Tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta' di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.
Adapun kegiatan 'tadarusan' yang sering dijumpai, sepertinya nyaris tanpa pengkajian makna tiap ayat, yang ada hanya sekadar membaca saja. Terkadang benar dan tidaknya bacaan tidak terperhatikan karena tidak ada ustadz yang ahli di bidang membaca Al-Quran yang bertugas mentashih bacaan.
Bentuk tadarusan seperti itu lebih tepat menggunakan istilah tilawah wal istima'. Kata tilawah berarti membaca, dan kata istima' yang berarti mendengar.
Allah SWT telah memerintahkan selain membaca, juga mendengarkan Al-Quran.
Apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al-A'roof: 204)
Dari Ibnu Mas'ud ra berkata: "Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya." Hadis ini di-shahih-kan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas tafsir At-Thabari (I/80).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar