan diri mereka
sendiri sehingga dipersulit oleh Allah.
072. (Dan ketika kamu membunuh seorang manusia, lalu kamu tuduh-menuduh tentang hal itu) asalnya fatadaara'tum, lalu ta
diidgamkan ke dal yang berarti bertengkar dan saling menuduh (sedangkan Allah menyingkapkan) atau memperlihatkan (apa
yang kamu sembunyikan) tentang persoalan tersebut. Kalimat ini adalah suatu interupsi dan merupakan awal kisah
073. (Lalu firman Kami, "Pukullah dia) maksudnya mayat dari orang yang terbunuh tadi (dengan salah satu anggota badan sapi
betina itu!") Lalu mereka pukul dengan lidah atau pangkal ekornya sehingga ia pun hidup kembali dan mengatakan siapa
pembunuhnya yang tiada lain dari dua orang saudara sepupunya yang disebutkan namanya masing-masing. Kemudian ia
menjadi mayat kembali, maka kedua pembunuhnya tidak diperbolehkan untuk mendapatkan harta warisan, bahkan mereka pun
dibunuh pula lalu firman Allah Taala, ("Demikianlah) maksudnya caranya (Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah
mati dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda-Nya) bukti-bukti kekuasaan-Nya (agar kamu memikirkan") dan
merenungkannya sehingga mengerti dan mengimani Allah yang kuasa menghidupkan seorang manusia yang telah meninggal
juga sanggup menghidupkan berjuta-juta manusia lainnya.
074. (Kemudian hatimu menjadi keras) ditujukan kepada orang-orang Yahudi hingga tak dapat dimasuki kebenaran (setelah itu) 8
yakni setelah peristiwa dihidupkannya orang yang telah mati dan kejadian-kejadian sebelumnya, (maka ia adalah seperti batu)
dalam kerasnya (atau lebih keras lagi) daripada batu. (Padahal di antara batu-batu itu sesungguhnya ada yang mengalir anak
anak sungai daripadanya dan di antaranya ada pula yang terbelah) asalnya 'yatasyaqqaqu' lalu ta diidgamkan pada syin hingga
menjadi 'yasysyaqqaqu' (lalu keluarlah air daripadanya dan sesungguhnya di antaranya ada pula yang jatuh meluncur) dari atas
ke bawah (karena takut kepada Allah) sebaliknya hatimu tidak terpengaruh karenanya serta tidak pula menjadi lunak atau
tunduk. (Dan Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan) hanya ditangguhkan-Nya menjatuhkan hukuman
hingga saatnya nanti. Menurut satu qiraat bukan 'ta`maluun' tetapi 'ya`maluun', artinya 'yang mereka kerjakan,' sehingga berarti
mengalihkan arah pembicaraan.
075. (Apakah masih kamu harapkan) hai orang beriman (bahwa mereka akan beriman) yakni orang-orang Yahudi itu
(kepadamu, sedangkan sebagian) atau satu golongan (di antara mereka) yakni pendeta-pendeta mereka (mendengar firman
Allah) yaitu Taurat (lalu mengubahnya) (setelah mereka memahaminya) (padahal mereka mengetahui) bahwa sebenarnya
mereka mengada-ada. Pertanyaan di sini berarti sanggahan terhadap orang-orang beriman hingga berarti, "Tak usah kamu
harapkan mereka akan beriman karena dulu mereka juga sudah kafir!"
076. (Dan jika mereka berjumpa) maksudnya jika orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik itu bertemu dengan (orang
orang beriman, mereka mengatakan, "Kami pun telah beriman") bahwa Muhammad itu adalah seorang nabi yang telah
diberitakan kedatangannya dalam kitab suci kami, (tetapi bila mereka telah kembali) atau berada (sesama mereka, maka kata
mereka) yakni para pemimpin mereka yang bukan munafik kepada yang munafik itu, ("Apakah kamu hendak menceritakan
kepada mereka) maksudnya kepada orang-orang mukmin (tentang apa yang telah dibukakan Allah kepada kamu) artinya
tentang hal-hal yang telah diberitahukan Allah kepadamu dalam Taurat mengenai sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad (sehingga
dengan demikian mereka dapat mematahkan alasanmu) 'lam' di sini berarti 'mengakibatkan' (dengannya di sisi Tuhanmu) yakni
di akhirat kelak, di mana mereka akan dapat mengajukan bukti penyelewenganmu, yaitu tak hendak mengikuti Muhammad
padahal mengetahui kebenarannya. (Tidaklah kamu mengerti?") bahwa mereka akan dapat mematahkan alasanmu jika kamu
menyebut-nyebut soal itu? Dari itu hentikanlah tindakanmu itu!
