(( Menu Halaman )) - (( Qur'an )) (( Hadits ))
  • Al-Qur'an dan Hadits Sebagai Petunjuk Hidup

    Nabi Muhammad saw telah mewariskan 2 hal kepada kita sebagai petunjuk kehidupan apapun yang berkaitan dengan kehidupan, yaitu Al-Qur'an dan Hadits

  • Masalah - Solusi - Sukses

    Ketika kita dihadapi dengan berbagai masalah kehidupan, kita harus mencari solusi untuk sukses.

  • Pondok Pesantren Digital

    Pondok Pesantren Digital adalah Media Belajar Agama Islam secara digital berbasis online yang dapat di akses melalui Smartphone, Laptop ataupun Komputer dengan system khusus

  • Solusi Terbaik Mengatasi Masalah

    Bagaimana kita dapat mengatasi berbagai permasalahan hidup apapun masalahnya di sini kami beritahu solusi terbaik yang pasti berhasil.

Tradisi menjelang Ramadhan

 


Setiap daerah memiliki beragam tradisi menjelang bulan suci Ramadhan. Di Arab Saudi, khususnya di wilayah Hijaz, masyarakat di sana kerap menggelar tradisi Sha'abanah menandai akhir bulan Sya'ban.

Dalam tradisi itu, teman-teman dan keluarga pergi keluar untuk melakukan tur kelompok, memainkan permainan yang populer, menikmati berbagai makanan dan menghibur diri. Sebelum akhirnya mereka bersiap untuk mencurahkan waktu Ramadhan dengan beribadah kepada Allah.

Tidak jelas kapan kebiasaan itu dimulai. Namun, sejarawan dan para penatatua meyakini tradisi itu telah dirayakan selama hampir satu abad. Adapun namanya, Sha'abanah berasal dari bulan di mana tradisi itu dilakukan, yaitu bulan Sya'ban.

Menteri berkuasa penuh di Kementerian Luar Negeri Saudi, Abdullah Kurdi, mengatakan Sha'abanah memang dapat dilakukan di mana saja. Namun, masyarakat Hijazi, yang tinggal di sepanjang jalan dari Taif melalui Makkah dan Jeddah ke Madinah, mewarisi tradisi tersebut. "Keluarga di salah satu kota ini bertukar kunjungan dengan keluarga mereka yang tinggal di kota lain," kata Kurdi, dilansir di Arab News, Kamis (17/5).

Dia mengatakan, karena Taif berjarak lebih dari 400 km dari Madinah dan di masa lalu keluarga takut mereka bisa diserang atau tersesat, dua atau lebih keluarga akan melakukan perjalanan bersama. Kegiatan yang dimulai kala itu kini menjadi bagian dari tradisi.

Selama perjalanan, mereka berhenti di sebuah gunung atau di bawah pohon untuk menyiapkan makanan dan meminum minuman hangat sesudahnya. Mereka menikmati pertemuan mereka, di mana pria menunjukan keterampilan memasak, sedangkan wanita diperlakukan seperti halnya ratu.

Setelah Sha'ban, pria di empat kota tersebut sering menjauh dari keluarga mereka selama apa yang mereka sebut "musim", yang mengacu pada periode dari Ramadhan menuju Haji (bulan ke-12). Kurdi mengatakan, musim ini adalah kesempatan bagi semua pedagang, pekerja dan bahkan orang-orang biasa di wilayah Hijaz untuk menjalani kesibukan bekerja selama musim Haji.

"Ini mungkin membenarkan kebutuhan mereka untuk jangka waktu di mana mereka kehilangan diri dan keluarga mereka dalam kenikmatan," lanjut Kurdi.

Supervisor Administrasi Umum untuk Perpustakaan Umum di Kementerian Kebudayaan dan Informasi Saudi, Faisal Marghalani, mengatakan bahwa keluarga di Hijaz mempraktekkan sejumlah kebiasaan lama di hari-hari sebelum Ramadhan dimulai. "Keluarga di sana menikmati pesta atau pertemuan lain, dengan makanan," kata Marghalani.

