Puasa Syawal
Berpuasa di bulan Syawal memiliki banyak keutamaan. Yakni seperti berpuasa setahun penuh, mendapat ganjaran sepuluh kali lipat, dan menyempurnakan ibadah. Ada pun hadist yang berisikan tentang keutamaan puasa Syawal adalah sebagai berikut.
مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
Artinya: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat." (HR. Muslim)
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Artinya: "Amal ibadah yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Taala berkata kepada malaikat-sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya. Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu. Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." (HR Abu Dawud)
Niat Puasa Syawal
Sama seperti ibadah puasa lainnya, sebelum memulai puasa, ada baiknya untuk mengucapkan niat puasa Syawal dalam hati. Niat puasa Syawal adalah sebagai berikut.
نَوَيْتصَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Selanjutnya ada puasa awal bulan Dzulhijjah. Biasanya puasa sunnah ini dilakukan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah setiap tahunnya. Atau ada pula yang mengerjakannya hingga sepuluh hari berturut-turut. Berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan.
Puasa Awal Dzulhijjah
Berpuasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah memiliki banyak manfaat. Di antaranya mendapat balasan dari Allah SWT, dicintai oleh Allah SWT, dan dijauhkan dari siksa api neraka selama tujuh puluh tahun lamanya. Keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah ini sesuai dengan hadits berikut.
وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.
Artinya: “Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid."
الصوم لي وأنا أجزي به ، انه ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي
Artinya: “Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku."
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف
Artinya: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun." (Hadits Muttafaqun ‘Alaih)
Niat Puasa Awal Dzulhijjah
Sebelum berpuasa di awal Dzulhijjah, ada baiknya kita mengucapkan niat puasa berikut ini.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."
Selanjutnya, terdapat puasa Tarwiyah yang dikerjakan pada hari Tarwiyah atau pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pada tanggal ini dimulai pula ibadah Haji atau satu hari sebelum pelaksanaan wukuf.
Puasa Tarwiyah
Ada sebuah hadits yang mengungkapkan keutamaan puasa Tarwiyah. Hadits tersebut memiliki arti sebagai berikut.
"Puasa pada hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun lalu, sedangkan puasa hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun." (HR Tirmidzi)
Sayangnya, hadits tersebut disebut daif atau lemah. Meski demikian, para ulama sepakat bahwa melakukan puasa Tarwiyah tidak akan menimbulkan masalah aqidah atau hukum. Maka dari itu, tidak masalah jika tetap menunaikannya.
Sebab, menurut riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tidak ada perbuatan yang disukai Allah SWT selain berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.
Artinya: “Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid."
Niat Puasa Tarwiyah
Berikut niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
"Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."
Masih di bulan Dzulhijjah, ada pula puasa sunnah Arrafah yang sayang untuk kita lewatkan. Puasa ini dilaksanakan pada hari ke sembilan bulan Dzulhijjah atau di hari kedua pelaksanaan ibadah haji.
Puasa Arrafah
Puasa Arrafah memiliki keutamaan yang sangat istimewa. Yakni, dapat menghapus dosa kita satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi sebagai berikut.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده
Artinya: “Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya."
Niat Puasa Arrafah
Sebelum menunaikan puasa Arrafah, berikut niat yang harus dibaca terlebih dulu.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
"Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."
Puasa Muharram dilakukan di bulan Muharram atau saat tahun baru Hijriah. Puasa Muharram biasa dilakukan pada tanggal 10 atau yang dikenal juga dengan nama Puasa Asyuara.
Puasa Muharram
Puasa Muharram memiliki keutamaan yang istimewa. Yakni, merupakan sebaik-baiknya puasa sunnah, dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Keutamaan puasa Muharram tertuang pada hadist sebagai berikut ini.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: “Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu."
Selain di tanggal 10 Muharram, Rasulullah SAW juga berkeinginan berpuasa di tanggal 9 Muharram. Sayangnya, Rasulullah SAW meninggal dunia sebelum sempat menunaikan ibadah puasa sunnah tersebut.
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).”
Niat Puasa Muharram
Untuk menjalankan puasa Muharram, berikut niat yang harus dibaca.
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa."
Artinya: "Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala."
Puasa Syaban adalah puasa sunnah muakkadah yang dikerjakan di bulan Syaban. Tidak ada hadits yang mengungkapkan berapa lama kita dianjurkan untuk berpuasa sunnah di bulan Syaban. Namun, Rasulullah berpuasa sunnah lebih sering di bulan Syaban. Hal ini sesuai dengan hadits berikut.