077. (Tidakkah mereka ketahui) Pertanyaan di sini menunjukkan pengakuan, sehingga kalimat ini berarti bahwa mereka benar
tidak mengetahui sedangkan wau yang terletak di depan menyatakan athaf atau adanya hubungan (bahwa Allah mengetahui
apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan) tentang masalah-masalah tersebut hingga seharusnya mereka
akan lebih hati-hati dan waspada.
078. (Dan di antara mereka) di antara orang-orang Yahudi itu (ada yang buta huruf) atau orang-orang awam yang (tidak
mengetahui Alkitab) maksudnya Taurat (kecuali) (angan-angan) atau kebohongan belaka, yakni yang mereka dengar dari para
pemimpin mereka lalu mereka terima dan percayai. (Dan tiadalah) (mereka) yakni dalam menentang kenabian Muhammad dan
soal-soal lainnya yang mereka buat-buat itu (kecuali hanyalah menduga-duga belaka) yakni dugaan yang tidak berdasarkan
ilmu.
079. (Maka kecelakaan besarlah) atau siksaan berat (bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri)
artinya membuat-buatnya menurut kemauan mereka (lalu mereka katakan, "Ini dari Allah," dengan maksud untuk
memperdagangkannya dengan harga murah) dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sedikit berupa harta dunia.
Mereka ini ialah orang-orang Yahudi yang mengubah-ubah sifat-sifat nabi yang tercantum dalam Taurat, begitu pun ayat rajam
dan lain-lain yang mereka tulis lain daripada yang dimaksud. (Maka siksaan beratlah bagi mereka karena apa yang ditulis oleh
tangan mereka) disebabkan mereka mengada-ada yang tidak ada (dan siksaan beratlah bagi mereka, disebabkan apa yang
mereka kerjakan) yakni melakukan penyelewengan dan kecurangan.
080. (Dan mereka berkata) yakni tatkala Nabi mengancam mereka dengan neraka, ("Kami sekali-kali takkan disentuh) tidak
akan ditimpa sama sekali (oleh api neraka, kecuali selama hari-hari yang berbilang") maksudnya selama beberapa hari saja,
yaitu selama 40 hari yakni selama waktu nenek moyang mereka menyembah patung lembu, kemudian siksaan itu akan
berhenti. (Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad, ("Apakah kamu telah menerima) hamzah washalnya dibuang karena
cukup dengan adanya hamzah istifham (janji dari Allah) atau ikrar mengenai hal tersebut? (Sehingga Allah tidak akan menyalahi
janji-Nya?) Tidak, bukan? (Ataukah) bahkan (kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui").
081. (Tidak demikian yang sebenarnya) tetapi kamu pasti akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. (Barang siapa yang
berbuat kejahatan) atau kemusyrikan (dan ia dilingkungi oleh dosanya) dapat secara tunggal dan dapat pula secara jamak,
maksudnya dosanya itu telah meliputi dan melingkunginya dari segala penjuru disebabkan kematiannya dalam keadaan
musyrik (mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya). Di sini dipakai jamak, dengan menitikberatkan arti 'man'
atau 'barang siapa'.
082. (Sebaliknya orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penduduk surga, kekal mereka di dalamnya.)
083. (Dan) ingatlah (ketika Kami mengambil ikrar dari Bani Israel) maksudnya dalam Taurat, dan Kami katakan, ("Janganlah
kamu menyembah) ada yang membaca dengan 'ta' dan ada pula dengan 'ya', yaitu 'laa ya`buduuna', artinya mereka tidak akan
menyembah (kecuali kepada Allah). Kalimat ini merupakan kalimat berita tetapi berarti larangan. Ada pula yang membaca 'laa
ta`buduu', artinya 'janganlah kamu sembah!' (Dan) berbuat kebaikanlah! (kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya)
maksudnya berbakti selain itu juga (kaum kerabat) athaf pada al-waalidain (anak-anak yatim dan orang-orang miskin serta
ucapkanlah kepada manusia) kata-kata (yang baik) misalnya menyuruh pada yang baik dan melarang dari yang mungkar,
berkata jujur mengenai diri Muhammad dan ramah tamah terhadap sesama manusia. Menurut suatu qiraat 'husna' dengan 'ha'
baris di depan dan 'sin' sukun yang merupakan mashdar atau kata benda dan dipergunakan sebagai sifat dengan maksud untuk
menyatakan 'teramat' artinya teramat baik. (Dan dirikanlah salat serta bayarkan zakat!) Sesungguhnya kamu telah memberikan
ikrar tersebut. (Kemudian kamu tidak memenuhi) janji itu. Di sini tidak disebut-sebut orang ketiga, yaitu nenek moyang mereka
(kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu juga berpaling.") seperti halnya nenek moyangmu.
084. (Dan ingatlah ketika Kami menerima perjanjian pula darimu) dan firman Kami, ("Kamu tidak akan menumpahkan darahmu)
artinya mengalirkannya dengan berbunuhan sesamamu (dan tidak akan mengeluarkan dirimu dari kampung halamanmu) dari
negerimu. (Kemudian kamu berikrar) akan menepati perjanjian tersebut (sedangkan kamu mempersaksikan.") atas diri kamu
sendiri.9
085. (Kemudian kamu) hai (Bani Israel, kamu bunuh dirimu) dengan berbunuhan sesamamu (dan kamu usir sebagian kamu dari
kampung halaman mereka, kamu bertolong-tolongan) ta asalnya diidgamkan pada zha sehingga dibaca 'tazhzhaaharuuna',
tetapi pada satu qiraat diringankan dengan membuangnya sehingga bacaannya menjadi 'tazhaaharuuna' dengan membuang
zha yang berarti tolong-menolong (terhadap mereka dengan berbuat dosa) maksiat (dan permusuhan) atau penganiayaan.
(Tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai orang-orang tawanan) pada satu qiraat tercantum 'asra' (kamu tebus mereka)
ada pula yang membaca 'tafduuhum', artinya kamu bebaskan mereka dari tawanan dengan harta atau lainnya dan ini termasuk
kebiasaan yang berlaku di kalangan orang-orang Yahudi (padahal dia) artinya kenyataannya (mengusir mereka itu diharamkan
bagimu). Kalimat ini berhubungan dengan firman-Nya, "dan kamu usir," sedangkan kalimat-kalimat yang terdapat di antara
keduanya merupakan 'jumlah mu`taridhah' atau interupsi, artinya sebagaimana diharamkannya mengabaikan tebusan. Selama
ini suku Quraizhah mengadakan persekutuan dengan Aus, sedangkan Nadhir dengan Khajraj. Setiap suku ikut berperang
bersama sekutu mereka, bahkan sampai menghancurkan dan mengusir pihak lawan walaupun sama-sama Yahudi. Tetapi jika
Yahudi pihak lawan itu tertawan, maka mereka tebus. Jika ditanyakan kepada mereka, kenapa kamu perangi dan kamu tebus
mereka, maka jawab mereka, "Karena kami diminta mereka untuk memberikan tebusan." Jika ditanyakan, "Kenapa pula kamu
perangi mereka?" Jawab mereka, "Karena kami merasa malu jika sekutu-sekutu kami menderita kekalahan!" Firman Allah
Taala, ("Apakah kamu beriman pada sebagian Alkitab) yakni soal menebus tawanan (dan ingkar terhadap sebagian yang lain)
agar tidak membunuh, tidak mengusir dan tidak bantu-membantu berbuat dosa dan penganiayaan. (Tidak ada balasan bagi
orang yang berbuat demikian di antaramu kecuali kehinaan) atau kenistaan (dalam kehidupan dunia) kehinaan ini telah dialami
oleh Bani Quraizhah dengan dibunuh dan dibasminya golongan laki-laki mereka, dan juga oleh Bani Nadhir yang diusir ke Syam
dan diwajibkan membayar upeti. (Dan pada hari kiamat mereka dikembalikan pada siksaan yang amat berat dan Allah tidak
lengah dari apa yang kamu kerjakan). Ada yang membaca dengan ta dan ada pula yang dengan ya.
086. (Merekalah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat) artinya lebih mengutamakan dunia
daripada akhirat (maka tidaklah akan diringankan siksa terhadap mereka dan tidaklah mereka akan beroleh bantuan") untuk
menghindarkan siksaan itu.
087. (Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Alkitab kepada Musa) yakni Taurat, (lalu Kami susul setelah itu dengan para
rasul) secara berturut-turut, artinya Kami kirim seorang rasul sesudah yang lain, (dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam
bukti-bukti kebenaran) yakni mukjizat menghidupkan mayat, menyembuhkan orang yang buta dan berpenyakit kusta. (Dan
Kami perkuat ia dengan Roh Kudus) merupakan 'idhafat maushuf pada sifat' maksudnya ialah Roh yang disucikan yakni Jibril,
sehingga karena kesuciannya ikut mengiringkannya ke mana pergi. Namun kamu tidak juga hendak mengikuti jalan yang benar!
(Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak diingini) atau disukai (dirimu) berupa
kebenaran (kamu menjadi takabur) atau menyombongkan diri, tak mau mengikutinya. Kalimat ini merupakan jawaban bagi
'setiap', dan dialah yang menjadi sasaran pertanyaan, sedangkan tujuannya tidak lain dari celaan dan kecaman, (maka
sebagian) di antara mereka (kamu dustakan) seperti Nabi Isa (dan sebagian lagi kamu bunuh) kata kerja 'mudhari'' atau masa
sekarang untuk menunjukkan peristiwa di masa lampau, artinya telah kamu bunuh Zakaria dan Yahya.
088. (Dan mereka berkata) kepada nabi untuk berolok-olok, ("Hati kami tertutup") jamak dari 'aghlaf' yang berarti dibungkus
tertutup rapat, sehingga tak dapat mendengar apa yang dikatakan orang. Firman Allah Taala, ("Tetapi) menegaskan kenyataan
sebenarnya (Allah telah mengutuk mereka) menjauhkan mereka dari rahmat-Nya dengan menolak permohonan mereka
sehingga mereka menjadi putus asa (disebabkan kekafiran mereka) jadi bukanlah karena cacat pada hati mereka, (maka hanya
sedikit sekali mereka yang beriman"). 'Maa' merupakan tambahan untuk menunjukkan teramat sedikitnya mereka yang beriman
itu.
089. (Dan tatkala datang kepada mereka Alquran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka) yakni Taurat
(padahal sebelumnya mereka) maksudnya sebelum datangnya Alquran itu (memohon pertolongan) agar beroleh kemenangan
(atas orang-orang yang kafir) dengan mengucapkan, "Ya Allah, tolonglah kami dengan nabi yang akan dibangkitkan di akhir
zaman." (Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui) yaitu berupa kebenaran dengan diutusnya Nabi
Muhammad itu (mereka lalu ingkar kepadanya) disebabkan kedengkian dan takut kehilangan pengaruh. Jawaban bagi 'lammaa'
atau 'tatkala' yang pertama, ditunjukkan oleh jawaban 'lammaa' yang kedua (maka laknat Allahlah atas orang-orang yang kafir
itu).
090. (Alangkah buruknya perbuatan mereka menjual) (diri mereka sendiri) maksudnya bagian pahala mereka. 'Ma' pada kata
kata 'bi'samaa' adalah kata 'nakirah' atau 'tidak tentu' (indefinit) dan berarti 'sesuatu', merupakan 'tamyiz' bagi pelaku kata kerja
'bi'sa' yang dikhususkan untuk celaan. (bahwa mereka kafir) artinya dengan kekafiran mereka (terhadap apa yang diturunkan
Allah) berupa Alquran (disebabkan kedengkian) berfungsi sebagai 'maf`ul liajlih' menunjukkan motif bagi kekafiran mereka itu.
(bahwa Allah menurunkan) ada yang membaca 'yunzila' dan ada pula 'yunazzila' (karunia-Nya) maksudnya wahyu (kepada
siapa yang dikehendaki-Nya) untuk menjadi rasul (di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka kembali) (dengan
kemurkaan) dari Allah disebabkan kekafiran mereka terhadap wahyu yang diturunkan itu. Celaan ini menyatakan betapa
besarnya kesalahan yang mereka perbuat (di atas kemurkaan) artinya yang bertimpa-timpa yakni setelah kemurkaan yang
selayaknya mereka terima sebelum itu, dengan menyia-nyiakan kitab Taurat serta menolak Nabi Isa. (Dan bagi orang-orang
kafir disediakan siksaan yang menghinakan).