Seorang pensiunan dosen di Universitas Taibah, Wafa Al-Tayeb, mengatakan baru-baru ini dia menghadiri perayaan Sha'abanah yang diselenggarakan oleh seorang pengusaha wanita di Madinah. Menurutnya, acara ini diadakan di dalam ruangan di mana wanita itu memperkenalkan kembali Sha'abanah dengan cara yang modern dan kreatif.

Seorang ahli pendidikan yang bermarkas di Riyadh, Dalal Al-Angari, mengatakan meski dia tidak mendengar tradisi seperti itu di wilayah tengah negara itu, perayaan pra-Ramadhan diadakan di Provinsi Timur yang oleh penduduk setempat disebut 'Al-Quraish'. "Ini mirip dengan Sha'abanah dari orang Hijazi, saya kira," kata Al-Angari.

Sementara itu, para ulama Islam telah terbagi atas diperbolehkannya Sha'banah dalam Islam. Beberapa ahli percaya bahwa Ramadhan tidak boleh didahului oleh kegiatan semacam itu. Namun, Syaikh Dr Khaled Al-Muslih, profesor yurisprudensi Islam di Universitas Qassim, mengatakan dalam salah satu program fatwanya di saluran TV satelit Daleel, bahwa mempraktikkan Sha'abanah diperbolehkan selama tidak ada kesalahan yang dilakukan.

"Sha'abanah dipraktekkan di dalam dan di luar Arab Saudi, di mana keluarga berkumpul untuk satu malam atau bahkan lebih. Sudah menjadi kebiasaan. Adat istiadat diizinkan dalam Islam, kecuali dikaitkan dengan ibadah," kata Al-Maslih. 

TRADISI DI INDONESIA

1. Padusan

Tradisi unik menyambut bulan Ramadan yang pertama adalah Padusan. Tradisi unik ini merupakan kegiatan mandi dengan niat membersihkan atau menyucikan diri sebelum datangnya bulan Ramadan.

Tradisi padusan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat seperti pantai, sungai ataupun sendang. Padusan tentunya sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang Jawa. Ketika tradisi padusan, orang akan berbondong-bondong ke sebuah tempat pemandian untuk mandi dan berendam. Mereka percaya air bisa menyucikan diri dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

2. Megengan

Tradisi unik menyambut bulan Ramadan satu ini beda lagi, Megengan merupakan tradisi membagikan kue apem dan makanan-makanan ringan lainnya. Megengan diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada saat penyebaran Agama Islam di Jawa Timur. Megeng berasal dari kata megeng yang berarti menahan, hal ini dikaitkan dengan bulan puasa yang identic dengan menahan lapar dan haus serta menahan hawa nafsu.

3. Balimau

Balimau merupakan tradisi yang tidak jauh berbeda dengan padusan, namun tradisi ini biasa dilakukan oleh orang Minangkabau. Tradisi unik menyambut bulan Ramadan satu ini merupakan mandi dengan menggunakan jeruk nipis yang dilakukan di aliran sungai ataupun tempat pemandian lainnya.

Tujuan dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi unik ini sudah dijalankan secara turun temurun dan dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad. Dulunya balimau dilakukan karena tidak semua orang bisa mandi dengan air bersih dan tidak adanya sabun. Lalu digunakanlah limau (jeruk nipis) untuk membersihkan diri dari kuman dan keringat. Orang-orang di Sumatera Barat biasanya melakukan tradisi ini dengan mandi bersama-sama di sebuah tempat pemandian, hampir sama seperti padusan di Jawa.

4. Dugderan

Berbeda dengan padusan yang merupakan tradisi unik menyambut bulan Ramadan dengan mandi, Dugderan merupakan tradisi unik menyambut bulan Ramadan dengan menabuh bedug dan membunyikan meriam. Dugderan merupakan tradisi yang biasa dilakukan di Semarang.

Tradisi ini sebenarnya dilakukan dalam rangka penentuan dan pengumuman awal puasa di bulan Ramadan. Karena dulunya ada beberapa perbedaan dalam penentuan hari pertama mulai berpuasa Ramadan. Sekarang tradisi dugderan sudah menjadi semacam pesta rakyat dalam menyambut bulan Ramadan dan diisi dengan berbagai pertunjukan seperti tarian, arak-arakan, serta penabuhan bedug. Namun pengumuman awal puasa tetap menjadi puncak dari keseluruhan acara dugderan ini.

5. Megibung

Megibung merupakan tradisi unik menyambut bulan Ramadan yang biasa dilakukan di Bali. Tradisi makan bersama ini dilakukan dengan beberapa kelompok orang duduk bersila dan membentuk lingkaran, dimana nasi telah tersedia beserta lauk pauknya di atas nampan. Acara makan-makan ini diselingi dengan obrolan obrolan ringan.

Megibung adalah tradisi menyambut Ramadan yang biasa dilakukan di Karangasem, Bali. Satu porsi nasi megibung biasanya dinikmati oleh delapan orang atau bisa juga oleh empat orang. Satu kelompok tersebut dinamakan satu sela.

6. Meugang

Aceh memiliki tradisi menyambut bulan Ramadan yang lain lagi. Meugang di aceh merupakan tradisi di mana orang-orang Aceh memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat, dan yatim piatu. Biasanya saat tradisi ini, diadakan penyembelihan kurban berupa sapi atau kambing seperti yang dilakukan pada hari raya kurban. 

7. Malamang

Tradisi unik satu ini juga berasal dari masyarakat Sumatera Barat. Malamang merupakan tradisi yang dilakukan dengan menghidangkan lemang yang terbuat dari beras ketan hitam atau beras ketan merah.

Malamang harus dikerjakan oleh banyak orang. Pasalnya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan seperti mencari bambu sebagai tempat adonan lemang, mencari kayu bakar untuk memanggang lemang, serta mempersiapkan bahan pembuatan lemang. Jadi diperlukan kerjasama dalam proses membuat lemang ini.

Share:

Mengaji Qur'an bukan membaca Qur'an

 


Secara bahasa mengaji berarti mempelajari atau memahami bukan membaca walaupun proses mengaji ada yang membaca dulu. 

Mengaji secara bahasa adalah Tadabbur dalam bahasa Arab, Hal ini banyak di jelaskan dalam Al-Qur'an berikut :


أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا


Maka apakah mereka tidak memahami Al Quran ataukah hati mereka terkunci? ( Q.S. Muhammad : 24 )



كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ


Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan( memahami ) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran ( Q.S. Sad : 29 )

dan bukan berarti tidak boleh membaca karena membaca Qur'an sudah tentu mendapat pahala sesuai Hadits nabi berikut :


من قرأ حرفًا من كتابِ اللهِ فله به حسنةٌ والحسنةُ بعشرِ أمثالِها، لا أقولُ ألم حرفٌ، ولكن ألفٌ حرفٌ، ولامٌ حرفٌ، وميمٌ حرفٌ

Dari Abdullah bin Mas`ud ra berkata, Rasulullah bersabda : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf," ( H.R. At Tirmidzi. )


Jadi kesimpulannya adalah Alangkah baiknya membaca Al-Qur'an dengan disertai pemahaman makna-makna Al-Qur'an.

Share:

Kumpulan do'a Nabi dalam Al-Qur'an


1. Doa Nabi Adam

Menurut Syekh Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram menafsirkan kisah Nabi Adam dan Hawa yang mengakui kemaksiatannya. Usai memakan buah yang dilarang, lalu bermunajat memohon ampun pada Allah SWT.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (23)

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf: 23).

2. Doa Nabi Nuh

Berikut kumpulan doa yang pernah Nabi Nuh 'alaihis salam panjatkan. Salah satunya saat memohon agar anaknya yang kafir bisa selamat. Serta penyesalan beliau atas apa yang dilakukannya.

رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (47)

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlingdung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, niscaya aku termasuk orang yang merugi." (QS. Hud: 47).

رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ (29)

Artinya: "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat." (QS. Al-Mu'minun, 29).

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا (28)

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku dan siapapun yang memasuki rumahku dengan beriman laki-laki dan perempuan. Dan jangan lah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran." (QS. Nuh, 28).

3. Doa Nabi Ibrahim

Kumpulan doa ajaran Nabi Ibrahim tertuang cukup banyak di beberapa surat di AlQuran. Nabi yang isebut sebagai bapaknya para nabi ini merupakan tokoh di balik pembangunan Baitullah Kakbah bersama sang putra, Ismail.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (127) رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (128)

Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami, umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah kami dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah, 127-128).

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (40) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41)

Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, terimlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan orang-orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat)." (QS. Ibrahim 40-41).

رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84) وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ (85)

Artinya: "Ya Tuhaku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh." (QS. Al-Syu'ara', 83-85).

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100)

Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (keturunan) dari orang-orang yang shaleh." (QS. al-Shaffat, 100).

رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (4) رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (5)

Artinya: "Ya Tuhan kami, hanya kepada-Mu kami berserah diri, dan kepada-Mu kami bertaubat dan hanya kepada-Mu kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (QS. Al-Mumtahanah, 4-5).

4. Doa Nabi Hud

Nabi Hud menunjukkan ketundukannya kepada kuasa Allah SWT melalui doa. Mengajarkan bahwa makhluk yang bergerak atau diam, semua atas izin Allah.

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (56)

Artinya: "Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku Tuhanmu. Tidak satupun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus." (QS. Hud, 56).

5. Doa Nabi Luth

Salah satu doa Nabi Luth yang bisa diteladani di AlQuran. Ketika memohon perlindungan atas dirinya dan keluarganya.

رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ (169)

Artinya: "Ya Tuhanku selamatkanlah aku dan keluargaku dari yang mereka perbuat." (QS. Al-Syu'ara' 169).

6. Doa Nabi Yusuf

Memanjatkan doa pada Allah seperti yang disampaikan oleh Nabi Yusuf. Semoga selalu dalam keadaan Islam, hingga di akhirat kelak. Serta disatukan bersama orang shaleh lainnya.

فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (101)

Artinya: "Wahai Tuhan, Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang shaleh." (QS. Yusuf 101).

7. Doa Nabi Syuaib

Nabi Syuaib mengatakan pada kaumnya, bahwa pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Salah satu doa yang dipanjatkan beliau, memohon petunjuk supaya dimudahkan memantapkan hati di jalan yang lurus.

وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ (89)

Artinya: "Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak. Engkaulah pemberi keputusan terbaik." (QS. Al-A'raf, 89).

8. Doa Nabi Musa

Kumpulan doa yang dipanjatkan Nabi Musa, tatkala berteduh di bawah pohon. Serta di balik kisah saat beliau hendak menyampaikan risalah, memohon untuk dimudahkan dalam berucap.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28)

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha, 25-28).

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ (24)

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. Al-Qashash, 24).

9. Doa Nabi Ayyub

Kisah paling mengagumkan atas kesabaran Nabi Ayyub. Ketika ia ditimpa ujian dengan kehabisan harta-benda, kehilangan istri dan anaknya. Ditambah lagi, kondisi buruk dan penyakit parah di sekujur tubuh.

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (QS. Al-Anbiya': 83).

10. Doa Nabi Sulaiman

Kala itu Nabi Sulaiman dan rombongan tengah melakukan perjalanan. Tiba-tiba beliau mendengar ada semut yang meneriaki kawanannya untuk segera masuk sarang. Sulaiman lantas tersenyum seraya mengingat kenikmatan Allah atas dirinya. Ia sontak bermunajat dan bersyukur dalam doa.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ (19)

Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh." (QS. Al-Naml, 19).