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: “...saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1969 dan Muslim No. 782).
Selain itu, puasa Syaban juga melatih diri untuk terbiasa berpuasa sebelum puasa satu bulan penuh di bulan Ramadan.
Puasa Syaban
Keutamaan berpuasa sunnah Syaban selain menyiapkan diri untuk puasa Ramadan adalah meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT. Rasulullah pernah bersabda pada bulan Rajab manusia dalam kondisi lalai, maka dari itu dianjurkan berpuasa sunnah Syaban untuk meningkatkan iman terhadap Allah SWT.
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: “Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Niat Puasa Syaban
Niat puasa Syaban saat di malam hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Sya’bana lillahi ta’ala."
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Sya’ban esok hari karena Allah ta’ala."
Namun, jika kita lupa membaca niat di malam hari, maka niat puasa Syaban berubah menjadi sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’I sunnati Sya’bana lillahi ta’ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah sya’ban hari ini karena Allah ta’ala.”
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa di pertengahan bulan kalender Hijriah. Puasa sunnah ini disebut juga sebagai puasa putih karena berpuasa saat keadaan bentuk bulan bulat sempurna dan memancarkan cahaya putih. Biasanya puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan di kalender Hijriah, kecuali pada hari Tasyrik.
Puasa Ayyamul Bidh
Ada tiga keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh ini. Keutamaan tersebut yakni, seperti berpuasa sepanjang tahun, ganjaran surga oleh Allah SWT, dan amal ibadah yang dilipat gandakan. Keutamaan puasa Ayyamul Bidh tertuang dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
إن في الجنة بابًا يقال له: الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل منه أحد غيرهم. يقال: أين الصائمون؟ فيقومون لا يدخل منه أحد غيرهم، فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحد
Artinya: “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Dikatakan: Manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi." (HR Bukhori dan Muslim).
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim).
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Untuk menunaikan ibadah puasa sunnah Ayyamul Bidh, berikut niat yang harus dibaca.
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala.”
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.”
Puasa sunnah selanjutnya adalah puasa Daud. Nah, Puasa Daud ini merupakan puasa yang dilakukan oleh Nabi Daud AS, yakni dengan cara satu hari puasa satu hari tidak dan begitu seterusnya. Puasa Daud dikatakan merupakan puasa sunnah paling baik karena banyak manfaatnya untuk kesehatan.
Puasa Daud
Puasa Daud memiliki keutamaan yakni puasa yang paling disukai Allah SWT. Sebab, puasa Daud dinilai sebagai puasa yang afdhal karena dinilai dapat memenuhi hak ibadah dan tubuh. Selain itu, berpuasa sunnah Daud mendatangkan pahala seperti berpuasa setahun penuh.
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.” (HR. Bukhari)
Niat Puasa Daud
Puasa Daud memiliki bacaan niat dan arti sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala."
Puasa sunnah Senin dan Kamis menjadi puasa sunnah yang cukup populer di Indonesia. Puasa ini biasa dilakukan oleh perempuan sebagai puasa ganti saat berhalangan di bulan Ramadan. Puasa Senin dan Kamis dilakukan setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya.
Puasa Senin-Kamis
Keutamaan puasa sunnah Senin-Kamis cukup banyak. Di antaranya adalah pada hari Senin-Kamis dibukanya pintu-pintu surga. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW.
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)
Keutamaan selanjutnya dari puasa sunnah Senin-Kamis adalah merupakan hari Rasulullah SAW dilahirkan. Ini sesuai dengan hadits yang berbunyi.
“Dari Abu Qotadah R.A, sesungguhnya Rasululullah SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab: 'Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.' (HR. Muslim)
Selain itu, puasa Senin-Kamis juga merupakan bekal kita di akhirat kelak, serta melatih tubuh untuk selalu disiplin.
Niat Puasa Senin-Kamis
Untuk niat puasa sunnah Senin dan Kamis adalah sebagai berikut.
Niat puasa sunnah di hari Senin.
نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى
“Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa.”
Artinya: “Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”
نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى
“Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa.”
Artinya: “Aku berniat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”
Itulah tadi macam-macam puasa sunnah dalam Islam dan niatnya. Semoga kita bisa rutin menjalankan ibadah puasa sunnah agar selalu mendapat lindungan dari Allah SWT. Aamiin.
Sumber : https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/macam-macam-puasa-sunnah/18