091. (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu kepada apa yang diturunkan Allah!") yakni Alquran dan lain-lain
(Mereka berkata, "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami.") yakni Taurat. Maka firman Allah Taala,
(Sedangkan mereka kafir) 'wau' di sini menunjukkan 'hal' sehingga berarti 'sedangkan' (terhadap yang turun di belakangnya)
atau selain dari itu seperti Alquran (padahal Alquran itulah yang hak) kalimat ini menjadi 'hal' (membenarkan) menjadi 'hal' yang
kedua yang memperkuat (apa yang ada pada mereka. Katakanlah,) kepada mereka ("Kenapa kamu bunuh) (nabi-nabi Allah
dulu, jika kamu benar-benar beriman?") pada Taurat, di mana padanya terdapat larangan membunuh mereka. Pertanyaan ini
ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang ada di masa nabi kita mengenai perbuatan nenek moyang mereka yang nyata-nyata
mereka setujui.
092. (Dan sesungguhnya telah datang kepada kamu sekalian Musa dengan membawa bukti-bukti kebenaran) maksudnya
mukjizat seperti tongkat, tangan dan terbelahnya lautan (kemudian kamu ambil anak sapi) sebagai sembahan (sesudahnya) 10
maksudnya sesudah kepergiannya ke mikat (bahkan kamu adalah orang-orang yang aniaya.) Karena telah menjadikan anak
sapi sebagai sembahan.
093. (Dan ketika Kami mengambil ikrar darimu) untuk mengamalkan apa yang terdapat dalam Taurat (dan) sungguh (Kami
angkat bukit di atasmu) maksudnya bukit Sinai, yakni untuk dijatuhkan di atasmu karena kamu menolak untuk berikrar itu,
seraya Kami berfirman, ("Peganglah apa yang Kami berikan padamu) maksudnya taatilah dengan serius dan bersungguh
sungguh (dan dengarkanlah!") Apa yang akan dititahkan kepadamu dengan patuh (Mereka menjawab, "Kami dengar) firman-Mu
(tetapi tak hendak kami patuhi.") perintah-Mu itu (dan diminumkan ke dalam hati mereka anak sapi) artinya diresapkan ke dalam
hati mereka itu kecintaan menyembah anak sapi tak ubah bagai meresapnya minuman (karena kekafiran mereka. Katakanlah)
kepada mereka, ("Teramat jahatlah apa) maksudnya sesuatu (yang diperintahkan oleh keimananmu) terhadap Taurat itu, yaitu
pemujaan anak sapi (jika kamu benar-benar beriman.") kepadanya sebagai pengakuanmu itu! Maksud ayat, sebenarnya kamu
tidak beriman, karena beriman yang sesungguhnya tidak mungkin menyuruh orang untuk menyembah anak sapi. Yang
diceritakan di sini nenek moyang mereka, tetapi yang dituju ialah mereka sendiri seolah-olah Allah berfirman, "Demikian pula
halnya kamu tidak beriman pada Taurat, karena kamu mendustakan Muhammad, padahal keimanan pada kitab suci itu tak
mungkin akan berakibat mendustakannya!"
094. (Katakanlah) kepada mereka, ("Jika kampung akhirat itu untukmu) maksudnya surga (khusus di sisi Allah) hanya untuk
kamu (bukan untuk orang lain) seperti pengakuanmu (maka inginilah kematian jika kamu memang benar!") Dalam mengingini
kematian itu bergantung dua syarat dengan ketentuan; yang pertama dikaitkan pada yang kedua, maksudnya, jika
pengakuanmu benar bahwa surga itu hanya milikmu khusus, sedangkan menurut kebiasaan, seseorang ingin segera
menemukan miliknya itu dan jalan untuk mendapatkan tiada lain hanya kematian, maka inginilah segera kematian itu olehmu!
095. (Dan mereka sekali-kali tak akan menginginkan kematian itu disebabkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh
tangan mereka) berupa kekafiran kepada nabi sebagai akibat dari mendustakannya (dan Allah Maha Mengetahui terhadap
orang-orang yang aniaya) yaitu orang-orang yang kafir, karenanya Allah pasti akan membalas mereka.