11. Doa Nabi Yunus

Sebuah ujian yang ditimpakan Allah pada Nabi Yunus, ditelan oleh ikan besar di lautan. Beliau mengaku taubat atas kesalahannya, di balik kegelapan malam, laut dan gelapnya perut ikan.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87)

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya' 87).

12. Doa Nabi Zakaria

Kumpulan doa Nabi Zakaria juga tercatat di kitab suci AlQuran. Salah satunya saat beliau memohon diberi keturunan. Sebuah kebesaran Tuhan ditunjukkan, meski Zakaria telah tua renta dan istrinya mandul. Hingga akhirnya beliau dikaruniai putra bernama Yahya.

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik di sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." (QS. Ali Imran: 38).

رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik." (QS. Al-Anbiya', 89).


13. Doa Nabi Ya'qub

Saat dirundung duka, Nabi Ya'qub tak ingin menampakkannya. Ia lebih memilih untuk menyampaikan kesedihannya di hadapan Allah semata. Sebagai tempat bertumpu, sekaligus menghilangkan mudarat. Nabi Ya'qub meyakini, rahmat Allah yang memberi jalan keluar atas musibah yang menimpa.

أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: "Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Yusuf: 86).

Itulah beberapa kumpulan doa para Nabi dalam AlQuran yang patut diteladani. Semoga ridho Allah selalu menyertai umat Islam dan dibimbing dalam kebaikan.

Share:

Hari Sabtu dalam islam



Di dalam dasar hukum islam Al-Quranul Karim hanya ada 2 hari yang disebut, yaitu hari Jum’at dan hari Sabtu. Pada tulisan ini sobat hanya akan membahas hari Sabtu. Jadi, ada beberapa tempat di Al-Quran di mana hari Sabtu disebut. Mengenai hari Sabtu di Al-Quran, semuanya berhubungan dengan orang-orang Yahudi. Karena Allah Ta’ala mengkhususkan hari Sabtu untuk orang Yahudi,

hari Sabtu diperintahkan Allah Ta’ala kepada orang-orang sesuai sejarah yahudi dalam islam yakni Yahudi untuk memperbanyak ibadah, memperbanyak amal-amal sholih dan meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat dunia. Sebab itu, jika terdapat umat muslim yang menirunya maka dianggap mengikuti kebiasaan orang kafir atau Yahudi, nah sobat, berikut ulasan selengkapnya, Larangan Hari Sabtu dalam Islam, sebelumnya penulis uraikan ayat yang membahas mengenai hal tersebut.

  • (Q.S. Al-A’raaf : 63)

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.

Ayat sumber syariat islam di atas menjelaskan tentang orang-orang Yahudi yang melanggar perjanjian pada hari Sabtu, saat itu ikan-ikan terapung-apung di permukaan air sedangkan di hari-hari lainnya ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Maka mereka pun melanggar perintah Allah Ta’ala dan mengambil ikan-ikan tersebut.

  •  Al-Baqarah : 65

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”.

  • An-Nisaa’ : 154

Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: “Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.

  • An-Nahl : 124

Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu. Ayat di atas menjelaskan tentang kewajiban orang-orang Yahudi untuk menghormati hari Sabtu, di waktu itu Allah Ta’ala memerintahkan untuk memperbanyak ibadah, meningkatkan amal-amal sholih da meninggalkan pekerjaan-pekerjaan sesuai tips mencari kerja menurut islam.

  • (Q.S. An-Nisaa’ : 47)

Hai orang-orang yang telah diberi Al-Sobatb, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al -Quran) yang membenarkan Sobatb yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.

Ayat di atas menerangkan tentang orang-orang yang mendapat hukuman dari Allah akibat melanggar perjanjian pada hari Sabtu. Di antara hukuman itu adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan mereka yang melanggar tersebut kera dan ada juga yang menjadi babi, sebagaimana yang difirmankan Allah di tempat yang lain atau di fungsi hadist dalam islam.

  • (Q.S. Al-Maa’idah : 60)

Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

Sudah seharusnya sobat mengambil I’tibar dan manfaat dari ayat-ayat di atas. Salah satu hikmah yang dapat sobat ambil adalah jangan sekali-kali sobat melanggar perintah Allah Ta’ala, jangan sekali-kali sobat menuruti hawa nafsu sobat yang menyebabkan Allah murka kepada sobat. Mari taati perintah Allah Ta’ala dan tundukkan hawa nafsu sobat dari hal-hal yang dilarang Allah Ta’ala.

Peristiwa yang Berhubungan dengan Hari Sabtu dalam Islam

  • Kejadian Tipu daya kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as – mereka membangkang kepada Nabinya,
  • Kejadian Tipu daya kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as – mereka mencabar Nabinya dengan menyembelih unta yang diamanahkan kepada mereka,
  • Kejadian Tipu daya saudara-saudara Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as – saudara-saudara Nabi Yusuf mengkhianati nabi Yusuf dengan mencampakkannya ke dalam perigi di padang pasir.,
  • Kejadian Tipu daya kaum Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as – Raja Firaun mencabar Nabi Musa,
  • Kejadian Tipu daya kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as – Orang-orang Yahudi mengkhianati dan mengejar Nabi Isa a.s untuk membunuhnya. Lalu, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit,
  • Kejadian Tipu daya para musyrikin Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw – Orang-orang Quraisy menipu dan mencabar Nabi Muhamad di Darun Nadwah.
  • Kejadian Tipu daya kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah – kaum yahudi melanggar perintah Allah dengan menagkap ikan walaupun hari itu di larang mereka berbuat demikian. Lalu Allah mengubah mereka menjadi kera-kera yang hina.

Larangan Puasa Hari Sabtu

Mengenai larangan berpuasa pada hari Sabtu disebutkan dalam hadits, “Janganlah engkau berpuasa pada hari Sabtu kecuali puasa yang diwajibkan bagi kalian.”Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini mansukh (telah dihapus). Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan.

Beberapa Puasa Ada yang Dilakukan pada Hari Sabtu

  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering melakukan puasa pada hari Sabtu dan Ahad.

Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa pada hari Sabtu dan Ahad.” Beliau pun berkata, “Kedua hari tersebut adalah hari raya orang musyrik, sehingga aku pun senang menyelisihi mereka.

  • Boleh berpuasa pada Hari Jum’at dan Sabtu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan kepada salah satu istrinya yang berpuasa pada hari Jum’at, “Apakah kemarin (Kamis) engkau berpuasa?” Istrinya mengatakan, “Tidak.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata lagi, “Apakah engkau ingin berpuasa besok (Sabtu)?” Istrinya mengatakan, “Tidak.” “Kalau begitu hendaklah engkau membatalkan puasamu”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan berpuasa pada hari Jum’at asalkan diikuti puasa pada hari sesudahnya (hari Sabtu).Dari Abu Hurairah, ia mengatakan,.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada hari Jum’at kecuali apabila seseorang berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya.” Dan hari sesudah Jum’at adalah hari Sabtu.

  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak melakukan puasa di bulan Sya’ban dan pasti akan bertemu dengan hari Sabtu.
  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemerintahkan untuk melakukan puasa Muharram dan kadangkala bertemu dengan hari Sabtu.
  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenganjurkan berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah sebelumnya berpuasa Ramadhan. Ini juga bisa bertemu dengan hari Sabtu.
  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenganjurkan berpuasa pada ayyamul biid (13, 14, dan 15 Hijriyah) setiap bulannya dan kadangkala juga akan bertemu dengan hari Sabtu.

Keterangan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) Mengenai Larangan pada Hari Sabtu dalam Islam

Berikut Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta’. Boleh berpuasa Arofah pada hari Sabtu atau hari lainnya, walaupun tidak ada puasa pada hari sebelum atau sesudahnya, karena tidak ada beda dengan hari-hari lainnya. Alasannya karena puasa Arofah adalah puasa yang berdiri sendiri.

Sedangkan hadits yang melarang puasa pada hari Sabtu adalah hadits yang lemah karena mudhtorib dan menyelisihi hadits yang lebih shahih. Yang menandatangani fatwa ini: ‘Abdullah bin Ghodyan sebagai anggota, ‘Abdur Rozaq ‘Afifi sebagai Wakil Ketua, ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz sebagai Ketua.

Nah sobat, memang hari sabtu adlah hari bagi umat Yahudi dan umat kristen untuk beribadah, namun sebagai umat islam tetap boleh menjalankan ibadah seperti dzikir, puasa, dsb dengan niat karena Allah dan tidak mengikuti agama lain, jadi sobat, hari sabtu tetap boleh melakukan ibadah dengan niat semata karena Allah.

 

Share:

Hari Jum'at yang Istimewa



Kata Jumat diambil dari Bahasa Arab, Jumu’ah yang berarti beramai-ramai, diambil dari tata cara ibadah kaum Muslim yang dilakukan pada hari ini. Jumu’ah memiliki akar sama dengan Jama’ yang berarti banyak dan juga Jima’ yang artinya bergabung. (Wikipedia)

Rasulullah SAW menegaskan, “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah Hari Jumat” (HR Muslim).

Berikut ini rangkum keutamaan hari Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Setidaknya ada enam keutamaan hari Jumat menurut hadits :

1. Hari Raya Umat Islam

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda: “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.” [HR. Muslim]

2. Hari Khusus Melaksanakan Shalat Jumat

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [QS: Al-Jumu’ah:9]

Selain itu Rasulullah SAW bersabda :

“Shalat jumat itu wajib atas tiap orang muslim berjamaah kecuali empat orang : Hamba sahaya, atau wanita, atau anak-anak (yang belum baligh) atau orang sakit.” (HR. Abu Dawud dan Alhakim)

3. Hari Nabi Adam a.s. Diciptakan dan Terjadinya Kiamat

“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda : “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke jannah(surga) dan pada hari itu ia dikeluarkan dari jannah dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari jumat.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

4. Hari Waktu Khusus Doa Dikabulkan

“Dan dari Abu Musa, sesungguhnya ia pernah mendengar Nabi saw. Bersabda tentang waktu (mustajab di) hari jumat yang dimaksud : yaitu antara Imam duduk—di atas mimbar sampai selesai salat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

“Sesungguhnya pada hari jumat itu ada satu saat, yang tidak ada seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu melainkan Allah pasti akan memberi kepadanya.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi) .

“Sesungguhnya pada hari jumat itu ada satu saat yang tidak bertepatan seorang muslim yang sedang memohon kebaikan kepada Allah azza wa jalla melainkan pada saat itu Allah pasti akan memberinya. Saat itu sesudah ashar.” (HR. Ahmad)

5. Hari Penghapusan Dosa

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa berwudlu’, lalu memperbagus (menyempurnakan) wudlunya, kemudian mendatangi shalat Jum’at dan dilanjutkan mendengarkan dan memperhatikan khutbah, maka dia akan diberikan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan pada hari itu sampai dengan hari Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari sesudahnya. Barangsiapa bermain-main krikil, maka sia-sialah Jum’atnya.” (HR. Muslim)

6. Pahala Sedekah Dilipatgandakan

“Sedekah itu dilipat gandakan pahalanya pada hari jumat (yakni bila sedekah itu pada hari jumat maka pahala berlipat ganda dari lain-lain hari.” (HR. Abi Syaibah).

Salah satu amalan sunah hari Jumat adalah memperbanyak sholawat.

“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i).

Demikian keutamaan hari Jumat yang penuh berkah (Jumat Mubarok). Wallahu a’lam bish-shawab. 

sumber : Kitab riyadus shalihin

Share:

toko islam

toko islam

Popular Posts

Umroh Murah Ibadah Berkah

  UMRAH PASTI MAMPU!!!!! 🕋🕋 Di Tanur Ada program keren namanya Easy Umrah apa aja sih easy nya klo anda mau umrah DI TANUR cekidottt 👇 1....

Kajian Umum