096. (Dan demi sesungguhnya, akan kamu jumpai mereka itu) 'lam' menunjukkan sumpah (setamak-tamak manusia atas
kehidupan dunia dan) lebih tamak lagi (dari orang-orang musyrik) yakni yang mengingkari hari berbangkit. Mereka tahu bahwa
tempat kediaman mereka itu neraka; berbeda halnya dengan orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari akhirat itu.
(Masing-masing mereka menginginkan) atau mengharapkan (agar diberi umur seribu tahun) 'lau' mashdariyah sama artinya
dengan 'an' atau 'agar' dan dengan 'shilah-nya' ditakwilkan sebagai 'mashdar' atau 'kata benda', menjadi 'maf`ul bih' atau 'obyek
penderita' dari 'yawaddu'. (Dan tidaklah dia) maksudnya masing-masing dari mereka (akan menjauhkannya) menyelamatkan
dirinya (dari siksa) maksudnya neraka (karena ia diberi umur panjang itu). 'An' bersama shilahnya ini menjadi 'fa`il' atau 'pelaku'
dari 'muzahzihihi'. (Dan Allah Maha Melihat akan apa yang mereka kerjakan) karena itu Allah akan membalasnya. Ada yang
membaca dengan ya dan ada pula dengan ta. Ibnu Shuriya bertanya kepada Nabi saw. atau Umar, "Siapakah di antara
malaikat yang menyampaikan wahyu?" Jawabnya, 'Jibril.' Kata Ibnu Shuriya, "Dia musuh kami yang selalu mendatangkan siksa
atau kesengsaraan. Kalau saja Mikail, tentu kami akan beriman, karena dia yang membawa kemakmuran dan kedamaian." Lalu
turunlah ayat berikutnya,
097. (Katakanlah) kepada mereka, ("Barang siapa yang menjadi musuh Jibril) maka silakan ia binasa dengan kebenciannya itu!
(Maka sesungguhnya Jibril itu menurunkannya) maksudnya Alquran (ke dalam hatimu dengan seizin) atau perintah (Allah,
membenarkan apa-apa yang berada di hadapannya) yaitu kitab-kitab suci yang turun sebelumnya (dan menjadi petunjuk) dari
kesesatan (serta berita gembira) berupa surga (bagi orang-orang yang beriman).
098. (Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya dan Jibril) ada yang membaca Jibriil ada
pula yang membaca Jabriil atau Jabrail (dan Mikail) diathaf atau dihubungkan kepada malaikat dari jenis mengathafkan yang
khas kepada yang umum. Ada pula yang membaca Mikail yaitu dengan hamzah serta ya dan ada pula Mikail dengan tambahan
hamzah saja, (maka sesungguhnya Allah menjadi musuh bagi orang-orang yang kafir"). Orang itu ditempatkan pada suatu
posisi untuk menyatakan keadaannya.
099. (Dan sungguh, telah kami turunkan kepadamu) hai Muhammad (ayat-ayat yang jelas) atau terang, menjadi 'hal' sebagai
sanggahan terhadap ucapan Ibnu Shuriya yang mengatakan kepada Nabi saw., "Kamu datang kepada kami tanpa membawa
sesuatu apa pun!" (Dan tak ada yang ingkar kepadanya kecuali orang-orang yang fasik)
100. (Patutkah) mereka ingkar kepadanya (dan setiap mereka menjanjikan) kepada Allah (suatu janji) akan beriman kepada
nabi jika telah dibangkitkan atau menjanjikan kepada nabi tidak akan membantu orang-orang yang musyrik untuk
menentangnya (melemparkannya) yakni menjauhkannya (segolongan di antara mereka) yaitu dengan cara melanggarnya.
Kalimat ini merupakan jawab dari 'kullamaa' atau setiap dan yang menjadi pertanyaan serta sanggahan (bahkan) lebih dari itu
lagi (sebagian besar dari mereka tidak beriman).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

toko islam

toko islam

Popular Posts

Umroh Murah Ibadah Berkah

  UMRAH PASTI MAMPU!!!!! 🕋🕋 Di Tanur Ada program keren namanya Easy Umrah apa aja sih easy nya klo anda mau umrah DI TANUR cekidottt 👇 1....

Kajian Umum